Penyakit Graves Disebabkan oleh Autoimun
Halodoc, Jakarta – Setelah beberapa waktu lalu dikabarkan mengidap takikardia, aktris dan pembawa acara Jessica Iskandar diketahui juga mengidap penyakit Graves’ disease autoimmune atau penyakit Graves. Dinamakan penyakit Graves karena ditemukan pertama kali oleh seorang dokter bernama Robert J. Graves. Pengidap penyakit ini mengalami peningkatan hormon tiroid yang cukup tinggi dalam tubuh atau hipotiroidisme.
Baca juga: Ketahui Makanan yang Harus Dimakan Saat Diet Graves
Sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh, malahan menyerang kelenjar tiroid. Hal ini menyebabkan kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah yang lebih banyak daripada yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebaiknya kenali penyebab penyakit Graves dan gejala yang muncul berikut ini.
Mulai dari Autoimun Hingga Tingkat Stres
Kelenjar tiroid dalam tubuh memproduksi hormon tiroid yang berperan penting dalam tubuh, seperti mengatur sistem saraf, perkembangan otak, hingga mengatur suhu tubuh. Ketika kelenjar tiroid terganggu, kondisi ini menimbulkan beragam gangguan kesehatan, salah satunya adalah penyakit Graves.
Melansir dari Mayo Clinic, penyakit Graves menjadi salah satu penyakit yang terjadi akibat gangguan pada fungsi sistem kekebalan tubuh atau gangguan autoimun. Gangguan autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan yang sehat.
Pada kasus penyakit Graves, sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang sel-sel tiroid yang sehat sehingga menyebabkan kerusakan pada sel tiroid. Kerusakan yang terjadi menyebabkan sel tiroid memproduksi hormon tiroid secara berlebihan atau kondisi hipertiroidisme.
Selain adanya gangguan autoimun, ada beberapa faktor risiko lainnya yang meningkatkan seseorang mengalami kondisi penyakit Graves, yaitu:
- Adanya riwayat keluarga dengan penyakit Graves atau gangguan autoimun membuat risiko kamu mengalami kondisi ini semakin tinggi akibat adanya gen yang serupa dalam tubuh.
- Meskipun penyakit Graves dapat dialami siapa saja. Namun, perempuan lebih rentan mengalami penyakit Graves dibandingkan pria. Penyakit Graves juga rentan dialami oleh orang-orang yang berada di bawah 40 tahun.
- Pengidap gangguan autoimun lainnya, seperti rheumatoid arthritis atau diabetes tipe 1 juga rentan berisiko alami penyakit Graves.
- Gangguan tiroid juga disebabkan oleh tingkat stres yang tinggi. Melansir Everyday Health, pengidap penyakit graves sebaiknya mampu mengelola stres dengan baik. Tingkat stres yang tinggi dan tidak bisa dikelola dengan baik dapat menyebabkan penyakit Graves semakin memburuk.
Selain itu, kebiasaan merokok dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Jadi, tidak ada salahnya hindari gaya hidup yang kurang sehat agar kondisi kesehatan tetap optimal.
Baca juga: Stres Secara Emosional dan Fisik Bisa Picu Penyakit Graves, Benarkah?
Kenali Gejala Penyakit Graves
Ada beberapa gejala yang umumnya dialami oleh pengidap Graves, seperti pembesaran kelenjar tiroid, mengalami tremor pada tangan, mengalami jantung berdebar, perubahan siklus menstruasi, perubahan suasana hati, kerontokan rambut, mudah lelah, dan penurunan berat badan.
Melansir National Organization for Rare Disorders, penyakit Graves juga dapat menyebabkan pengidapnya alami gejala lain, berupa gangguan penglihatan yang dikenal sebagai oftalmopati graves. Peradangan pada area mata disebabkan gangguan autoimun yang memengaruhi otot dan jaringan di sekitar mata.
Oftalmopati menyebabkan pengidapnya mengalami mata yang kering, terasa adanya tekanan pada mata, mata memerah, penglihatan yang ganda, bahkan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
Selain pada mata, penyakit Graves juga bisa menunjukkan gejalanya pada kulit yang dikenal sebagai graves dermopati. Pengidap Graves dapat mengalami tanda berupa kulit yang memerah dan menebal pada area tulang kering. Meskipun begitu, gejala ini terbilang jarang terjadi.
Komplikasi yang Bisa Terjadi Akibat Penyakit Graves
Penyakit Graves yang tidak mendapat perawatan tepat berisiko mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan, seperti gangguan jantung, osteoporosis, gangguan kehamilan, hingga krisis tiroid.
Baca juga: Penyakit-Penyakit Ini Bisa Muncul Jika Penyakit Graves Tidak Segera Ditangani
Jika kamu mengalami perubahan pada tubuh yang terkait dengan gejala penyakit Graves, jangan ragu untuk gunakan aplikasi Halodoc dan tanyakan langsung pada dokter. Dokter juga mungkin akan merekomendasikan kamu untuk pergi ke rumah sakit terdekat. Pemeriksaan berupa tes darah dan tes pencitraan dilakukan untuk memastikan gejala yang kamu alami.
Segera atasi penyakit Graves yang kamu alami dengan melakukan beberapa pengobatan yang digunakan untuk mengurangi kelebihan produksi hormon tiroid dalam tubuh sehingga gejala yang kamu alami dapat diatasi secara perlahan.