Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Konsumsi Pereda Nyeri

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   28 Januari 2020
Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Konsumsi Pereda NyeriPerhatikan 5 Hal Ini Sebelum Konsumsi Pereda Nyeri

Halodoc, Jakarta - Pekerjaan dan deadline yang menumpuk kerap kali membuat stres. Jika stres sudah muncul, sakit kepala tidak dapat dihindari. Jika sudah begini, pasti merasa dilema. Karena saat lebih memilih untuk beristirahat, maka pekerjaan tentu tidak dapat selesai tepat waktu.

Baca juga: Efek Samping Konsumsi Obat Antibiotik dalam Waktu Lama

 

Supaya kamu tidak “keteteran” karena deadline yang menumpuk, cara paling cepat untuk meredakan sakit kepala adalah dengan mengonsumsi obat pereda nyeri. Namun, bagi kamu yang memiliki beberapa masalah kesehatan, memilih obat pereda nyeri bukan perkara mudah. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Ketahui Bahan Aktif Dalam Obat

Bahan aktif yang dimaksud merupakan kandungan dalam obat yang dapat meredakan nyeri secara efektif. Mengetahui kandungan bahan aktif pada obat penting dilakukan, apalagi bagi seseorang dengan penyakit tertentu. Hal ini dilakukan agar obat tidak menimbulkan efek yang tidak diinginkan.

2. Anjuran Pemakaian Obat

Mengikuti anjuran pemakaian yang telah diberikan oleh tim medis penting dilakukan. Pasalnya, beberapa obat memerlukan aturan minum di jam yang sama setiap harinya guna memastikan bahwa pengguna memiliki dosis yang stabil.

3. Lihat Kegunaan Obat

Ketika sakit dan membutuhkan obat, pastikan jika obat yang kamu konsumsi memiliki manfaat yang sama. Sebelum mengonsumsinya, sebaiknya tanyakan pada dokter untuk mengetahui alasan dan efek samping mengonsumsi obat tersebut.

4. Ketahui Efek Samping

Obat memang bermanfaat dalam menyembuhkan suatu penyakit. Namun, terkadang beberapa jenis obat memiliki efek samping yang ditimbulkan. Informasi ini biasanya bisa kamu dapatkan dalam label kemasan obat. Jangan khawatir, karena tidak semua orang akan mengalami efek samping seperti yang tertulis.

5. Periksa Tanggal Kedaluarsa

Hal yang paling penting lainnya adalah memeriksa tanggal kedaluarsa obat. Pasalnya, ketika obat telah memasuki masa kedaluwarsa dan tidak sengaja dikonsumsi, bisa dipastikan jika pengguna akan merasakan efek sampingnya. Hal tersebut dapat terjadi karena kandungan bahan kimia yang ada di dalamnya. Jadi, bijaklah dalam mengonsumsi obat.

Baca juga: Begini Cara Aman Minum Obat Saat Demam

 

Atasi Nyeri dengan Langkah Berikut Ini

Para pekerja yang sedang dilanda kepanikan karena deadline yang menumpuk, jangan khawatir ketika sakit kepala menyerang. Dalam hal ini, kamu dapat mengatasinya dengan mengonsumsi Panadol Extra.

Panadol Extra hadir dengan kandungan bahan aktif 65 miligram kafein yang aman dikonsumsi bagi pengidap penyakit lambung. Kandungan ini aman, karena batas aman konsumsi kafein harian pengidap penyakit lambung adalah sebanyak 100-200 miligram per harinya. Jadi, sudah dipastikan jika Panadol Extra aman untuk dikonsumsi. Meski demikian, dianjurkan untuk mengonsumsi Panadol Extra setelah makan.

Tak hanya kafein, Panadol Extra juga mengandung 500 miligram paracetamol. Nah, paracetamol sendiri merupakan kandungan yang dapat digunakan untuk mengobati rasa sakit ringan hingga sedang. Obat ini juga diolah tanpa gluten, laktosa, gula, serta tidak mengandung ibuprofen.

Baca juga: Mulai Dilirik untuk Pengobatan, Apakah Herbal Aman?

 

Ketahui Aturan Pakainya

Tak hanya efektif dalam meredakan sakit kepala, Panadol Extra juga dapat mengatasi demam, sakit gigi, serta nyeri yang mengganggu pada tubuh. Obat ini dijual bebas di pasaran, sehingga perlu digunakan secara bijak. Obat ini dapat dikonsumsi sebanyak 3-4 kali dalam sehari, sebanyak 1 kaplet. Sedangkan, maksimal konsumsi hariannya adalah sebanyak 8 kaplet dalam waktu 24 jam.

Jangan takut akan kandungan kafein di dalamnya, ya! karena obat ini ramah bagi lambung, jika diminum sesuai dosis dan aturan pakai. Selain itu, obat ini dapat dengan mudah kamu beli di aplikasi Halodoc. Dengan Panadol Extra, sakit kepala akan teratasi dan deadline dapat selesai tepat pada waktunya!

Referensi:

American Heart Association. Diakses pada 2019. Making Your Medication Work Better.

Medline Plus. Diakses pada 2019. Pain Relievers.