Perlu Tahu, 3 Penyebab dan Tanda-Tanda Daddy Issues

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 September 2022

“Daddy issues sering kali disebabkan oleh hubungan yang tidak sehat dengan sang ayah. Entah itu karena hubungan emosional yang jauh, ataupun hubungan dekat yang tidak proporsional.”

Perlu Tahu, 3 Penyebab dan Tanda-Tanda Daddy IssuesPerlu Tahu, 3 Penyebab dan Tanda-Tanda Daddy Issues

Halodoc, Jakarta – Sebenarnya daddy issues bukanlah kondisi psikologis yang diakui dalam gangguan kesehatan mental. Daddy issues adalah istilah umum yang digunakan untuk membicarakan masalah ikatan yang dimiliki seseorang dengan sosok ayah. 

Selama masa kanak-kanak, ada orang yang memiliki hubungan yang jauh atau tidak sehat dengan ayahnya. Atau sebaliknya, ada juga yang memiliki hubungan yang sangat dekat dengan sang ayah bahkan tidak proporsional. Nah, orang yang memiliki hubungan yang tidak sehat dengan sang ayah biasanya disebut memiliki ‘daddy issues’. Kondisi ini bisa dialami siapa saja, tapi lebih sering pada wanita.

Lantas, apa saja penyebab dan tanda-tanda daddy issues?

Waspadai Penyebab Daddy Issues

Berikut beberapa faktor penyebab yang mungkin berperan pada orang yang memiliki daddy issues:

  1. Hubungan tertutup yang tidak sehat

Terkadang anak perempuan akan menyatakan dengan bangga bahwa ia adalah “daddy’s little girl”. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa sang ayah sangat menyayanginya atau merawatnya dengan sangat baik, bahkan mungkin memanjakannya.

Mungkin juga ia dianggap paling mirip dengan ayah dibandingkan dengan saudara kandung lainnya. Atau mungkin mereka yang paling menarik secara fisik, dan ayahnya memperlakukannya lebih seperti teman kencang atau pasangan romantis. Hal ini bisa menyebabkan pelecehan mental, emosional, dan seksual.

  1. Kurangnya kehadiran ayah

Berbeda dengan orang yang ayahnya selalu terlibat dalam pengasuhan, terkadang ada juga yang memiliki daddy issues tumbuh tanpa kehadiran ayah. Mungkin karena ayahnya selalu bekerja, meninggalkan keluarga, atau tidak bisa diandalkan karena masalah narkoba atau kecanduan alkohol. 

Ayah yang secara jauh secara fisik, kemungkinan juga jauh secara emosional. Seorang ayah yang tidak hadir secara emosional juga dapat meninggalkan luka besar. Untuk mengisi kekosongan itu, seorang anak mungkin membutuhkan perhatian dan validasi dari pria yang lebih tua untuk mengisi peran ayah itu. Mereka mungkin mencari persetujuan, nasihat, atau teman untuk menebus kurangnya kedekatan fisik dan emosional yang didambakan sebagai seorang anak. 

  1. Pelecehan seksual

Anak-anak kecil rentan dan mempercayai orang tua untuk menetapkan batasan yang sesuai. Sayangnya, orang dewasa terkadang melewati garis batasan itu. Seorang orang tua, orang tua tiri, paman, atau figur otoritas lingkungan dapat memanfaatkan anak-anak yang rentan.

Pelecehan seksual terhadap anak di bawah umum menciptakan perasaan rumit pada anak-anak. Mereka ingin mencintai ayahnya atau pamannya karena mereka yang merawatnya, tapi merasa tersakiti akibat pelecehan. 

Anak-anak yang dilecehkan sering menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi. Trauma masa kecil, pengabaian, dan pelecehan seksual dapat menyebabkan rasa malu. 

Kenali Gejala Daddy Issues

Ada beberapa tanda bahwa seseorang mungkin memiliki daddy issues:

  • Hanya tertarik pada pria yang lebih tua.
  • Membutuhkan kepastian konstan dari pasangan.
  • Mengalami tanda-tanda keterikatan dan cemas. Seperti cemburu, bergantung, dan terlalu protektif.
  • Memiliki rasa takut sendirian, sering kali sampai rela berada dalam hubungan yang tidak sehat dibandingkan tidak memiliki hubungan sama sekali.
  • Terlibat dalam perilaku seksual hiperseksual atau berisiko sebagai cara untuk mendapatkan kasih sayang dan cinta.
  • Mengalami ketakutan besar akan kerentanan, meskipun merasakan kebutuhan untuk mendapat kepastian dan kasih sayang.
  • Memiliki masalah kepercayaan untuk membuka diri pada hubungan baru.
  • Memiliki kesulitan untuk membangun dan mempertahankan batasan yang sehat dalam hubungan.
  • Menjadikan pasangan sebagai orang yang paling ideal, dan selalu berusaha untuk menyenangkannya untuk memastikan mereka bahagia. 

Itulah penyebab dan gejala daddy issues yang perlu diketahui. Jika kamu menyadari adanya gejala daddy issues dan kesulitan dalam menjalani hidup, sebaiknya cari pertolongan profesional kesehatan mental untuk keluar dari masalah. Kamu juga bisa bertanya pada psikolog di aplikasi Halodoc sebagai langkah awal. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Very Well Mind. Diakses pada 2022. Is There Real Psychology Behind Daddy Issues?
Healthline. Diakses pada 2022. Yes, ‘Daddy Issues’ Are a Real Thing — Here’s How to Deal
Psych Central. Diakses pada 2022. ‘Daddy Issues’ and Their Impact on Adult Relationships
Very Well Mind. Diakses pada 2022. What Are ‘Daddy Issues’?