Penyebab Sulit Hamil Setelah Keguguran

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   06 Januari 2022
Penyebab Sulit Hamil Setelah KeguguranPenyebab Sulit Hamil Setelah Keguguran

"Keguguran menjadi hal yang memilukan bagi pasangan yang tengah mendambakan kedatangan sang buah hati. Bisa saja, wanita menjadi sulit hamil setelah mengalami keguguran. Ternyata, ada beberapa hal yang menjadi penyebab. Terlebih lagi, apabila terdapat kondisi medis tertentu."

Halodoc, Jakarta - Kehamilan bisa menjadi momen paling membahagiakan bagi wanita. Namun, bisa juga menjadi hal yang menyedihkan ketika ibu mengalami keguguran. Memang benar, kehamilan bukan hal yang mudah didapat bagi sebagian wanita, terlebih jika ada kondisi medis tertentu. Ada kalanya kehamilan tak kunjung terjadi setelah ibu mengalami keguguran. Sebenarnya, apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Berikut ulasan lengkapnya.

Sulit Hamil Pascakeguguran, Apa Sebabnya?

Ketika seorang wanita yang mengalami keguguran memiliki rencana untuk mencoba mendapatkan kehamilan kembali, waktu yang dibutuhkan mungkin tidak sebentar dan bisa saja terasa sangat sulit. Bukan tanpa alasan, keguguran menjadi salah satu hal yang paling menyakitkan bagi wanita sehingga tak heran jika rasa khawatir datang menyapa saat harus menghadapi kehamilan berikutnya. Bahkan, banyak pula calon ibu yang bertanya pada diri sendiri apakah ia bisa mendapatkan kehamilan yang sehat.

Ibu perlu tahu, biasanya dokter akan menyarankan untuk tidak berhubungan intim kurang lebih selama dua minggu setelah keguguran untuk mencegah terjadinya infeksi. Sebenarnya, wanita bisa mengalami ovulasi, bahkan kehamilan kembali dua minggu setelah terjadi keguguran.

Namun, ibu tetap harus siap baik secara fisik maupun mental saat mengharapkan terjadinya kehamilan kembali karena meski telah mampu hamil lagi, ibu mungkin tidak langsung bisa mendapatkan dalam waktu yang singkat setelah keguguran. 

Inilah mengapa, para wanita harus mengetahui apa saja yang bisa menyebabkan kesulitan mendapatkan kehamilan berikutnya setelah mengalami keguguran. Berikut ini beberapa di antaranya:

  • Efek dari Kuretase

Kuretase dan dilatasi merupakan sebuah prosedur pengangkatan jaringan dari dalam rahim. Dokter akan membersihkan lapisan rahim setelah terjadinya keguguran atau melakukan aborsi. Ketika prosedur ini dilakukan, bukan tidak mungkin akan terjadi komplikasi meski jarang. 

Misalnya, terjadi kerusakan pada bagian leher rahim atau terbentuknya jaringan parut pada bagian dinding rahim. Kedua hal ini bisa mengakibatkan wanita lebih sulit mengalami kehamilan, bahkan berisiko terjadi infertilitas. 

  • Rasa Trauma

Trauma menjadi dampak yang paling sering terjadi setelah wanita mengalami keguguran. Bahkan, bukan tidak mungkin trauma akan berkembang menjadi PTSD dalam jangka waktu yang terbilang lama. Meski demikian, tidak semua wanita mengalaminya, tetapi jika ibu merasakannya, tidak ada salahnya meminta bantuan psikolog untuk memberikan penanganan segera. Ibu bisa download dan chat atau video call langsung dengan psikolog kapan saja butuh bantuan.

  • Stres yang Muncul pada Pasangan Pria

Wanita bukan menjadi satu-satunya orang yang bersedih, trauma, dan stres saat keguguran. Pasangan pun mengalaminya meski terkadang tidak ditunjukkan secara nyata. Sebaiknya, pasangan harus sering berkomunikasi setelah hal ini terjadi agar stres tidak berlarut dan berkepanjangan. Pasalnya, stres pada pria yang berkembang menjadi depresi bisa mengarah pada infertilitas. 

Jangan lupa untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan agar rencana kehamilan berikutnya lebih lancar dan minim risiko. Tidak hanya wanita, pasangan pun wajib melakukan pemeriksaan guna menghindari faktor risiko keguguran kembali. 

Referensi:
Houston Fertility Journal. Diakses pada 2021. Reasons For Infertility After Miscarriage.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Dilation and curettage (D&C).