Pentingnya Rasa Empati di Masa Pandemi COVID-19

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   08 April 2021
Pentingnya Rasa Empati di Masa Pandemi COVID-19Pentingnya Rasa Empati di Masa Pandemi COVID-19

Halodoc, Jakarta - Pandemi COVID-19 sudah menyebabkan perubahan besar dan gangguan hampir di setiap aspek kehidupan sehari-hari. Dengan pedoman kebiasaan baru dan protokol kesehatan yang berubah setiap saat, akan mudah untuk merasa terbebani oleh kecemasan diri sendiri. Penting untuk melatih empati di saat seperti ini, tidak hanya untuk orang lain, tapi juga untuk diri sendiri. 

Pengertian empati adalah kemampuan untuk memahami secara emosional yang dirasakan orang lain, melihat sesuatu dari sudut pandang mereka, dan membayangkan diri kamu ada di posisi mereka. Pada dasarnya, empati menempatkan diri kamu pada posisi orang lain dan merasakan apa yang seharusnya mereka rasakan.

Baca juga: 7 Cara Hadapi Pasangan Gangguan Kepribadian Narsistik

Makna dari Sebuah Empati

Ada banyak manfaat yang dirasakan saat mengaplikasikan empati. Berempati dengan orang lain membantu kamu mengurangi rasa kesepian dan lebih terhubung. Tindakan ini juga meningkatkan kemungkinan orang akan menjangkau dan membantu orang lain saat ada yang membutuhkan. 

Selain meningkatkan hubungan sosial dan membantu, berempati dengan orang lain juga meningkatkan kemampuan kamu untuk mengatur emosi selama stres. Merasa empati memungkinkan kamu mengelola kecemasan yang dialami dengan lebih baik tanpa merasa terbebani.




Saat melihat orang lain yang sedang susah akibat terdampak pandemi COVID-19, kamu mungkin bisa langsung membayangkan diri kamu berada di posisi orang lain dan merasakan simpati atas apa yang dia alami. Meskipun orang pada umumnya cukup peka terhadap perasaan dan emosinya sendiri, memahami pikiran orang lain bisa jadi sedikit lebih sulit. 

Kemampuan untuk berempati memungkinkan seseorang merasakan rasa susah atau menderitanya orang lain. Dengan begitu memungkinkan seseorang untuk memahami emosi yang dirasakan orang lain.

Bagi banyak orang, melihat orang lain kesusahan dan menanggapi dengan ketidakpedulian atau bahkan permusuhan yang terang-terangan tampaknya sama sekali tidak bisa dimengerti.

Namun, fakta bahwa beberapa orang menanggapi dengan cara demikian jelas menunjukkan bahwa empat orang tersebut belum tentu merupakan tanggapan universal terhadap penderitaan orang lain.

Baca juga: Selfie di Lokasi Bencana Bukan Simpati, Ini Bukti Gangguan Psikologi

Manfaat Empati Terhadap Sesama di Masa Pandemi COVID-19

Manusia bisa saja berperilaku egois. Hanya saja, memiliki rasa empati tentu akan lebih banyak manfaatnya. Ada sejumlah manfaat dari rasa empati, di antaranya:

  • Empati memungkinkan seseorang membangun hubungan sosial dengan orang lain. Dengan memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan orang, seseorang bisa merespon dengan tepat dalam situasi sosial.
  • Penelitian menunjukkan bahwa memiliki hubungan sosial penting untuk kesejahteraan fisik dan psikologi.
  • Berempati dengan orang lain membantu kamu belajar mengatur emosi diri sendiri. Pengaturan emosi penting, karena memungkinkan kamu untuk mengelola apa yang kamu rasakan, bahkan di saat-saat stres yang hebat, tanpa merasa kewalahan. 
  • Empati memunculkan perilaku saling membantu. Kamu tidak hanya memberikan bantuan saat orang lain membutuhkan. Tapi kamu juga akan menerima bantuan saat mengalami kesusahan berkat rasa empati orang lain. 

Baca juga: Cara Mendeteksi 9 Tanda Gangguan Kepribadian Narsistik

Empati adalah hal yang selalu penting, terutama selama krisis kesehatan masyarakat di masa pandemi COVID-19. Mempraktikkan empati selama pandemi COVID-19 tidak hanya membuka pikiran terhadap apa yang dialami orang lain, tapi juga bisa memberikan keterhubungan sosial yang bisa membantu mengatasi perasaan terisolasi. 

Itulah yang perlu dipahami mengenai rasa empati. Hal kecil empati yang bisa kamu praktikan misalnya dengan menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc saat ada keluarga atau saudara yang sedang sakit. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga.

Referensi:
Very Well Mind. Diakses pada 2021. How to Practice Empathy During the COVID-19 Pandemic