Ini 11 Efek Berbahaya Kokain Terhadap Tubuh yang Harus Diketahui
“Penggunaan kokain bisa menimbulkan efek yang berbahaya untuk kesehatan tubuh. Tidak hanya kecanduan, jenis narkotika tersebut juga merusak banyak organ tubuh.”
Halodoc, Jakarta – Ada berbagai jenis narkotika yang dapat membahayakan kesehatan tubuh, salah satunya adalah kokain. Narkotika jenis ini berasal dari tanaman coca yang banyak ditemukan di kawasan Amerika Selatan.
Kokain kerap ditemukan berbentuk bubuk berwarna putih. Namun, tidak jarang obat terlarang ini ditemukan dengan bentuk menyerupai batu kristal berwarna putih. Serupa dengan obat terlarang lainnya, penggunaan narkotika ini pun dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan tubuh.
Lantas, apa saja sih dampak penggunaan kokain bagi kesehatan tubuh?
Efek Berbahaya dari Penggunaan Kokain
Kokain merupakan salah satu jenis narkoba yang bisa menyebabkan efek kecanduan. Lalu, kenapa kokain berbahaya? Kokain menjadi berbahaya ketika sudah mengalami efek tersebut, pengguna akan merasakan dorongan untuk terus menerus menggunakan obat terlarang tersebut.
Obat terlarang ini akan memengaruhi sistem saraf pada otak. Dengan begitu, penggunanya akan gembira, berenergi, menjadi banyak bicara dan lebih percaya diri dalam waktu singkat.
Selain itu, efek kokain juga bisa memengaruhi suasana hati secara signifikan dan menghilangkan rasa sakit dan lelah. Namun, efek tersebut hanya berlangsung untuk waktu yang singkat, sekitar 30 menit hingga 3 jam.
Bila berhenti menggunakannya, maka pengguna akan mengalami gejala putus obat. Efek yang bisa terjadi, antara lain gangguan mental, seperti depresi, perubahan mood, sulit tidur, gelisah, hingga perubahan perilaku yang bisa mengarah pada kekerasan.
Tidak hanya itu saja, obat terlarang ini juga bisa memberikan sejumlah dampak buruk pada berbagai fungsi organ tubuh. Berikut bahaya kokain pada kesehatan, yaitu:
1. Memicu peningkatan risiko stres
Penggunaan kokain juga dapat memengaruhi jalur otak dalam merespon stres. Melansir dari sebuah jurnal Neuropharmacology yang berjudul Neurobiological Mechanisms That Contribute to Stress-related Cocaine Use, terdapat sebuah penelitian melalui hewan terhadpa efek penggunaan kokain pada tingkat stres.
Hasilnya, hewan yang mengonsumsi kokain menunjukkan perilaku sebagai respon terhadap stres. Selain itu, semakin banyak kokain yang mereka konsumsi, maka tingkat stres semakin tinggi dan memengaruhi perilaku.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kokain dapat meningkatkan hormon stres dan menginduksi adaptasi saraf yang mampu meningkatkan kepekaan terhadap obat dan isyarat terkait dengannya.
Bukan hanya kokain, ganja jadi salah satu jenis narkotika yang juga menimbulkan efek berbahaya bagi tubuh. Ketahui di sini dampaknya: 11 Dampak Berbahaya Ganja pada Kesehatan Tubuh.
2. Gangguan paru-paru
Menghirup kokain dengan hidung bisa menyebabkan kerusakan selaput lendir yang melalui rongga sinus, yang mengarah ke tenggorokan dan sistem pernapasan bagian atas. Akibatnya, pengguna berisiko mengalami hidung berair, mimisan, hingga kehilangan penciuman.
Selain itu, menggunakan obat terlarang ini dengan cara mengisapnya seperti rokok juga bisa berbahaya bagi kesehatan paru-paru. Cara penggunaan narkoba tersebut bisa membuat paru-paru mengalami iritasi, rentan infeksi, bahkan mengalami kerusakan permanen.
3. Meningkatkan penularan infeksi penyakit menular
Melansir dari National Institute on Drug Abuse dengan judul Cocaine Research Report, pengguna kokain yang menggunakan jarum suntik sangat berisiko untuk meningkatkan penularan infeksi penyakit menular.
Ada berbagai penyakit yang berisiko mereka tularkan, seperti HIV dan hepatitis C. Kebiasaan ini juga dapat menyebabkan munculnya tanda alergi yang parah dan memicu kematian.
4. Gangguan kesehatan otak
Obat terlarang ini bisa mengganggu fungsi otak, salah satunya adalah produksi hormon dopamin. Hormon tersebut adalah senyawa kimia yang berperan menyampaikan rangsangan ke seluruh tubuh. Akibatnya, berbagai gejala bisa muncul, seperti kejang dan kelainan gerak tubuh seperti tremor.
Selain itu, jenis narkoba tersebut juga bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah secara konsisten, sehingga jumlah oksigen yang diterima otak akan berkurang.
Hal itu bisa menyebabkan kerusakan otak. Risiko pengguna untuk mengalami aneurisma juga meningkat, karena kerusakan pada dinding pembuluh darah yang memberi makan otak.
Kokain juga bisa menyebabkan penuaan pada otak, sehingga risiko demensia meningkat. Masalah ingatan jangka panjang bisa berkembang menjadi kondisi yang menyerupai Alzheimer.
5. Berisiko terhadap kesehatan jantung
Penggunaan narkotika ini juga berbahaya bagi kesehatan jantung, yaitu meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, serta mempersempit pembuluh darah yang memasok darah ke jantung. Bila tidak segera ditangani, hal itu bisa memicu serangan jantung dan aritmia yang mengancam keselamatan pengguna.
6. Memicu gangguan saluran pencernaan
Penggunaan narkotika ini juga bisa menyebabkan banyak dampak berbahaya bagi saluran pencernaan, salah satunya mempersempit pembuluh darah ke organ-organ pencernaan.
Hal itu menyebabkan aliran darah ke beberapa organ termasuk lambung dan usus berkurang. Alhasil, bisa merusak secara tidak langsung dari waktu ke waktu.
Efek samping jangka pendek dari penyalahgunaan obat terlarang ini termasuk sakit perut, nafsu makan berkurang, mual, muntah, dan sembelit. Seiring waktu, efek samping ini akan menjadi lebih permanen, menunjukkan usus nekrotik atau kematian jaringan penting dalam sistem pencernaan.
Orang yang berjuang melawan penyalahgunaan kokain juga lebih mungkin terkena bisul karena perubahan pH lambung. Selain itu, narkotika tersebut juga dapat menyebabkan perkembangan kolitis iskemik, yaitu peradangan dan cedera pada usus besar. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah pencernaan yang serius dan bahkan menyebabkan kematian.
Ketahui juga selengkapnya tentang: Pengertian Narkoba dan 9 Dampaknya bagi Kesehatan
7. Memicu kerusakan ginjal
Ketergantungan obat terlarang tersebut bisa merusak ginjal dengan dua cara. Pertama, meningkatkan tekanan darah secara permanen yang menyebabkan kerusakan ginjal. Ginjal adalah salah satu organ yang sangat rentan rusak akibat kekurangan oksigen dan tekanan.
Kedua, penyalahgunaan kokain jangka panjang juga menyebabkan rhabdomyolysis, yaitu gangguan jaringan otot yang melepaskan protein yang merusak ke dalam darah. Akibatnya, protein tersebut akan membanjiri hati dan ginjal dan menyebabkan gagal ginjal.
8. Memicu gangguan hati
Kecanduan dalam jangka panjang juga meningkatkan risiko overdosis. Hal itu bisa menyebabkan cedera hati, karena tubuh dibanjiri racun yang tidak bisa disaring oleh organ tersebut. Namun, dengan mengetahui pertolongan pertama overdosis narkoba, kamu bisa membantu menyelamatkan nyawa pengguna.
9. Penurunan nafsu makan
Seseorang yang mengonsumsi kokain dapat mengalami penurunan nafsu makan. Tentunya, hal ini menyebabkan gangguan pada asupan nutrisi sehari-hari.
Jika tidak diatasi dengan baik, dampak penurunan nafsu makan ini bisa menyebabkan seseorang mengalami malnutrisi. Tentunya, hal ini bisa berisiko meningkatkan berbagai jenis penyakit dalam tubuh.
10. Memicu gangguan kesuburan
Bagi wanita atau pria yang menggunakan kokain, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan reproduksi. Kondisi ini dapat memicu masalah kesuburan.
Kokain yang kamu gunakan dapat masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan gangguan pada sel telur maupun sperma. Hal tersebut membuat kualitas sel telur dan sperma menurun.
11. Gangguan kesehatan mental
Bila berhenti menggunakannya, maka pengguna akan mengalami gejala putus obat. Efek yang bisa terjadi, antara lain gangguan mental seperti depresi, perubahan mood, sulit tidur, gelisah, hingga perubahan perilaku yang bisa mengarah pada kekerasan.
Namun, bila terlalu sering digunakan, obat terlarang ini bisa menyebabkan penggunanya mengalami halusinasi, paranoia, panik, mudah marah, cemas, dan suka melakukan kekerasan.
Itulah beberapa efek berbahaya kokain bagi tubuh. Bagi remaja, ini dampak narkoba yang bisa saja terjadi: Ini Dampak Negatif Penggunaan Narkoba bagi Generasi Muda.
Bentuk Penyalahgunaan Kokain
Ada dua bentuk penyalahgunaan kokain, yaitu:
- Free base
Ini adalah bentuk kokain yang paling murni karena tidak ada penambahan zat lain. Bentuknya kristal dan biasanya digunakan dengan cara dipanaskan hingga menghasilkan asap untuk kemudian dihirup.
- Kokain bubuk
Jenis obat terlarang ini berbentuk bubuk halus berwarna putih ini sering dicampur dengan gula, tepung maizena, vitamin, atau tepung. Jenis yang satu ini biasanya dinikmati dengan cara disedot atau dihirup melalui hidung, menyuntiknya ke pembuluh darah, atau bahkan menggosokkannya ke gusi.
Penyalahgunaan narkoba dapat terjadi karena beberapa hal. Ketahui selengkapnya dalam artikel ini: Ini 7 Penyebab Penyalahgunaan Narkoba dan Cara Ampuh Mencegahnya.
Siapa Saja yang Berisiko Kecanduan Kokain?
Semua orang yang mencoba menggunakan kokain berisiko menjadi pecandu. Namun, kecanduan akan berisiko lebih besar dialami oleh beberapa orang yang mengalami kondisi, seperti:
- Memiliki riwayat keluarga sebagai pengguna kokain.
- Memiliki riwayat penggunaan narkotika.
- Mengalami kecanduan alkohol.
- Mengalami gangguan kesehatan mental, seperti stres atau depresi.
Bila kamu memiliki keluarga atau orang terdekat yang menggunakan narkotika tersebut, hubungi psikiater atau psikolog di Halodoc untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan untuk mengatasi hal tersebut.
Referensi:
American Addiction Centers. Diakses pada 2023. Long-Term Side Effects of Cocaine on the Brain & Body.
Healthline. Diakses pada 2023. What is Cocaine Addiction?
National Institute on Drug Abuse. Diakses pada 2023. Cocaine Research Report.
Psychology Today. Diakses pada 2023. Cocaine Use Disorder.
Web MD. Diakses pada 2023. What Is Cocaine?
Your Fertility. Diakses pada 2023. The Facts About Recreational Drugs.
Neuropharmacology. Diakses pada 2023. Neurobiological Mechanisms That Contribute to Stress-related Cocaine Use.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan