Perawatan Jerawat yang Aman untuk Ibu Hamil
Ibu hamil harus ekstra hati-hati menggunakan produk untuk mengatasi jerawat, supaya tidak memberikan efek buruk pada janin dalam kandungan.

DAFTAR ISI
Banyak wanita mengalami jerawat selama kehamilan. Kondisi ini paling umum terjadi selama trimester pertama dan kedua kehamilan. Peningkatan hormon androgen menyebabkan kelenjar di kulit menghasilkan lebih banyak sebum.
Sebum inilah yang dapat menyumbat pori-pori, sehingga menyebabkan bakteri, peradangan, dan jerawat. Wanita yang rentan berjerawat selama periode menstruasi memiliki kemungkinan lebih besar mengalami jerawat selama kehamilan.
Bagaimanakah perawatan jerawat yang aman untuk ibu hamil? Baca selengkapnya di sini!
Cara Mengatasi Jerawat saat Hamil
Penting bagi ibu hamil untuk memilih cara yang aman dan efektif dalam mengatasi jerawat tanpa membahayakan kehamilan. Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan:
1. Gunakan produk Haloskin Lab Moms Acne Special Package

Untuk perawatan kulit yang aman dan efektif bagi ibu hamil, Haloskin Lab Moms Acne Special Package adalah pilihan yang tepat. Produk ini diformulasikan khusus untuk mengatasi masalah jerawat pada ibu hamil dan menyusui.
Produk ini mengandung erythromycin, clindamycin, benzoyl peroxide, niacinamide, tranexamic, hingga azelaic acid yang mampu mengatasi masalah jerawat.
Haloskin Lab Moms Acne Special Package terdiri dari dua rangkaian, yaitu:
- Acne Special Day Cream pagi.
- Acne Spesial Day Cream malam.
Cara menggunakannya pun sangat praktis, yaitu:
- Sebelum menggunakan produk Haloskin Lab Acne Special Package, konsultasi terlebih dahulu ke dokter Haloskin.
- Penggunaan produk diracik khusus sesuai kebutuhanmu dan tidak dijual bebas.
Untuk mendapatkan produk ini, kamu perlu melakukan konsultasi dengan dokter Haloskin terlebih dahulu. Selanjutnya, dokter akan memberikan produk Haloskin Lab yang diformulasikan khusus oleh dermatolog dengan 20 tahun pengalaman, untuk berbagai kebutuhan kulit berjerawat.
Dengan membeli produk Haloskin Lab, kamu akan mendapatkan bonus konsultasi selama 14 hari bersama dokter.
2. Gunakan pembersih wajah yang lembut
Pilih pembersih wajah yang lembut dan bebas pewangi untuk menghindari iritasi. Cuci wajah dua kali sehari untuk mengurangi kelebihan minyak yang bisa menyumbat pori-pori. Hindari produk pembersih wajah yang mengandung bahan aktif berisiko bagi ibu hamil.
3. Gunakan pelembab non-komedogenik
Pastikan pelembab yang kamu gunakan tidak menyumbat pori-pori. Pelembab non-komedogenik akan menjaga kulit tetap lembab tanpa menyebabkan jerawat.
4. Hindari menyentuh wajah terlalu sering
Menyentuh wajah dengan tangan yang tidak bersih bisa mentransfer bakteri dan minyak ke kulit yang akhirnya memperburuk jerawat. Sebaiknya hindari kebiasaan ini dan pastikan untuk mencuci tangan sebelum menyentuh wajah.
5. Jaga pola makan sehat
Mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan vitamin dan mineral dapat membantu menjaga kesehatan kulit. Cobalah untuk mengurangi konsumsi makanan berminyak atau terlalu manis yang dapat mempengaruhi kadar hormon dan memperburuk jerawat.
Makanan Sehat untuk Menjaga Kesehatan Kulit Bumil
1. Buah-buahan dan sayuran.
2. Makanan yang kaya omega-3.
3. Makanan kaya akan Zinc.
4. Probiotik.
5. Karbohidrat kompleks.
Apa Kata Studi Mengenai Perawatan Jerawat bagi Ibu Hamil?
Studi terbaru berjudul Treatment of Acne Vulgaris During Pregnancy and Lactation: A Narrative Review (2022) yang diterbitkan oleh Journal Dermatology and Therapy memberikan ringkasan terkini mengenai perawatan jerawat selama kehamilan dan laktasi.
Penting untuk memperhatikan produk perawatan jerawat yang harus dihindari oleh ibu hamil, terutama selama trimester pertama. Selama kehamilan, pemilihan pengobatan jerawat harus dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan tingkat keparahan jerawat, risiko teratogenik spesifik trimester, serta riwayat medis ibu dan janin.
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan dan dokter spesialis kulit di Halodoc sebelum ingin melakukan perawatan terhadap jerawat. Tujuannya, agar perawatan jerawat tak menimbulkan masalah pada janin di dalam kandungan.