Penyebab Utama Terjadinya Buta Warna Parsial

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   09 Desember 2019
Penyebab Utama Terjadinya Buta Warna ParsialPenyebab Utama Terjadinya Buta Warna Parsial

Halodoc, Jakarta - Buta warna menjadi masalah kesehatan yang dialami sebagian besar orang. Dari banyaknya kasus buta warna yang terjadi, buta warna parsial menjadi masalah yang paling sering ditemui. Buta warna parsial terjadi ketika seseorang tidak mampu membedakan warna tertentu. Kondisi ini mungkin cukup menyulitkan, terutama jika kamu hendak mencari pekerjaan yang berhubungan dengan detail visual. 

Sebenarnya, mata kamu mampu mendeteksi sekitar satu juta jenis warna. Pada kondisi normal, mata mampu menggambarkan objek dengan baik, mulai dari bentuk hingga warnanya, sehingga kamu bisa melihat suatu benda sesuai dengan aslinya. Ini berhubungan dengan fotoreseptor pada mata. Ketika terjadi kerusakan pada sel fotoreseptor, kamu tidak bisa menggambarkan warna objek dengan baik. 

Apa Penyebab Utama Terjadinya Buta Warna Parsial?

Sayangnya, buta warna parsial terjadi karena faktor keturunan. Itu artinya, masalah penglihatan ini diwariskan dari orangtua yang memiliki masalah pada fotopigmen kepada keturunannya. Namun tidak hanya itu, masalah buta warna parsial juga bisa terjadi karena hal lainnya, termasuk paparan bahan kimia dan terjadinya cedera pada mata, saraf penglihatan, dan bagian otak yang bertugas untuk memberikan informasi warna. 

Baca juga: Bukan Hanya Bawaan Lahir, Ini 5 Penyebab Buta Warna

Sayangnya, jika buta warna parsial yang kamu alami terjadi karena masalah keturunan, tidak ada obat yang bisa menyembuhkannya. Pasalnya, tentu tidak mungkin untuk menggantikan sel kerucut yang terdapat pada retina. Selama buta warna yang kamu alami tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, kamu tidak perlu cemas akan kondisi ini, karena memang buta warna parsial tidak membutuhkan penanganan khusus karena tidak memicu terjadinya masalah kesehatan kronis. 

Namun, jika buta warna parsial yang terjadi bukan karena masalah genetik atau keturunan, kamu bisa melakukan pengobatan sesuai dengan penyebabnya. Kamu bisa menanyakan terlebih dahulu pada dokter ahli mata, tidak perlu ke rumah sakit, cukup pakai aplikasi Halodoc dan pilih layanan Tanya Dokter. Selanjutnya, kamu akan diminta untuk menjalani pemeriksaan terkait buta warna untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. 

Baca juga: 3 Jenis Buta Warna yang Perlu Diketahui

Pun, belum ada pengobatan spesifik yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah buta warna, baik itu buta warna parsial maupun buta warna total. Penggunaan lensa kontak pada salah satu mata disinyalir mampu membantu mata untuk mengidentifikasi warna dengan lebih baik. Namun, tidak berarti kamu bisa melihat warna-warna seperti pada kondisi mata yang sehat dan normal. 

Mengenali Buta Warna Sejak Dini

Oleh karena belum terdapat pengobatan yang sesuai, penting untuk kamu mengenali tanda dan gejala buta warna sejak dini. Sama pentingnya bagi orangtua untuk mengenali gejala dini buta warna pada anak, agar ia terbiasa untuk menjalani masalah penglihatan yang dialaminya dalam aktivitasnya sehari-hari. 

Beberapa tanda mudah bagi ibu untuk mengenali buta warna pada sang buah hati termasuk anak mengalami kesulitan untuk mengikuti pelajaran di sekolahnya yang berkaitan dengan warna-warna. Lalu, anak juga akan kesulitan untuk membedakan warna objek, termasuk membedakan warna lampu lintas yang sedang menyala. Dengan begitu, ibu dan ayah tetap bisa melakukan tindakan antisipasi untuk memudahkan anak yang mengalami kondisi ini, seperti membantunya menyebutkan warna, menyediakan lampu yang lebih terang, hingga memanfaatkan teknologi pendeteksi warna yang ada. 

Baca juga: Buta Warna Enggak Bisa Sembuh Total, Benarkah?

Referensi: 
WebMD. Diakses pada 2019. What is Color Blindness?
NHS Choices UK. Diakses pada 2019. Colour Vision Deficiency (Colour Blindness).
Healthline. Diakses pada 2019. What Causes Color Blindness?