Perlu Tahu, Ini 5 Penyakit Akibat Global Warming

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 April 2023

“Meningkatnya temperatur bumi atau global warming tidak hanya berdampak buruk pada lingkungan, tetapi juga pada manusia. Ada beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan akibat pemanasan global.”

Perlu Tahu, Ini 5 Penyakit Akibat Global WarmingPerlu Tahu, Ini 5 Penyakit Akibat Global Warming

Halodoc, Jakarta – Salah satu masalah terbesar penduduk dunia saat ini adalah masalah pemanasan global atau global warming. Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata dalam atmosfer.

Pemanasan global berdampak buruk pada lingkungan sekitar, seperti udara yang semakin panas, dan adanya perubahan iklim dan cuaca. Namun, tidak hanya untuk lingkungan saja, pemanasan global ternyata berdampak pada kehidupan manusia, khususnya kesehatan. 

Pertanyaannya, apa saja penyakit yang dapat muncul akibat pemanasan global? 

Jenis-Jenis Penyakit Akibat Global Warming

Berikut ini penyakit yang dapat muncul akibat pemanasan global, yaitu:

1. Kanker kulit

Kanker kulit adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan pada sel-sel kulit karena mutasi DNA sel. Sehingga, hal ini membuat sel hidup lebih panjang dan sel kehilangan sifat dasarnya.

Biasanya, penyebab kanker kulit karena paparan sinar matahari langsung pada kulit. Namun, pada beberapa kasus, kanker kulit juga dapat terjadi karena faktor lainnya, salah satunya adalah faktor genetik.

Pemanasan global membuat lapisan ozon bumi semakin menipis, sehingga ozon sudah tidak dapat menyaring sinar matahari yang jatuh ke bumi. Padahal, sinar matahari mengandung sinar ultraviolet. Sinar matahari yang paling berbahaya adalah sinar matahari yang mengandung UVA dan UVB karena dapat merusak sel kulit manusia.

2. Kolera

Kolera merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan dapat menyebabkan dehidrasi yang cukup parah pada pengidap penyakit kolera. Penyakit ini bisa ditularkan melalui air.

Saat pemanasan global terus meningkat, dikhawatirkan virus yang menyebabkan kolera juga akan semakin meningkat. Pasalnya, bakteri yang membawa penyakit kolera mudah mewabah pada suhu yang hangat.

Semakin hangat suhu di bumi maka semakin memungkinkan bakteri penyebab kolera berkembang. Sebaiknya jaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyakit kolera menyebar di sekitar lingkungan kamu.

3. Penyakit lyme

Penyakit ini terjadi akibat bakteri yang disebabkan oleh gigitan kutu. Biasanya, bakteri ini akan menjangkiti sistem organ tubuh manusia. Jumlah pengidap penyakit lyme di dunia nyatanya cukup meningkat drastis. 

Pada 1995, terdapat sekitar 11.000 kasus penyakit lyme. Kondisi suhu bumi yang semakin hangat membuat telur kutu caplak penyebab penyakit lyme berkembang dan menetas lebih cepat. Maka dari itu, dengan banyaknya telur kutu caplak yang menetas, maka semakin banyak manusia yang terinfeksi penyakit lyme.

Untuk mencegah penyakit lyme semakin berkembang, sebaiknya kamu perlu memperhatikan kebersihan diri. Selain itu, kamu sebaiknya menggunakan pakaian tertutup saat kamu melakukan berbagai macam aktivitas di luar ruangan atau di tempat yang memiliki banyak rumput. Jangan lupa untuk selalu menggunakan krim serangga saat melakukan aktivitas di luar ruangan.

4. Demam lembah

Demam lembah atau valley fever adalah penyakit paru-paru yang terjadi akibat infeksi jamur. Infeksi terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup spora jamur yang ada di tanah. Jika ini terjadi maka akan menimbulkan berbagai gejala yaitu demam, sesak napas, dan batuk. 

Ketika suhu bumi meningkat, tanah otomatis menjadi sangat kering. Tanah yang kering dapat dengan mudah tertiup angin dan pada akhirnya menyebabkan spora jamur menyebar di udara. Jika ini terjadi maka infeksi jamur akan lebih mudah menular dan kasus demam lembah juga semakin meningkat. 

Masih asing dengan demam lembah? Yuk ketahui faktanya di laman berikut, “Kenali 3 Fakta Mengenai Demam Lembah” 

5. Demam berdarah

Demam berdarah juga merupakan penyakit akibat global warming. Penularan penyakit ini melalui gigitan nyamuk, dan dapat membuat demam, mual, muntah, dan gejala lainnya. 

Ketika suhu semakin panas, nyamuk juga semakin aktif menggigit. Selain itu kelembapan udara yang tinggi juga meningkatkan kelangsungan hidup nyamuk, perilaku makan, dan perkembangan telur aedes. Itu sebabnya mengapa nyamuk terasa makin banyak saat udara panas. 

Nah, supaya kamu terhindar dari penyakit ini, kamu bisa praktikkan 3M yaitu, menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas.

Tujuannya supaya nyamuk aedes aegypti tidak dapat berkembang biak di rumahmu. Tak hanya itu, kamu juga sebaiknya menggunakan obat nyamuk dan kenakan pakaian panjang. 

Itulah penyakit yang dapat muncul akibat global warming. Jika kamu atau keluarga memiliki gejala penyakit tersebut, jangan ragu untuk segera konsultasikan ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa mendapatkan sesi konsultasi baik via chat atau video/voice call. Yuk, tunggu apa lagi download Halodoc sekarang. 

Referensi:
Everyday Health. Diakses pada 2023. Valley Fever, a Fungal Disease, Is Becoming More Common.
Rockefeller Foundation. Diakses pada 2023. The Increasing Burden of Dengue Fever in a Changing Climate

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan