Perkembangan Bayi 7 Bulan
Halodoc, Jakarta – Si Kecil sudah berusia genap 7 bulan! Itu artinya ia sudah melewati setengah tahun pertama hidupnya dengan baik. Ayah dan ibu tentunya sudah tidak sabar untuk mengamati perkembangan penting apalagi yang dibuat bayi di usia 7 bulan ini. Karena itu, yuk cari tahu di bawah ini.
Bayi Sudah Bisa Merangkak
Apakah Si Kecil sudah bisa merangkak? Pertanyaan tersebut seringkali dilontarkan oleh teman-teman atau keluarga, seolah-olah bila bayi belum bisa merangkak di usia 7 bulan itu, artinya ia mengalami keterlambatan perkembangan. Padahal, kenyataannya, rata-rata bayi mulai merangkak di antara usia 6–7 bulan. Bayi juga merangkak secara tidak terduga, sehingga banyak ahli anak, bahkan tidak menganggap kemampuan tersebut sebagai tonggak perkembangan bayi yang penting.
Baca juga: Bayi 7 Bulan Belum Coba Merangkak, Normalkah?
Adalah hal yang wajar bila Si Kecil masih belum bisa merangkak. Sebab, untuk melakukan hal tersebut, banyak tindakan kompleks yang harus disinkronkan. Dibutuhkan otak yang lebih tinggi (korteks) untuk mengaktifkan gerakan sekelompok otot dari tubuh bagian atas ke bawah, dimulai dari bahu, lengan sampai akhirnya berlanjut ke kaki. Inilah mengapa banyak bayi sering terlihat menarik tangannya untuk mencoba bergerak maju dan membiarkan kakinya terseret di belakangnya.
Pada saat seorang bayi sudah dapat mengendalikan tubuh bagian bawahnya dengan baik, ia mungkin sudah sangat pintar berguling atau merayap, sehingga ia tidak merasa perlu untuk merangkak lagi. Atau Si Kecil mungkin akan merangkak selama beberapa hari, kemudian membuat kagum semua orang dengan berdiri dan menjelajahi perabotan di sekitarnya.
Faktanya, beberapa bayi yang mengalami perkembangan normal, tidak merangkak, melainkan langsung berdiri dan berjalan. Yang perlu diingat, Si Kecil sudah harus menunjukkan beberapa tanda mobilitas saat ia berusia 1 tahun, entah itu merayap, merangkak, berdiri, ataupun berjalan.
Karena rata-rata bayi di usia 7 bulan sudah bisa merangkak dengan kecepatan yang cukup cepat, jadi ayah dan ibu bisa mengalasi lantai dengan karpet, menyingkirkan semua benda-benda berbahaya yang bisa terjangkau oleh bayi, dan membungkus sudut-sudut tajam dari tembok atau meja dengan bantalan styrofoam. Hal tersebut penting demi kenyamanan dan keamanan bayi.
Selain itu, karena bayi 7 bulan menghabiskan banyak waktunya untuk merayap, berguling, dan kemungkinan merangkak, lututnya perlu perlindungan ekstra. Kenakanlah celana yang cukup tebal dan bila ia belum memakai sepatu, ayah dan ibu bisa memakaikan kaus kaki yang tebal pada bayi.
Baca juga: Stimulasi Motorik agar Anak Cepat Berjalan, Ini Caranya
Berapa Kali Bayi 7 Bulan Seharusnya Diberi Makan?
Pada usia 7 bulan, bayi seharusnya sudah diberi makanan pendamping ASI (MPASI). Orangtua mungkin juga perlu memberi Si Kecil makan tiga kali dalam sehari daripada hanya dua. Namun, jangan berkecil hati bila Si Kecil segera mengeluarkan makanan yang ibu berikan. Bukan karena rasanya tidak enak, melainkan karena rasa tersebut masih baru buat Si Kecil. Tunggulah selama satu atau dua hari lagi, dan kemudian coba lagi. Para ahli mengungkapkan bahwa perlu sampai 20 kali sampai bayi benar-benar terbiasa dengan rasa dari sebuah makanan.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa semakin beragam citarasa yang diberikan pada seorang anak di usia yang masih sangat muda, semakin luas langit-langit mulutnya saat dewasa nanti. Jadi, seiring bertambahnya usia Si Kecil, tidak ada salahnya untuk menawarkan kari, sup yang sedikit pedas atau makanan lain yang ayah dan ibu juga nikmati pada Si Kecil, selama makanan tersebut tidak mengandung alergen potensial seperti kacang.
Baca juga: Kenali Jenis Alergi pada Bayi Baru Lahir
Nah, itulah perkembangan bayi di usia 7 bulan yang perlu orangtua ketahui. Bila Si Kecil sakit, enggak usah panik. Langsung saja hubungi dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Melalui Video/ Voice Call dan Chat, ibu bisa minta saran kesehatan pada dokter kapan dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.