Perbedaan Gejala ISK pada Anak-Anak dan Dewasa

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 November 2020
Perbedaan Gejala ISK pada Anak-Anak dan DewasaPerbedaan Gejala ISK pada Anak-Anak dan Dewasa

Halodoc, Jakarta – Tidak hanya pada orang dewasa, nyatanya anak-anak pun dapat mengalami infeksi saluran kemih atau yang lebih dikenal dengan istilah ISK. Kondisi ini terjadi ketika organ sistem kemih, seperti ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra mengalami kondisi infeksi yang disebabkan masuknya bakteri melalui lubang kencing. Baik pada dewasa maupun anak-anak, kondisi ini sangat rentan dialami oleh wanita. Meskipun begitu, kondisi ini dapat dicegah.

Baca juga: Infeksi Saluran Kemih pada Bayi, Bahayakah?

Infeksi saluran kemih yang tidak diatasi dengan baik dapat meningkatkan risiko komplikasi pada kesehatan. Untuk itu, sebaiknya kenali gejala ISK pada anak-anak maupun dewasa agar kamu dapat mengatasi kondisi ini dengan tepat. Kenali perbedaan gejala infeksi saluran kemih pada anak-anak dan dewasa untuk pertolongan pertama kondisi ISK.

Inilah Perbedaan Gejala ISK pada Anak dan Dewasa

Infeksi saluran kemih merupakan salah satu kondisi penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri. Biasanya, penyakit ini disebabkan oleh bakteri E.Coli. Tidak hanya pada orang dewasa, anak-anak juga sangat rentan dengan penyakit ISK. 

Namun, penyakit ini lebih umum dialami oleh wanita dibandingkan laki-laki. Hal ini disebabkan wanita memiliki uretra atau saluran kencing yang lebih pendek dibandingkan laki-laki.Lalu, apakah penyakit ini akan menyebabkan gejala yang berbeda pada orang dewasa maupun anak-anak? Berikut pembahasannya!

ISK terdiri dari dua jenis, yaitu ISK bagian atas dan ISK bagian bawah. Melansir Kids Health, anak-anak lebih rentan mengalami ISK bagian bawah yang dikenal juga dengan sistitis. Namun, pada gejala, baik pada orang dewasa maupun anak-anak memiliki gejala yang serupa.

Baca juga: Wanita Lebih Rentan Terkena Infeksi Saluran Kemih

ISK yang terjadi pada bagian bawah kerap menimbulkan beberapa gejala pada pengidapnya, seperti nyeri dan sensasi panas saat buang air kecil, meningkatkan frekuensi buang air kecil, nyeri pada area perut di bawah pusar, hingga urine yang memiliki aroma tidak sedap. Anak-anak yang mengalami kondisi ini umumnya akan lebih sering mengompol karena tidak dapat menahan keinginan untuk buang air kecil. Selain itu, anak dengan kondisi ISK akan lebih rewel dan mengalami penurunan nafsu makan.

Jika kondisi ini tidak diatasi dengan baik, ISK dapat terjadi pada bagian atas. ISK bagian atas menyebabkan bagian ginjal dan ureter mengalami infeksi. Kondisi ini akan menunjukkan gejala lanjutan, seperti demam, kelelahan, hingga mual dan muntah. 

Jika kamu maupun anak-anak mengalami beberapa gejala yang terkait dengan infeksi saluran kemih, tidak ada salahnya segera gunakan aplikasi Halodoc. Kamu bisa download Halodoc dan bertanya langsung pada dokter mengenai penanganan pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini.

Pemeriksaan Kesehatan Terkait ISK

Selain melakukan pemeriksaan fisik, ada beberapa tes yang perlu dilakukan untuk memastikan kondisi infeksi saluran kemih, seperti tes urine yang disertai dengan kultur urine. Tidak hanya itu, seseorang yang mengalami gejala ISK pada bagian atas akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan hitung darah lengkap.

Tidak hanya itu, ada beberapa pemeriksaan penunjang lainnya, seperti USG, CT Scan, dan juga MRI yang dapat membantu mendiagnosis penyakit ISK. Biasanya, pengobatan ISK pada anak-anak akan menggunakan obat antibiotik untuk menghindari ISK bagian atas. Namun jangan khawatir, kondisi ISK dapat dicegah.

Baca juga: Cara Mengobati Infeksi Saluran Kemih Sampai Tuntas

Bagi para wanita, sebaiknya lakukan pembersihan dari arah depan ke belakang setelah buang air besar atau buang air kecil. Selain itu, perbanyak konsumsi air putih untuk memicu buang air kecil dan mengeluarkan bakteri yang masuk pada bagian uretra.

Pada anak-anak yang masih menggunakan popok, sebaiknya ibu perhatikan kondisi kebersihan popok anak. Jangan lupa untuk sering mengganti popok anak agar kebersihannya tetap terjaga. Jarang mengganti popok anak yang kotor dapat berisiko penyebaran bakteri penyebab infeksi saluran kemih.

Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2020. Urinary Tract Infection.
Urology Care Foundation. Diakses pada 2020. What Is a Urinary Tract Infection in Children.
Web MD. Diakses pada 2020. If Your Child Gets a UTI.