Perlu Tahu, Terapi Fisik untuk Atasi Sakit Lutut

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 Februari 2019
Perlu Tahu, Terapi Fisik untuk Atasi Sakit LututPerlu Tahu, Terapi Fisik untuk Atasi Sakit Lutut

Halodoc, Jakarta - Tentu tidak nyaman rasanya jika kamu mengalami nyeri lutut. Apalagi bagi kamu yang memiliki kegiatan aktif dan harus bergerak ke sana dan kemari. Bukan tidak mungkin mengatasi sakit lutut. Asalkan kamu mengetahui apa penyebabnya, terutama jika aktivitas seperti berjalan cepat atau joging baru saja mulai dijalankan.

Banyak orang yang melakukan olahraga dengan gerakan menyamping mengalami gejala sakit lutut. Namun, setelah aktivitas-aktivitas tersebut dihentikan selama kurang lebih dari 2-6 minggu, gejala-gejala nyeri lutut akan hilang dengan perlahan-lahan.

Biasanya, obat anti inflamasi non-steroid (NSAID) yang dijual bebas, seperti ibuprofen atau naproxen, dapat membantu mengatasi peradangan (pembengkakan atau kemerahan) dan rasa sakit. Obat-obatan ini dapat menyebabkan masalah perut dan disarankan untuk diminum setelah makan. Orang yang mengalami gangguan maag atau radang lambung disarankan untuk memeriksakan ke dokter sebelum menggunakan obat-obatan tersebut.

Baca juga: Ketahui Penyebab Sakit Lutut Parah yang Tak Tertahankan

Sakit pada tempurung lutut biasanya dapat diobati dengan terapi fisik untuk memperkuat otot kuadrisep (pada depan) serta meregangkan otot hamstring (paha belakang) dan otot betis (kaki bagian bawah). Ligamen yang terkilir sering kali sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, ditambah dengan istirahat yang cukup.

Ligamen yang robek pada sekitar lutut terkadang memerlukan imobilisasi dan diikuti dengan terapi fisik aktif. Jika rasa sakit lutut tidak berkurang atau semakin parah seiring berjalannya pengobatan, seorang ahli bedah akan menyarankan sebuah operasi (artroskopi) untuk memperbaiki kerusakan yang ada.

Baca juga: 4 Penyebab dan Cara Mengobati Nyeri Lutut Tiba-Tiba

Setelah gejala-gejala sakit lutut berhasil kamu sembuhkan dengan terapi, aktivitas-aktivitas sebelumnya sudah dapat dijalankan perlahan-lahan seperti biasa. Kamu tetap perlu melakukan beberapa aktivitas berikut ini agar sakit lutut tidak kembali kambuh dan terhindar dari komplikasi:

  1. Olahraga dan Manajemen Berat Badan

Melakukan latihan sehari-hari dapat mengurangi nyeri lutut dan menjaga sendi aktif dan mencegah kekakuan. Semakin kamu kelebihan berat badan, semakin banyak tekanan pada lutut kamu, sehingga sangat penting untuk mengelola berat badan yang sehat.

  1. Terapi Kompres Panas dan Dingin

Kompres panas atau dingin dapat mengurangi nyeri lutut. Gunakan es atau air panas dan terapkan pada daerah nyeri kamu dapat secara efektif mengurangi rasa sakit.

  1. Tai chi

Tai chi merupakan latihan untuk meningkatkan keseimbangan dan fleksibilitas. Kegiatan ini juga mengajarkan kamu untuk fokus dan mendisiplinkan pikiran kamu. Tai Chi dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan gerakan bagi mereka yang mengalami nyeri lutut.

  1. Banyak Istirahat

Agar lutut terhindar dari tekanan sehingga cedera dapat pulih lebih cepat

  1. Mengompres Lutut dengan Es

Langkah ini dapat mengurangi rasa sakit, sekaligus peradangan.

  1. Meminimalisir Gerakan pada Lutut

Misalnya dengan menggunakan bebat

  1. Menaruh Kaki yang Cedera pada Posisi yang Lebih Tinggi

Misalnya dengan meletakkan kaki di atas bantal. Cara ini dapat membantu mengurangi pembengkakan.

Baca juga: 4 Olahraga yang Bisa Menyebabkan Nyeri Lutut

Rasa sakit dan nyeri pada lutut sebenarnya dapat dicegah dengan cara-cara yang sederhana. Misalnya dengan selalu melakukan pemanasan sebelum berolahraga dan melakukan peregangan setelahnya, menggunakan sepatu yang sesuai dengan bentuk kaki dapat menyangga kaki dengan baik pada saat olahraga, serta menghindari jenis olahraga atau aktivitas yang berpotensi mengakibatkan cedera. Apabila kamu ingin meningkatkan intensitas dan frekuensi olahraga, lakukanlah secara bertahap.

Ketika kamu sudah melakukan berbagai terapi, tetapi rasa sakit pada lutut tidak kunjung reda, sebaiknya segera tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai penanganan yang tepat. Komunikasi dengan dokter dapat dengan mudah dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Ayo, download aplikasinya sekarang di App Store atau Google Play!