Penyebab Kram Perut saat Hamil Muda dan Cara Mengatasinya
"Kram perut saat hamil muda bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, mulai dari kondisi yang normal hingga serius. Beberapa penyebab umum antara lain pertumbuhan rahim, gas dalam perut, sembelit, hingga kehamilan ektopik dan keguguran.”
Halodoc, Jakarta – Mengalami kram perut saat hamil muda tentu bisa membuat ibu cemas dan khawatir, karena berpikir pasti ada masalah yang terjadi. Ibu mungkin juga bertanya-tanya apakah hal itu normal atau merupakan tanda keguguran.
Jangan khawatir, nyatanya kram perut adalah hal yang umum terjadi selama kehamilan. Ini terjadi seiring perubahan yang terjadi di perut. Meskipun keluhan tersebut terkadang bisa mengindikasikan adanya masalah, kram perut saat hamil muda yang ringan dan terjadi sementara biasanya normal dan tidak perlu dikhawatirkan.
Yuk, ketahui penyebab dan cara mengatasinya di sini!
Penyebab dan Cara Mengatasi Kram Perut saat Hamil Muda
Ada banyak penyebab kram perut saat hamil muda, mulai dari yang tidak serius hingga memerlukan perawatan medis segera.
Berikut adalah beberapa penyebab yang umum dan cara mengatasinya:
1. Pertumbuhan Rahim
Kram perut yang ringan pada awal kehamilan (selama 12 minggu pertama) biasanya disebabkan oleh rahim yang membesar.
Selama trimester pertama, tubuh ibu sedang mempersiapkan janin yang sedang tumbuh.
Perubahan ini bisa menyebabkan kram yang biasanya ringan dan sementara.
Hal itu normal dan tidak perlu dikhawatirkan selama rasa sakitnya tidak menjadi intens, kronis, atau terjadi bersamaan dengan gejala lain yang lebih mengkhawatirkan seperti perdarahan vagina.
Saat rahim bertumbuh semakin besar, hal itu juga bisa menggeser usus yang bisa menyebabkan mual, rasa mudah kenyang atau perut kembung.
Cara mengatasinya adalah makan lebih sering tapi dalam porsi kecil, olahraga teratur, istirahat yang cukup, dan sering mengosongkan kandung kemih.
2. Gas dalam Perut
Gas yang terjebak dalam perut juga bisa menyebabkan sakit perut yang luar biasa.
Rasa sakitnya bisa bertahan di satu area atau menyebar ke seluruh perut, punggung, dan dada.
Selama masa kehamilan, ibu cenderung memiliki lebih banyak gas dalam perut karena peningkatan hormon progesteron.
Hormon ini menyebabkan otot usus menjadi rileks dan memperlama waktu makanan untuk melewati usus.
Makanan tetap berada di usus besar lebih lama, yang memungkinkan lebih banyak gas berkembang.
Cara mengatasi kram perut akibat gas adalah dengan melakukan perubahan gaya hidup.
Cobalah untuk makan lebih sering dalam porsi kecil dan minum banyak air. Olahraga juga bisa membantu pencernaan.
Selain itu, identifikasi makanan yang bisa memicu gas dan hindari makanan tersebut.
Makanan yang digoreng dan berminyak, serta kacang-kacangan dan kol adalah penyebab umum perut bergas. Hindari juga semua minuman berkarbonasi.
Baca juga: Catat, Ini 9 Rekomendasi Vitamin Ibu Hamil yang Bagus
3. Sembelit
Kram perut saat hamil muda juga bisa disebabkan oleh sembelit. Ini merupakan keluhan yang sering dialami ibu hamil.
Hormon yang berfluktuasi, pola makan yang kurang cairan atau serat, kurang olahraga, mengonsumsi vitamin zat besi, atau kecemasan, semuanya merupakan penyebab umum sembelit.
Masalah kesehatan ini bisa menyebabkan rasa sakit yang parah yang sering digambarkan sebagai nyeri kram atau tajam dan menusuk.
Cara mengatasinya, cobalah perbanyak mengonsumsi makanan berserat. Meningkatkan konsumsi cairan juga bisa membantu mengatasi sembelit.
Ibu hamil harus minum setidaknya 8-10 gelas air setiap hari. Ingat, selalu bicarakan terlebih dahulu dengan dokter kandungan sebelum mengambil obat pencahar.
Pasalnya, beberapa obat pencahar tidak dianjurkan selama kehamilan.
4. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik adalah saat sel telur berimplantasi di tempat lain selain rahim, paling sering di tuba falopi.
Kondisi ini sangat jarang terjadi, tapi kehamilan ini tidak bisa dipertahankan.
Bila ibu mengalami kehamilan ektopik, ibu mungkin akan mengalami nyeri hebat dan perdarahan vagina antara minggu keenam dan kesepuluh kehamilan.
Kondisi ini terjadi karena tuba menjadi bengkak. Cara mengatasinya yaitu dengan segera melakukan penanganan dengan obat-obatan atau operasi.
Bila tes kehamilan ibu positif, tapi belum dipastikan dengan pemeriksaan medis, dan ibu mengalami kram perut, kondisi kehamilan ibu perlu dievaluasi segera.
Evaluasi dilakukan untuk memastikan apakah sel telur sudah tertanam di dalam rahim.
5. Keguguran
Banyak ibu hamil yang mengira kram perut saat hamil muda adalah pertanda keguguran.
Faktanya, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), sekitar 10 persen dari kehamilan yang diketahui berakhir dengan keguguran.
Gejala keguguran, antara lain perdarahan dan kram yang bisa menyerupai kram menstruasi.
Bila ibu hamil mengalami kram perut yang terus menerus atau parah, sebaiknya segera temui dokter.
Ibu juga bisa membuat janji pemeriksaan infeksi kehamilan melalui aplikasi Halodoc dengan layanan Home Lab (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya). Klik gambar ini untuk memesannya sekarang: