Perlu Tahu, Jenis-Jenis Operasi untuk Menangani Hidrosefalus
“Hidrosefalus adalah penumpukan cairan di dalam otak yang bisa membuat ukuran kepala menjadi sangat besar. Kondisi ini bisa terjadi pada bayi baru lahir maupun orang lanjut usia. Cara utama untuk mengobati hidrosefalus adalah dengan melakukan operasi. Ada dua jenis operasi yang bisa dilakukan, yaitu operasi shunt dan Endoscopic Third Ventriculostomy.”
Halodoc, Jakarta - Meskipun jarang terjadi, tetapi bayi baru lahir bisa mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan tersebut mungkin saja merupakan bawaan dari lahir atau disebabkan oleh suatu hal setelah kelahiran.
Hidrosefalus merupakan salah satu contoh gangguan yang bisa terjadi pada bayi baru lahir. Kondisi tersebut bisa menyebabkan kepala bayi menjadi lebih besar dibanding bayi seumurannya. Untuk mengatasi hidrosefalus, operasi perlu dilakukan. Ketahui jenis-jenis operasi hidrosefalus yang dapat dilakukan!
Baca juga: Ketahui 7 Faktor Risiko Terjadinya Hidrosefalus
Jenis Operasi untuk Menangani Hidrosefalus
Hidrosefalus adalah terjadinya penumpukan cairan pada rongga yang berada di dalam otak. Cairan yang berlebihan tersebut dapat meningkatkan ukuran ventrikel, sehingga terlihat sangat besar. Hal tersebut juga dapat memberikan tekanan pada otak, sehingga mengalami gangguan.
Cairan serebrospinal tersebut seharusnya mengalir melalui ventrikel dan membasahi otak dan beberapa bagian dari tulang belakang. Walau begitu, jika tekanan cairan tersebut terlalu banyak yang berhubungan dengan hidrosefalus, kerusakan jaringan pada otak dapat terjadi dan kelainan pada fungsi otak sulit dihindari.
Maka dari itu, sangat penting untuk mengembalikan jumlah cairan tersebut kembali normal agar tekanan di otak dapat diatasi. Operasi adalah pengobatan utama untuk menangani hidrosefalus.
Baca juga: Waspada, Ini Komplikasi dari Hidrosefalus
Berikut ini beberapa operasi untuk hidrosefalus yang dapat dilakukan:
1.Operasi Shunt
Salah satu cara menangani hidrosefalus dengan operasi adalah dilakukannya pembedahan shunt. Operasi ini dilakukan dengan penanaman tabung tipis, yang disebut shunt, di otak. Kelebihan cairan pada otak tersebut akan mengalir melalui alat tersebut ke bagian lain dari tubuh biasanya ke perut. Setelah itu, cairan tersebut akan diserap ke aliran darah.
Pada tabung tipis atau shunt tersebut, terdapat katup yang dapat mengontrol aliran dari kelebihan cairan serebrospinal. Alat tersebut akan memastikan jika cairan yang dikeluarkan mengalir dengan ritme yang tepat.
Operasi ini dilakukan dengan ahli bedah saraf, spesialis bedah otak, dan sistem saraf. Saat operasi dilakukan, bayi mungkin akan diberi anestesi dan prosedurnya memakan waktu 1 hingga 2 jam.
Bila bayi memiliki jahitan setelah dioperasi, itu mungkin akan menyatu dengan kulit atau perlu dilepas. Beberapa kasus menggunakan staples kulit untuk menutup luka dan harus dihilangkan setelah beberapa hari. Jika terjadi sumbatan atau infeksi pada tabung tersebut, operasi perbaikan perlu dilakukan.
2.Ventrikulostomi Endoskopi Ketiga
Jenis operasi lainnya untuk menangani hidrosefalus adalah dengan menggunakan metode endoscopic third ventriculostomy (ETV). Pada prosedur ini, dokter akan membuat lubang di lantai otak yang memungkinkan cairan yang berlebih akan keluar ke permukaan otak, sehingga dapat diserap.
Sayangnya, metode ini tidak cocok untuk semua orang. Walau begitu, metode ini dapat menjadi pilihan apabila terjadi penumpukan cairan serebrospinal di otak yang disebabkan sumbatan. Kelebihan cairan tersebut akan mengalir melalui lubang dan menghindari terjadinya sumbatan pada otak.
ETV juga diawali dengan pemberian anestesi umum. Setelah itu, ahli bedah saraf akan membuat lubang kecil di tengkorak dan menggunakan endoskop untuk melihat ke dalam ruang otak. Sebuah lubang kecil dibuat di dalam otak dengan bantuan alat tersebut. Setelah itu, luka akan ditutup menggunakan jahitan.
Prosedur ini membutuhkan waktu paling tidak 1 jam. Selain itu, terdapat sedikit risiko terjadinya infeksi ketika melakukan ETV dibandingkan dengan shunt. Bagaimana pun semua prosedur bedah memang memiliki risiko. Selain itu, risiko penyumbatan juga dapat terjadi setelah operasi yang membuat kamu harus melakukan pembedahan lagi.
Baca juga: Hidrosefalus Bisakah Ukuran Kepala Menjadi Normal?
Itulah jenis-jenis operasi untuk menangani hidrosefalus. Bila bayi ibu menunjukkan tanda-tanda hidrosefalus, seperti kepala memiliki ukuran besar yang tidak biasa, peningkatan ukuran kepala yang cepat, disertai dengan gejala muntah, mengantuk, mudah marah, dan kejang, ada baiknya ibu segera memeriksakannya ke dokter.
Ibu juga bisa membicarakan gejala kesehatan yang dialami anak pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, dokter ahli dan terpercaya dari Halodoc bisa memberi kamu diagnosis awal dan saran kesehatan yang tepat. Yuk, download aplikasinya sekarang juga di App Store dan Google Play.
Referensi:
National Health Service. Diakses pada 2021. Hydrocephalus
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Hydrocephalus
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan