Perlu untuk Diketahui, Inilah Berbagai Macam Bentuk Vagina

13 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlian Dimas SpDVE   07 Februari 2025

Setiap perempuan memiliki bentuk vagina yang berbeda dan ini normal adanya.

Perlu untuk Diketahui, Inilah Berbagai Macam Bentuk VaginaPerlu untuk Diketahui, Inilah Berbagai Macam Bentuk Vagina

DAFTAR ISI


Apa itu vagina? Vagina adalah salah satu organ reproduksi wanita yang berbentuk seperti tabung elastis dengan panjang sekitar 7-10 cm, yang menghubungkan vulva (bagian luar alat kelamin) dengan leher rahim (serviks). 

Lubang vagina berfungsi sebagai jalur keluarnya darah menstruasi, tempat masuknya penis saat hubungan seksual, serta jalur lahir bagi bayi saat persalinan.

Setiap perempuan memiliki vagina yang berbeda, baik dari ukuran, warna, bentuk, maupun aroma. Terkadang, kondisi yang berbeda ini memicu kekhawatiran karena menganggap bentuk vaginanya berbeda dibanding yang lain. 

Sebenarnya, selama tidak menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan, perbedaan yang ada pada vagina merupakan hal yang normal terjadi. 

Yuk, ketahui terlebih dahulu beragam bentuk vagina pada wanita. Simak ulasan selengkapnya pada artikel berikut ini!

Ragam Bentuk Vagina

Salah satu perbedaan mencolok dari vagina adalah bentuk labia atau “bibir vagina”.

Ada dua bagian labia, yaitu labia mayora dan labia minora. Labia mayora adalah lipatan luar yang ditutupi oleh rambut kemaluan, sedangkan labia minora merupakan lipatan bagian dalam yang mengelilingi area klitoris. 

Masing-masing perempuan memiliki karakteristik labia yang berbeda-beda. Ketahui di sini beberapa bentuk vagina!

1. Labia minora asimetris

Jika labia bagian dalam lebih panjang, lebih tebal, atau lebih besar, labia tersebut dianggap asimetris.

Kamu tak perlu khawatir, karena labia minora tersebut merupakan hal yang umum terjadi. 

Selain itu, kamu juga perlu tahu Inilah 5 Fase Perubahan Miss V Sesuai Usia.

2. Labia mayora melengkung

Labia minora yang melengkung mungkin bisa digambarkan seperti tapal kuda terbalik, yakni kurva bundar yang bertemu secara merata di ujungnya.

Perempuan yang memiliki bentuk labia ini biasanya labia minoranya terbuka. Selain itu, labia minora mungkin tidak menonjol di bawah labia majora.

3. Labia minora menonjol

Labia minora yang menonjol biasanya berukuran lebih panjang dan menonjol keluar dari labia mayora.

Jenis labia minora menonjol ini biasanya membuat bentuk labia minora lebih jelas atau mengintip keluar. 

4. Labia mayora menonjol

Labia mayora yang menonjol biasanya terlihat lebih menjulur ke bawah. Selain itu, kulit vagina mungkin sedikit lebih tebal sehingga terkesan seperti membengkak atau agak longgar.

Apapun bentuk vagina yang dimiliki, Wanita Wajib Tahu, Ini 6 Ciri Miss V Sehat.

5. Labia minora panjang dan menjuntai

Bentuk labia Ini mirip dengan dengan labia minora yang menonjol. Bedanya, bentuk ini dapat menjuntai hingga satu inci atau lebih, bahkan sampai melebihi labia mayora. 

Jika memiliki bentuk ini, kamu akan menyadari bentuk labia minora yang menggantung di luar pakaian dalam.

Tak hanya itu, kamu juga akan menyadari ada kulit yang memanjang atau lipatan tambahan pada labia.

6. Labia mayora yang panjang dan menjuntai

Bentuk ini mirip dengan labia mayora yang menonjol, ditandai dengan kulit tipis dan longgar.

Seperti halnya labia minora yang menjuntai, lipatan bisa sampai menggantung keluar pakaian dalam. Hal ini dapat membuat labia minora kelihatan seperti lebih terbuka.

7. Labia mayora kecil dan terbuka

Bentuk yang satu ini ditandai dengan labia mayora yang rata dan bersandar pada tulang kemaluan, serta memperlihatkan sedikit labia minora.

Meski bentuk vagina berbeda-beda, kamu tetap harus menjaga kebersihannya, ya. Berikut ini 6 Ciri Miss V Sehat yang Harus Diketahui Wanita

8. Labia minora kecil dan tertutup

Bentuk ini ditandai dengan labia minora yang tertutup sepenuhnya. Ini merupakan jenis vagina yang paling umum dimiliki perempuan, jadi kamu tak perlu khawatir. 

9. Terlihat bibir dalamnya

Ada juga bentuk vagina yang terlihat bagian bibir dalamnya. Bentuk ini ditandai dengan labia mayora dan labia minora yang berukuran sama. 

Biasanya, labia minora jadi tidak terlihat karena menggantung di lipatan luar. Labia minora baru terlihat ketika seorang wanita duduk atau menarik kedua sisi labia mayora. 

Setelah memahami berbagai macam bentuknya, kamu juga perlu Kenali Anatomi Vagina dan Gangguan yang Sering Muncul berikut ini.

Anatomi Vagina dan Fungsinya

Berikut anatomi vagina dan fungsi-fungsinya:

  • Dinding Vagina: Terdiri dari lapisan mukosa, jaringan elastis, otot, dan jaringan ikat yang membuat vagina bisa meregang dan kembali ke bentuk semula.
  • Lubang Vagina: Terletak di antara uretra dan anus, menjadi pintu masuk ke saluran vagina.
  • Otot Vagina: Memiliki elastisitas tinggi yang memungkinkan vagina meregang saat hubungan seksual dan persalinan.
  • Kelenjar Bartholin: Berperan dalam menghasilkan cairan pelumas untuk menjaga kelembapan vagina.
  • Jaringan Saraf dan Pembuluh Darah: Memberikan sensitivitas pada vagina, terutama dalam merespons rangsangan seksual.

Lantas, apa saja fungsi vagina? Berikut fungsi dari organ reproduksi ini:

  • Sebagai saluran reproduksi untuk hubungan seksual.
  • Bertindak sebagai jalan lahir saat persalinan.
  • Sebagai saluran keluarnya darah menstruasi.
  • Memiliki mekanisme pembersihan sendiri, dengan bantuan cairan vagina dan bakteri baik untuk menjaga keseimbangan pH dan mencegah infeksi.

Perbedaan antara Vulva dan Vagina

Banyak orang salah mengira bahwa vagina adalah bagian luar alat kelamin wanita, padahal yang terlihat dari luar adalah vulva.

1. Vulva

  • Bagian luar organ genital wanita.
  • Terdiri dari labia mayora (bibir luar), labia minora (bibir dalam), klitoris, uretra, dan lubang vagina.
  • Berfungsi untuk melindungi vagina dan struktur di dalamnya.

2. Vagina

  • Merupakan saluran dalam tubuh yang menghubungkan vulva dengan leher rahim (serviks).
  • Berfungsi untuk hubungan seksual, melahirkan, dan keluarnya darah menstruasi.

Singkatnya, vulva adalah bagian luar, sedangkan vagina adalah saluran dalam tubuh.

Keluhan Umum dan Perubahan pada Vagina

Banyak wanita mengalami berbagai keluhan pada bagian vagina, mulai dari vagina gatal, benjolan di vagina, hingga radang vagina.

Beberapa kondisi yang sering terjadi meliputi:

  • Vagina gatal: Bisa disebabkan oleh iritasi, infeksi jamur, atau alergi terhadap sabun kewanitaan.
  • Benjolan di vagina: Bisa berupa kista Bartholin, kista inklusi, atau infeksi folikel rambut.
  • Radang vagina (Vaginitis): Ditandai dengan rasa panas, kemerahan, dan keputihan abnormal.

Penyebab Infeksi Jamur pada Vagina

Infeksi jamur pada vagina sering disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur Candida albicans.

Beberapa faktor yang memicu infeksi ini antara lain:

  • Penggunaan antibiotik yang mengganggu keseimbangan bakteri baik di vagina.
  • Pakaian dalam yang ketat dan lembap, yang menciptakan lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan jamur.
  • Kehamilan dan perubahan hormon, yang meningkatkan kadar gula di area vagina.
  • Diabetes yang tidak terkontrol, menyebabkan kadar gula tinggi dalam cairan vagina, yang bisa mempercepat pertumbuhan jamur.
  • Penggunaan sabun pembersih kewanitaan yang mengandung parfum, yang bisa mengganggu keseimbangan pH vagina.
  • Sistem imun lemah, seperti pada pengidap HIV atau pasien yang menjalani kemoterapi.

Untuk mengatasi vagina gatal akibat infeksi jamur, penggunaan obat gatal vagina seperti antijamur topikal atau oral bisa membantu, tetapi harus sesuai anjuran dokter.

Peran Bakteri Baik dalam Kesehatan Vagina

Bakteri baik dalam vagina, terutama dari jenis Lactobacillus, memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan vagina. Berikut fungsinya:

  • Menjaga keseimbangan pH vagina sekitar 3,8-4,5, yang bersifat asam dan membantu mencegah pertumbuhan bakteri serta jamur berbahaya.
  • Menghasilkan asam laktat, yang membantu membunuh mikroorganisme patogen.
  • Mencegah infeksi bakteri dan jamur dengan menghambat pertumbuhan mikroba berbahaya.

Jika jumlah bakteri baik dalam vagina menurun, seseorang bisa mengalami gangguan seperti infeksi jamur, vaginosis bakteri, atau radang vagina. Untuk menjaga keseimbangan bakteri baik, penting untuk:

  • Menghindari douching atau mencuci vagina dengan cairan antiseptik, karena bisa membunuh bakteri baik.
  • Mengonsumsi probiotik yang mengandung Lactobacillus untuk membantu menjaga mikrobiota vagina.
  • Menggunakan pakaian dalam berbahan katun yang dapat menyerap kelembapan dan mengurangi risiko infeksi.

Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Masalah pada Vagina 

Apabila kamu punya pertanyaan terkait kesehatan vagina, jangan ragu hubungi dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Halodoc. 

Mereka bisa membantu konsultasi dan edukasi secara lengkap terkait penyakit dan perawatan alat reproduksi. 

Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun.

Mereka telah mendapatkan ulasan positif dari pasien yang sebelumnya mereka tangani: 

1. dr. Marsell Phang Sp.OG

Dokter Marsell Phang Sp.OG meraih gelar dari Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada tahun 2012 dan dari Universitas Sam Ratulangi pada tahun 2018. 

Saat ini, ia praktik aktif di Gresik, Jawa Timur, dan merupakan anggota dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). 

Dengan pengalaman selama 12 tahun, ia menyediakan layanan konsultasi di Halodoc mengenai masalah reproduksi wanita, termasuk kondisi yang berkaitan dengan vagina. 

Selain itu, dr. Marsell Phang Sp.OG juga memberikan konsultasi terkait kesehatan alat reproduksi dan penyakit kelamin.

Chat dr. Marsell Phang Sp.OG mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

Ketahui berbagai fakta tentang vagina, kamu perlu tahu Kadar pH Vagina Berpengaruh pada Kesehatan, Ini Penjelasannya.

2. dr. Effendy Gunawan Sp.OG

Kamu juga dapat menghubungi dr. Effendy Gunawan Sp.OG, yang merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha pada tahun 2008 dan Universitas Sam Ratulangi pada tahun 2018. 

Saat ini, dr. Effendy Gunawan Sp.OG berpraktik medis di Tangerang, Banten, dan merupakan anggota dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). 

Dengan pengalaman selama 16 tahun, dr. Effendy Gunawan Sp.OG menyediakan layanan konsultasi di Halodoc tentang perawatan alat reproduksi wanita, termasuk vagina. 

Dokter Effendy juga dapat memberikan saran mengenai program kehamilan, kesuburan, kesehatan reproduksi, dan kehamilan dengan risiko tinggi.

Chat dr. Effendy Gunawan Sp.OG mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

3. dr. Lucia Leonie Sp.OG

Selanjutnya, ada dr. Lucia Leonie Sp.OG yang merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha pada tahun 2011 dan Universitas Hasanuddin pada tahun 2017. 

Saat ini, dr. Lucia Leonie Sp.OG berpraktik di Makassar, Sulawesi Selatan, dan aktif sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). 

Dengan pengalaman selama 13 tahun, ia menyediakan layanan konsultasi di Halodoc terkait masalah kesehatan alat reproduksi wanita. 

Selain itu, dr. Lucia Leonie Sp.OG juga dapat memberikan saran mengenai masalah reproduksi lainnya dan kesehatan reproduksi wanita.

Chat dr. Lucia Leonie Sp.OG mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

Lindungi kesehatan vaginamu dari infeksi jamur. Kamu perlu tahu Bukan Cuma Gatal, Ini 5 Gejala Infeksi Jamur pada Vagina.

4. dr. Fitria Angela Umar Sp.OG

Untuk rekomendasi berikutnya, kamu juga dapat menghubungi dr. Fitria Angela Umar Sp.OG, yang merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada tahun 2015 dan 2022. 

Saat ini, dr. Fitria Angela Umar Sp.OG berpraktik di Makassar, Sulawesi Selatan, dan menjadi anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). 

Dengan pengalaman selama 8 tahun, ia menyediakan layanan konsultasi di Halodoc terkait penanganan gangguan pada alat reproduksi wanita. 

Selain itu, dr. Fitria Angela Umar Sp.OG juga dapat memberikan konsultasi mengenai kesehatan reproduksi, kesuburan, gangguan haid dan hormon, keluarga berencana, serta program kehamilan.

Chat dr. Fitria Angela Umar Sp.OG mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

5. dr. Gracia Merryane Sp.OG

Dokter selanjutnya yang tersedia untuk kamu hubungi adalah dr. Gracia Merryane Sp.OG, yang merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada tahun 2009 dan 2016. 

Saat ini, ia berpraktik di Tangerang, Banten, dan aktif sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). 

Dengan pengalaman selama 15 tahun, dr. Gracia Merryane Sp.OG menyediakan layanan konsultasi di Halodoc mengenai berbagai masalah yang berkaitan dengan reproduksi wanita.

Chat dr. Gracia Merryane Sp.OG mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

Konsultasi  bisa kapan saja dan di mana saja karena dokter-dokter di Halodoc tersedia 24 jam. Tenang saja, privasi aman dan terjaga!

Apa Kata Studi terkait Vagina?

Jurnal berjudul Reproductive Biology and Endocrinology menerbitkan penelitian berjudul Lifestyle and fertility: The Influence of Stress and Quality of Life on Female Fertility (2018). Menurut studi tersebut, kondisi psikologis wanita bisa memberikan pengaruh terhadap kesehatan organ reproduksi dan kesuburan. Menurut para peneliti, penurunan kualitas hidup dapat menyebabkan terjadinya infertilitas. 

Oleh sebab itu, penting untuk menerapkan pola hidup sehat dan mengelola stres dengan baik agar tidak mempengaruhi kesehatan sistem reproduksi. 

Itulah bentuk-bentuk vagina yang perlu kamu ketahui. Jika kamu ingin membeli produk kewanitaan untuk merawat kebersihan area intim, gunakan saja aplikasi Halodoc.

Caranya praktis, tinggal order dan pesanan mu akan diantar dalam waktu satu jam. 

Referensi :
American College of Obstetricians and Gynecologists. Diakses pada 2024. Vaginal Health. 
Healthline. Diakses pada 2024. Lopsided Vagina: Are My Labia Normal?
Journal of Sexual Medicine. Diakses pada 2024. Sexual Trauma and the Vagina. 
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Female Reproductive System Anatomy. 
Medical News Today. Diakses pada 2024. What are the types of vagina?
National Institute on Aging. Diakses pada 2024. Changes in Your Body After Menopause. 
PubMed Central. Diakses pada 2024. Reproductive Biology and Endocrinology. 
World Health Organization (WHO). Diakses pada 2024. Sexual and Reproductive Health.