Waspada, Penyakit Lyme yang Tak Segera Ditangani Bisa Picu Masalah Mental
Halodoc, Jakarta - Berbagai macam infeksi bakteri dapat menyerang manusia, salah satunya adalah penyakit lyme. Penyakit ini terjadi karena bakteri borrelia dan tercatat lebih dari 300.000 kasus didiagnosis terjadi tiap tahunnya. Kebanyakan kasus yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit lyme disebabkan oleh kutu dengan kaki hitam atau biasa disebut deer tick.
Bakteri yang menyebabkan penyakit lyme ini berpindah menyerang manusia melalui hewan-hewan yang telah tergigit infeksinya, seperti tikus dan landak. Selain itu, penyakit ini dapat berkembang menjadi parah, sehingga menyebabkan masalah mental serius. Di samping itu, penyakit lyme dapat menyebabkan masalah pada organ-organ penting di tubuh, termasuk juga sistem saraf dan jantung. Penyakit ini juga dapat menyerang siapa saja dengan usia berapa saja.
Baca Juga : 4 Hal yang Menyebabkan Terserang Penyakit Lyme
Penyebab Penyakit Lyme
Penyakit Lyme disebabkan oleh gigitan kutu kaki hitam. Seseorang yang tergigit oleh kutu tersebut, bakterinya akan berpindah masuk ke tubuh manusia. Kutu yang menyebabkan penyakit lyme ini harus menempel selama 36-48 jam agar infeksinya menyebar. Selain itu, belum ada bukti jika penyakit ini dapat tersebar dari manusia ke manusia lain. Namun, seseorang dapat terserang jika mendapatkan donor darah dari seseorang yang mengidapnya.
Hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing, juga dapat mengidap penyakit Lyme. Namun belum ada bukti pasti bahwa hewan peliharaan tersebut dapat menularkan infeksi tersebut ke manusia. Selain itu, apabila kamu mengonsumsi daging yang terinfeksi penyakit tersebut, mungkin saja kamu akan tertular. Ibu hamil yang terinfeksi penyakit ini juga dapat membuat anak yang berada di kandungan tertular.
Baca Juga : Ketahui 3 Tanda Kena Penyakit Lyme
Cara Penyakit Lyme Menyebabkan Penyakit Mental
Tidak sedikit pengidap penyakit lyme yang tidak menyadari bahwahal ini dapat memengaruhi sistem saraf pusat. Hal tersebut terjadi ketika bakteri tersebut berpindah dari tempat terjadinya infeksi awal, ke aliran darah, hingga berakhir di otak dan jaringan yang berada di sekitarnya. Namun, seberapa banyak seseorang yang mengidap gangguan kejiwaan dan disebabkan oleh penyakit Lyme?
Lebih dari 40 persen pengidap penyakit lyme akan berkembang menjadi penyakit neurologis dari sistem saraf pusat. Berbagai macam reaksi psikiatrik dapat berhubungan dengan penyakit tersebut, termasuk demensia, skizofrenia, paranoia, gangguan bipolar, depresi berat, serangan panik, anoreksia nervosa, dan gangguan obsesif-kompulsif. Selain itu, keadaan depresi pada pengidap penyakit Lyme terbilang umum, sekitar 26-66 persen.
Baca Juga : Ini 3 Tanda Kalau Sudah Kena Gigitan Kutu Alias Lyme
Disebutkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh AM J Psychiatry pada 2002, bahwa sepertiga dari orang-orang yang mengalami masalah pada gangguan mental dan berobat ke psikiater menunjukkan gejala dari infeksi yang disebabkan bakteri kutu kaki hitam tersebut. Seorang psikiater yang bekerja di daerah endemis harus memasukkan penyakit lyme dalam diagnosis banding ketika seseorang mengalami gangguan mental.
Walau begitu, sejauh ini, para psikiater belum memiliki pedoman tentang bagaimana merawat pengidap penyakit Lyme. Faktanya, beberapa dokter menganggap bahwa gejala yang berhubungan dengan kejiwaan pada penyakit lyme adalah bukti bahwa infeksinya telah menyebar. Namun, sebagian dokter lain percaya bahwa hal ini adalah respons emosional sekunder untuk pengidap penyakit serius.
Maka dari itu, kamu harus selalu waspada dengan penyakit lyme, karena dapat menyebabkan gangguan mental. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal penyakit ini, dokter dari Halodoc siap membantu. Komunikasi dengan dokter dapat dengan mudah dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Yuk, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan