Perlu Tahu, Ini Cara Penggunaan Antibiotik untuk Mengatasi Jerawat
“Cara penggunaan antibiotik untuk jerawat tidak boleh sembarangan. Harus berdasarkan petunjuk dokter, cara bisa dengan mengoleskan ke kulit bermasalah, diminum, ataupun kombinasi keduanya.”
Halodoc, Jakarta – Antibiotik menjadi salah satu jenis obat untuk mengatasi jerawat. Obat ini tersedia dalam bentuk topikal dan oral untuk penggunaan jerawat ringan sampai berat.
Cara kerjanya obat ini adalah mengurangi jumlah bakteri Propionibacterium acnes di permukaan kulit dan di dalam folikel rambut. Obat juga bertindak sebagai agen antiinflamasi.
Manfaat Antibiotik untuk Jerawat
Jerawat atau acne vulgaris menjadi masalah kulit yang umum terjadi, setidaknya sekali dalam hidup seseorang. Penyebabnya penyumbatan pori-pori akibat infeksi bakteri atau produksi minyak berlebih.
Masalah ini biasanya dapat teratasi dengan rutin membersihkan wajah dan menggunakan produk skincare yang tepat. Namun, dalam kasus yang parah, memerlukan antibiotik untuk jerawat.
Studi Oral antibiotic treatment options for acne vulgaris yang terbit pada The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology menyebutkan, jerawat sedang hingga parah dapat teratasi dengan antibiotik oral.
Jenisnya beragam, ada juga obat topikal yang dipakai dengan cara mengoleskannya di area jerawat. Baik oral atau topikal, antibiotik untuk jerawat mampu mengurangi jumlah jerawat.
Namun, antibiotik untuk jerawat tidak mampu bekerja sendiri. Maka dari itu, dokter biasanya meresepkan penggunaan benzoil peroksida atau asam salisilat untuk memaksimalkan hasilnya.
Jika jenis jerawat yang kamu alami memiliki nanah, ini yang jadi penyebab dan bagaimana langkah mengatasinya: Ini Penyebab dan 9 Cara Mengatasi Jerawat Bernanah.
Cara Penggunaan Antibiotik untuk Jerawat
Penggunaan antibiotik untuk jerawat harus berdasarkan resep dan petunjuk dokter spesialis kulit. Durasi pemberiannya juga akan tergantung pada keparahan masing-masing kondisi. Begini cara tepat menggunakan antibiotik untuk jerawat:
1. Antibiotik topikal untuk jerawat
Antibiotik topikal dioleskan langsung ke kulit. Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk gel, dan losion.
Karena hanya dipakai di area wajah yang bermasalah, obat tidak memengaruhi mikroorganisme yang hidup di dalam sistem pencernaan. Jadi, tidak mengganggu sistem kerja pencernaan.
Namun kekurangannya, antibiotik untuk jerawat ini berperan dalam pengembangan resistensi antibiotik. Jadi, penggunaannya perlu dibarengi dengan retinoid atau benzoil peroksida.
2. Antibiotik oral untuk jerawat
American Academy of Dermatology Association merekomendasikan antibiotik oral untuk jerawat sedang hingga parah. Selain itu untuk jerawat meradang yang tidak membaik dengan antibiotik topikal.
Sama seperti antibiotik topikal, penggunaan obat oral harus sesuai dengan rekomendasi dokter. Dokter biasanya menyarankan penggunaan obat dalam jangka waktu mulai dari 3–24 minggu.
Agar lebih efektif, dokter juga merekomendasikan gabungan obat dengan benzoil peroksida atau retinoid.
Untuk mengurangi risiko resistensi, konsumsi antibiotik oral dalam waktu sesingkat mungkin. Namun, hal ini mungkin sulit dilakukan, karena beberapa orang membutuhkan perawatan berulang guna meningkatkan hasil.
Jika terjadi dalam kasus yang ringan, jerawat dapat membaik sangat cepat, yaitu dalam waktu semalam. Simak tipsnya di sini: Ini 9 Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami dalam 1 Hari.
Jenis Antibiotik untuk Jerawat
Jenis antibiotik untuk jerawat ada dua, yaitu topikal dan oral. Berikut ini penjelasannya:
1. Eritromisin (Erygel)
Eritromisin terdiri dari beberapa bentuk yaitu larutan, gel, tablet, dan bubuk. Jenis obat ini dapat membantu mengendalikan jerawat.
Obat ini dapat kamu gunakan sendiri atau dengan satu atau lebih obat lainnya. Caranya dengan mengoleskan pada kulit atau diminum. Eritromisin hanya tersedia dengan resep dokter.
2. Klindamisin
Klindamisin untuk memperlambat atau menghentikan pertumbuhan bakteri. Kamu bisa mengonsumsi kapsul dengan segelas penuh air agar obat tidak mengiritasi tenggorokan.
Obat ini bekerja dengan cara menekan sekaligus menghentikan perkembangbiakan bakteri. Karena hal itu, sistem kekebalan tubuh bisa melawan bakteri yang menjadi penyebab jerawat.
3. Dapson (Aczone)
Dapson gel adalah obat topikal dan gunakan sesuai petunjuk pada label resep. Oleskan lapisan tipis obat ke area yang bermasalah. Jangan menggunakan obat melebihi dosis rekomendasi.
Antibiotik untuk jerawat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri. Caranya dengan menghambat jalur metabolisme asam folat. Dengan begitu, peradangan jerawat bisa cepat mereda.
4. Minocycline (Amzeeq)
Minocycline termasuk dalam kelas obat antibiotik tetrasiklin. Antibiotik ini membantu mengurangi jerawat dan benjolan merah yang terjadi akibat jerawat atau rosacea.
Antibiotik untuk jerawat ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan protein yang menjadi asal muasal pertumbuhan bakteri. Dengan begitu, bakteri perlahan akan mati dan peradangan jerawat dapat teratasi.
5. Amoksilin
Amoksisilin biasanya memiliki efek samping yang lebih sedikit ketimbang jenis lainnya. Cara kerjanya dengan menghambat pembentukan dinding sel bakteri dan menyebabkan kematian bakteri.
Obat termasuk dalam golongan penisilin, maka tidak bisa digunakan pada orang yang alergi penisilin. Namun, ini mungkin merupakan pilihan yang baik bagi orang yang alergi terhadap doksisiklin.
Antibiotik untuk jerawat juga bisa mengatasi jenis jerawat seperti bisul. Selain dengan obat, simak dalam artikel ini cara lain untuk membantu menyembuhkannya: Cara Mengatasi Jerawat Bernanah Seperti Bisul.
Kamu bisa temukan produknya di Toko Kesehatan Halodoc melalui gambar di bawah ini. Tersedia produk kesehatan dan perawatan kecantikan berkualitas.✔️
Jangan lupa untuk konsultasikan dengan dokter kulit di Halodoc terlebih dahulu untuk mendapatkan produk yang tepat dan sesuai dengan kondisi jerawatmu.
Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!