Halodoc, Jakarta – Pediophobia termasuk ke dalam jenis gangguan kesehatan mental yang membuat pengidapnya takut melihat boneka. Rasa takutnya muncul dengan sangat ekstrim dan terbilang tidak masuk akal.

Jika dialami oleh anak-anak, mereka akan menghindari boneka dalam bentuk dan cara apa pun. Upaya dilakukan agar tidak melihat dengan menyembunyikan dalam lemari atau membuangnya. 

Gejalanya dapat berupa rasa takut yang intens, sesak napas, nyeri dada, dan peningkatan detak jantung. Lainnya, keluar keringat berlebihan, mual, pusing, dan gemetar sekujur tubuh.

Penyebab Pediophobia yang Tak Masuk Akal

Ketakutan ekstrem yang terlihat melebih-lebihkan ini tidak sebanding dengan bahaya yang ditimbulkan oleh boneka. Penyebab utamanya adalah pengalaman negatif dan traumatik, seperti ditakuti saat kecil.

Akibatnya, gejala berkembang menjadi semakin parah seiring dengan bertambahnya usia. Penyebab lainnya, yakni menonton film horor yang karakter utamanya adalah boneka. Ketika digambarkan dengan cara yang negatif, ini bisa memicu rasa takut yang intens hingga terbentuk fobia.

Adapun faktor pemicu lain dari pediophobia, antara lain:

• Genetik bawaan kedua orang tua.
• Lingkungan tempat tinggal.
• Pola asuh yang kurang tepat.

Langkah Penanganan Fobia Boneka

Ada beberapa langkah yang dilakukan guna menurunkan intensitas gejala pada pengidap fobia boneka, antara lain:

1. Terapi perilaku kognitif

Terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioral therapy CBT adalah penanganan yang paling umum direkomendasikan untuk fobia boneka. Langkah ini dilakukan dengan mengubah cara pandang dan perasaan pengidap. Tujuannya untuk membantu mengelola gejala yang muncul.

2. Terapi pemaparan

Terapi pemaparan melibatkan kontak dengan objek yang ditakuti dan dihindari. Caranya dengan menghadapkan pengidap dengan boneka. Intensitas pemaparannya dilakukan secara bertahap, mulai dari ringan hingga tinggi.  Langkah penanganan ini biasanya dilakukan bersamaan dengan jenis perawatan lain.

3. Obat-obatan

Salah satu jenis obat yang direkomendasikan adalah inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) dan inhibitor reuptake serotonin-norepinefrin selektif (SNRI). Kedua jenis obat itu efektif membantu mengobati gangguan kecemasan dan meringankan gejala yang muncul:

Jenisnya dapat mencakup:

• SSRI: escitalopram, paroxetine, fluoxetine, dan sertraline.
• SNRI: venlafaxine dan duloxetine.

Sementara beberapa teknik koping self help yang dapat membantu mengelola gejala, antara lain:

• Teknik relaksasi. Caranya dapat dilakukan dengan meditasi atau relaksasi progresif guna membantu mengurangi ketegangan pada tubuh.
• Visualisasi. Teknik ini dilakukan dengan menampilkan gambar atau video dari objek yang ditakuti. Caranya dilakukan secara bertahap sesuai dengan intensitas gejala pengidap.
• Terapi kelompok. Penanganan ini terdiri dari orang-orang yang memiliki situasi atau penyakit yang sama. 

Pediophobia adalah gangguan yang umumnya dialami oleh anak-anak. Kondisi ini dapat dicegah dengan menghindari pengalaman trauma terkait boneka. Dengan begitu, pengidap bisa mengatasi ketakutannya sendiri dengan keterampilan yang dimiliki.

Jika gejala yang muncul tidak segera diatasi, pengidap bisa saja melakukan isolasi sosial dengan menghindari tempat atau objek yang ditakuti. Dampaknya bisa berupa masalah akademik dan interaksi sosial.

Komplikasi lainnya, yakni gangguan suasana hati. Pada akhirnya, kondisi tersebut bisa berangsur semakin parah dan menyebabkan depresi serta gangguan kecemasan.

Jika memiliki indikasi gangguan, silakan tanya dokter psikolog atau psikiater dan lakukan janji rumah sakit untuk melakukan langkah perawatan. Dapatkan penanganan yang tepat agar kualitas hidup semakin meningkat.

Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan mental, gaya hidup, dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga.

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2023. Pediophobia: Fear of Dolls.

Very Well Health. Diakses pada 2023. What Is Fear of Dolls (Pediophobia)?

Very Well Mind. Diakses pada 2023. Pediophobia: The Fear of Dolls.