Perlu Tahu, Ini Bahaya Jenis Narkoba Metamfetamin bagi Tubuh
“Penggunaan metamfetamin secara berulang dalam jangka panjang bisa merusak otak dan tubuh. Ada banyak dampak buruk yang bisa terjadi, mulai dari penurunan berat badan yang ekstrem, masalah kognitif dan emosional hingga kematian.”
Halodoc, Jakarta – Metamfetamin atau yang lebih dikenal sabu-sabu adalah jenis narkoba stimulan yang sangat membuat ketagihan. Narkoba ini berupa bubuk yang bisa dibuat menjadi pil atau kristal.
Stimulan ini pada awal kamu mengonsumsinya bisa memberikan efek berupa perasaan senang. Namun kemudian, pengguna bisa merasa gelisah, terlalu bersemangat, marah atau takut. Ketergantungan obat ini bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan serius. Simak ulasannya di sini!
Mengenal Metamfetamin dan Cara Kerjanya
Metamfetamin sebenarnya adalah obat yang digunakan untuk mengobati attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) atau hiperaktivitas. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan jumlah dopamin kimia alami di otak.
Dopamin terlibat dalam gerakan tubuh, motivasi, dan penguatan perilaku yang bermanfaat. Karena itu, metamfetamin bisa membantu meningkatkan kemampuan anak yang mengidap gangguan tersebut untuk berkonsentrasi, tetap fokus pada suatu aktivitas dan mengendalikan masalah perilaku.
Obat ini juga bisa membantu pengidap untuk mengatur tugas dengan baik dan meningkatkan keterampilan mendengar.
Namun, metamfetamin merupakan salah satu jenis narkoba yang sering disalahgunakan. Orang-orang menyalahgunakan narkoba ini, karena ingin mendapatkan efek ‘tinggi’, yang bisa memberikan perasaan bahagia, bersemangat dan penuh energi.
Kemampuan obat tersebut untuk melepaskan dopamin yang tinggi dengan cepat di area otak bisa membuat penggunanya menjadi kecanduan dan ingin mendapatkan efek ‘tinggi’ tersebut lagi. Karena efek dari obat tersebut dimulai dan menghilang dengan cepat, orang sering menggunakan dosis berulang dalam pola “binge and crash”.
Pada beberapa kasus, orang mengonsumsi metamfetamin, lalu tidak makan dan tidur sambil terus mengonsumsi obat tersebut setiap beberapa jam hingga beberapa hari. Biasanya, sabu-sabu digunakan dengan cara ditelan, dihisap, atau disuntikkan.
Efek Kecanduan Metamfetamin
Mengonsumsi metamfetamin dalam jumlah kecil saja sebenarnya bisa memberikan banyak efek kesehatan yang sama seperti stimulan lainnya, seperti kokain atau amfetamin.
Efek tersebut, antara lain:
- Meningkatnya kewaspadaan dan aktivitas fisik.
- Nafsu makan menurun.
- Pernafasan lebih cepat.
- Detak jantung meningkat atau tidak teratur.
- Peningkatan tekanan darah dan suhu tubuh.
Bila seseorang menggunakannya secara berulang dalam waktu lama, sabu-sabu bisa sangat merusak tubuh dan otak.
Berikut efek penggunaan metamfetamin dalam jangka panjang bagi kesehatan:
- Penurunan berat badan yang ekstrem.
- Kecanduan.
- Masalah gigi yang parah, yaitu gigi patah dan mulut kering.
- Rasa gatal yang hebat, menyebabkan luka kulit akibat garukan.
- Kecemasan.
- Perubahan struktur dan fungsi otak.
- Kebingungan.
- Hilang ingatan.
- Masalah tidur.
- Memicu perilaku kekerasan.
- Paranoia, ketidakpercayaan yang ekstrim dan tidak masuk akal terhadap orang lain.
- Halusinasi, sensasi dan gambaran yang tampak nyata meskipun sebenarnya tidak.
Bahayanya pada Otak
Penggunaan metamfetamin secara terus-menerus bisa mengubah sistem dopamin di otak. Hal itu berkaitkan dengan berkurangnya koordinasi dan gangguan pembelajaran verbal.
Selain itu, penelitian juga sudah menunjukkan bahwa perubahan parah terjadi pada area otak yang berhubungan dengan emosi dan memori. Itulah mengapa mereka yang menggunakan jenis narkoba ini berisiko mengalami banyak masalah emosional dan kognitif.
Sebuah studi baru-baru ini bahkan menunjukkan bahwa orang yang pernah menggunakan metamfetamin memiliki peningkatan risiko mengembangkan penyakit Parkinson, gangguan saraf yang mempengaruhi gerakan.
Tidak hanya itu, bahaya penggunaan sabu dalam dosis yang lebih besar bisa menyebabkan suhu tubuh yang sangat tinggi, kebingungan, kejang (gerakan tubuh menyentak yang tidak terkendali), dan bahkan kematian.
Orang yang menggunakan sabu dengan cara suntik juga berisiko tinggi tertular penyakit, seperti HIV dan hepatitis B dan C. Penyakit ini bisa menular melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lain yang bisa tertinggal di alat suntik narkoba.
Penggunaan metamfetamin juga bisa mengubah penilaian dan pengambilan keputusan yang mengarah ke perilaku berisiko, seperti hubungan seks tanpa kondom, yang juga meningkatkan risiko infeksi.
Itulah bahayanya penggunaan metamfetamin bagi tubuh. Mengingat jenis narkoba ini bisa menyebabkan kecanduan dan merusak tubuh, sebaiknya jangan pernah mencoba menggunakannya sekalipun.
Bila ingin menggunakan obat apapun untuk mengatasi masalah kesehatan, selalu bicarakan terlebih dahulu dengan dokter dan konsumsi dosis sesuai anjuran dokter.
Untuk bertanya lebih lanjut mengenai obat-obatan, gunakan saja aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa tanya dokter spesialis di Halodoc kapan saja dan di mana saja.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.