Perbedaan Gejala Gizi Kurang dan Gizi Lebih pada Anak
“Anak gemuk belum tentu status gizinya baik dan anak kurus belum tentu status gizinya kurang. Dengan mengetahui gejala gizi kurang dan gizi lebih pada anak dapat memastikan kondisi kesehatan mereka dengan baik.”
Halodoc, Jakarta – Beberapa orang tua percaya bahwa melihat status gizi anak melalui tubuh badan yang gempal atau gemuk. Padahal tidak selalu demikian. Berat badan berlebih pada anak juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Dan sebaliknya, anak dengan tubuh langsing belum tentu juga kekurangan nutrisi. Oleh karena itu, kenali tanda-tanda kekurangan maupun kelebihan nutrisi pada anak untuk memastikan kesehatan anak.
Bacalah artikel mengenai Maksud Status Gizi Anak dan Cara Tepat Menilainya, untuk mengetahui lebih lanjut kondisi kecukupan gizi anak.
Perbedaan Gejala Gizi Kurang dan Gizi Lebih pada Anak
Kesehatan anak adalah hal yang penting bagi setiap orang tua. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami gejala dan perbedaan antara kekurangan dan kelebihan nutrisi pada anak agar dapat mengenali kondisi ini dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya.
Gejala Gizi Kurang pada Anak
Gizi kurang adalah kondisi ketika tubuh kekurangan nutrisi yang untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Kondisi ini sangat umum terjadi pada anak-anak di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang di mana akses terhadap makanan bernutrisi yang terbatas. Gejalanya pada anak dapat bervariasi tergantung pada jenis nutrisi yang kurang dan tingkat keparahan kondisinya.
Berikut adalah beberapa gejala umum yang akan terjadi pada anak:
1. Pertumbuhan terhambat
Mereka mungkin memiliki berat badan yang rendah untuk usia mereka dan tinggi badan yang lebih pendek dari anak-anak sebaya mereka. Keterlambatan pertumbuhan ini dapat mempengaruhi perkembangan fisik, kognitif, dan emosional anak.
2. Masalah dengan sistem kekebalan tubuh
Asupan gizi yang kurang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh anak, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Anak-anak dengan kondisi ini mungkin mengalami infeksi saluran pernapasan, diare, dan masalah kulit seperti kudis.
3. Masalah kognitif dan emosional
Gizi kurang dapat mempengaruhi kognisi dan emosi anak-anak. Anak-anak dengan gizi kurang mungkin mengalami kesulitan belajar, kurang konsentrasi, dan kehilangan minat dalam kegiatan sehari-hari. Mereka juga dapat menjadi lebih mudah tersinggung dan cenderung mengalami masalah emosional seperti kecemasan dan depresi.
4. Masalah dengan kulit dan rambut
Anak-anak dengan gizi kurang mungkin mengalami masalah dengan kulit dan rambut mereka. Kulit mereka mungkin menjadi kering dan terkelupas, sementara rambut mereka mungkin tipis dan kusam.
5. Gangguan pada organ tubuh
Anak-anak dengan gizi kurang mungkin mengalami detak jantung yang tidak teratur, sulit bernapas, atau masalah dengan fungsi hati dan ginjal.
Untuk mencegah kekurangan asupan nutrisi pada anak, penting untuk memberikan makanan yang seimbang dan bergizi seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, daging, ikan, dan susu.
Orang tua juga dapat mengajarkan anak-anak tentang pentingnya makan makanan sehat dan membuat makanan yang menarik dan lezat agar anak-anak lebih tertarik untuk mencoba makanan sehat.
Gejala Gizi Lebih pada Anak
Kondisi ini terjadi ketika tubuh kelebihan nutrisi yang untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Kondisi ini terjadi ketika anak mengonsumsi terlalu banyak makanan dengan kalori, gula, atau lemak yang berlebihan.
Gejalanya bervariasi tergantung pada jenis nutrisi yang berlebihan dan tingkat keparahan kondisinya.
Berikut adalah beberapa gejala yang dapat terjadi:
1. Kenaikan berat badan berlebihan
Anak-anak dengan gizi lebih cenderung mengalami kenaikan berat badan yang berlebihan untuk usia dan tinggi badan mereka.
Kenaikan berat badan ini dapat mempengaruhi kesehatan anak dan meningkatkan risiko obesitas, penyakit gula, dan penyakit lainnya.
2. Lemahnya tulang
Anak-anak dengan asupan nutrisi yang lebih mungkin mengalami lemahnya tulang atau kerapuhan tulang.
Kondisi ini terjadi karena kelebihan nutrisi tertentu, yaitu vitamin A dan D, yang dapat menyebabkan penyerapan kalsium yang buruk dan menyebabkan kepadatan tulang menurun.
3. Masalah dengan sistem pencernaan
Kelebihan gizi pada anak juga dapat mempengaruhi sistem pencernaan mereka.
Anak-anak dengan kondisi ini mungkin mengalami gangguan pencernaan, yaitu diare, sembelit, dan perut kembung. Mereka juga dapat mengalami masalah dengan hati dan pankreas.
4. Tekanan darah tinggi
Anak-anak dengan gizi lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi, yang dapat mempengaruhi kesehatan jantung mereka.
Tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, dan penyakit jantung lainnya.
5. Masalah dengan gigi
Kelebihan nutrisi pada anak dapat mempengaruhi kesehatan gigi mereka. Anak-anak dengan kondisi ini mungkin mengalami karies gigi dan masalah dengan gigi susu mereka.
Untuk mencegahnya, penting untuk memperhatikan jenis dan jumlah makanan yang anak konsumsi.
Orang tua dapat mengajarkan anak-anak tentang makan makanan yang seimbang dan bergizi, serta menghindari makanan yang mengandung kalori, gula, atau lemak yang berlebihan.
Jika ada yang ingin ditanyakan terkait dengan kesehatan anak, kamu bisa menghubungi dokter anak melalui Halodoc. Tunggu apalagi, segera download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Childhood Overweight and Obesity.
Cleveland Clinic. Diakses 2023. Malnutrition.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Childhood obesity.
VeryWell Fit. Diakses pada 2023. Overnutrition and Undernutrition.
WHO. Diakses pada 2023. Malnutrition.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan