Penyakit yang Didiagnosis Lewat Tes Hematologi
Halodoc, Jakarta – Hematologi adalah cabang ilmu yang mempelajari darah dan gangguannya. Tes hematologi dikenal sebagai pemeriksaan darah lengkap yang meliputi sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Biasanya tes ini dilakukan untuk mengetahui fungsi organ, golongan darah, riwayat konsumsi obat terlarang, identifikasi keberadaan racun atau zat tertentu, dan menentukan pengobatan yang tepat bagi pengidap penyakit tertentu.
Baca Juga: Ini Pentingnya Tes Hematologi untuk Mengetahui Penyakit
Mengapa Tes Hematologi Perlu Dilakukan?
Kelainan darah memengaruhi kesehatan tubuh sehingga pemeriksaan darah menjadi penting dilakukan. Semakin cepat kelainan darah terdeteksi, semakin optimal pengobatan yang dilakukan.
Beberapa penyakit yang bisa dideteksi lewat tes hematologi di antaranya:
1. Anemia
Anemia terjadi akibat kekurangan hemoglobin yang berfungsi menyebarkan oksigen ke seluruh organ tubuh. Akibatnya, pengidap anemia mudah merasa lelah dan sulit beraktivitas secara optimal. Gejala lainnya berupa kulit pucat, sesak napas, pusing, nyeri dada, keringat dingin, kaki kram, dan insomnia.
Diagnosisnya dilakukan dengan pemeriksaan darah lengkap, khususnya menghitung jumlah sel darah merah dalam darah. Pemeriksaan ini mengidentifikasi bentuk dan ukuran sel darah, kandungan vitamin B12 dan asam folat, serta kandungan zat besi dalam darah.
2. Hemofilia
Hemofilia terjadi saat tubuh kekurangan faktor pembekuan darah, sehingga perdarahan luka berlangsung lebih lama. Penyakit ini bisa didiagnosis sebelum kehamilan, selama kehamilan, atau setelah kelahiran anak. Pemeriksaan dilakukan melalui prosedur hematologi untuk meneliti tanda mutasi gen penyebab hemofilia dan memeriksa darah dari tali pusat bayi.
3. Leukemia
Leukemia dikenal sebagai kanker yang menyerang sel-sel darah putih, sehingga dikenal sebagai kanker darah. Kondisi ini membuat pengidapnya demam, menggigil, sakit kepala, muntah, lemas, nyeri tulang atau sendi, pendarahan (memar atau mimisan), muncul bintik merah pada kulit, serta pembengkakan pada limpa dan hati.
Untuk diagnosis, dilakukan pemeriksaan darah untuk mencari kelainan jumlah sel darah putih atau platelet. Pengidap leukemia memiliki kadar sel darah putih lebih tinggi dibandingkan normal.
Baca Juga: Inilah Komponen yang Dicek Saat Pemeriksaan Darah
4. Limfoma
Limfoma adalah jenis kanker yang menyerang sistem limfatik sehingga daya tahan tubuh menurun dan membuat pengidapnya rentan mengalami infeksi. Biasanya pengidap limfoma sering merasa lelah, berkeringat pada malam hari, demam, menggigil, nafsu makan menurun, perut membengkak, sakit perut, nyeri dada, dan batuk yang tak kunjung sembuh. Salah satu cara diagnosis limfoma adalah pemeriksaan darah dan urine.
5. Myeloma
Myeloma adalah jenis kanker yang menyerang sel plasma, salah satu jenis sel darah putih yang berada pada sumsum tulang. Penyakit ini membuat tubuh pengidapnya memproduksi protein berlebih sehingga merusak berbagai organ tubuh seperti ginjal dan tulang. Gejala myeloma berupa mual, penurunan nafsu makan, sembelit, kulit pucat, mudah lelah, nyeri tulang, sering merasa haus, muncul memar, kebingungan, hingga mati rasa pada kaki. Myeloma didiagnosis lewat pemeriksaan darah lengkap.
Baca Juga: Begini Tahapan Tes Hematologi yang Perlu Diketahui
Itulah penyakit yang didiagnosis lewat tes hematologi. Kalau kamu berencana tes kesehatan, gunakan fitur “Get a lab checkup” yang ada di aplikasi Halodoc. Kamu hanya perlu menentukan jenis pemeriksaan dan waktu pelaksanaannya. Petugas lab nanti datang sesuai waktu dan tempat yang disepakati. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan