Perlu Tahu, Ini Bedanya Flu dan Masuk Angin
Halodoc, Jakarta - Masuk angin boleh dibilang penyakit “sejuta umat” alias banyak dialami oleh orang-orang di sekeliling kita. Meski cukup populer, masuk angin sebenarnya bukanlah sebuah penyakit. Di belahan bumi Barat sana, tak mengenal istilah masuk angin di dalam dunia medis.
Namun, di negara kita masuk angin sering digunakan untuk menggambarkan masalah tak enak badan, perut kembung, dan pegal-pegal, demam, menggigil, nyeri otot, pegal-pegal, perut kembung, dan hilangnya nafsu makan. Banyak yang mengira penyebabnya karena terlalu banyak angin masuk ke dalam tubuh, terutama saat musim hujan.
Meski banyak dialami orang-orang, sebenarnya dunia medis tidak mengenal istilah masuk angin. Adanya keluhan asam lambung yang tinggi, sehingga menyebabkan perut kembung, pusing, sendawa, dan buang angin.
Nah, karena gejalanya kerap disamakan dengan flu, lalu apa sih perbedaan kedua di antara keduanya?
Baca juga: 5 Cara Ampuh untuk Atasi Masuk Angin
Ditandai Banyak Gejala
Keluhan masuk angin sering kali terjadi akibat turunnya sistem imun, sehingga seseorang rentan terinfeksi virus atau bakteri. Alasan kondisi ini dikaitkan dengan angin hujan memang masih belum jelas. Akan tetapi, yang pasti kurangnya paparan sinar matahari saat musim hujan bisa membuat produksi vitamin D dalam tubuh menurun.
Vitamin D ini sendiri amat berperan dalam daya tahan tubuh. Nah, hal inilah yang bisa menyebabkan keluhan kesehatan dengan berbagai gejala, seperti masuk angin yang sering disebut di negara kita.
Lalu, seperti apa saja sih gejala masuk angin?
-
Meriang.
-
Sakit kepala.
-
Nyeri otot.
-
Merasa lelah.
-
Badan tidak terasa enak.
-
Hilang nafsu makan.
-
Merasa lelah.
-
Perut kembung.
-
Sering sakit perut.
-
Badan terasa hangat atau demam.
-
Sering buang angin dan berbau.
-
Diare.
-
Pegal-pegal.
Gegara Virus Influenza
Flu sebenarnya tak bisa disamakan dengan masuk angin, meski ada beberapa gejalanya yang mirip. Flu sendiri disebabkan oleh salah satu jenis virus yang disebut virus influenza. Virus ini bisa menyerang tubuhmu tiba-tiba. Bahkan, hanya dalam beberapa jam saja tubuh bisa terasa sakit setelah terpapar virus ini.
Kebanyakan gejala flu ini akan berlangsung selama seminggu, sedangkan rasa lelah dan lemas akan berlangsung selama beberapa minggu. Bagaimana dengan masa inkubasinya?
Inkubasi virus flu bisa berlangsung singkat, kamu bisa mengalami gejalanya hanya dalam waktu satu hingga tiga hari setelah pertama kali terinfeksi. Yang perlu diingat, pada hari ketiga hingga hari ketujuh ketika gejala muncul, di masa-masa itulah flu paling menular.
Lalu, gejala-gejala apa saja sih yang biasanya dirasakan seseorang ketika virus flu menyerang?
Baca juga: Masuk Angin dan Serangan Jantung, Apa Bedanya?
Biasanya seseorang yang telah terjangkit virus ini, akan merasakan sakit kepala, panas dingin, demam, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, pegal-pegal, batuk kering, menggigil, kelelahan, nafsu makan turun, bersin, hingga sulit tidur.
Untungnya, flu bisa sembuh kok hanya dengan air putih dan istirahat. Andaikan gejalanya tak kunjung reda, kamu bisa kok mengonsumsi obat-obat pereda gejala flu yang bisa didapat tanpa resep dokter. Namun, yang mesti diingat target pengobatan ini hanya untuk meringankan gejala-gejalanya, bukan untuk menyembuhkan penyakit flu.
Nah, andaikan gejala flu dan masuk angin atau flu tak kunjung mereda, atau bahkan semakin parah, segeralah hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kamu bisa langsung membuat appointment sesuai poliklinik atau dokter spesialis yang kamu inginkan melalui aplikasi Halodoc lho. Yuk download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan