Pentingnya Mendeteksi Dini Kanker Payudara
Halodoc, Jakarta - Kanker payudara adalah jenis kanker yang rentan dialami wanita. Munculnya sel kanker dimulai ketika sel-sel mulai tumbuh di luar kendali. Adanya sel-sel kanker payudara umumnya ditandai dengan pertumbuhan tumor yang terasa seperti benjolan. Meski sebagian besar kanker dialami oleh wanita, tidak menutup kemungkinan pria juga mengalami kondisi ini.
Faktor risiko kanker payudara berkaitan dengan gaya hidup yang tidak sehat. Faktor risiko lainnya yang tidak berhubungan dengan gaya hidup, contohnya memiliki anak di usia lebih tua, tidak memberikan ASI eksklusif atau minum obat-obatan yang mengandung hormon. Mengingat kanker adalah penyakit yang mudah menyebar, penting untuk mendeteksi kondisinya sedini mungkin.
Baca Juga: Kenali Lebih Dalam 3 Jenis Kanker Payudara yang Bisa Menyerang
Gejala Kanker Payudara yang Wajib Diketahui
Kanker payudara terkadang baru diketahui setelah gejala muncul, bahkan beberapa kasus tidak memiliki gejala. Untuk itu, penting melakukan skrining kanker payudara secara teratur sangat penting dilakukan. Melansir dari American Cancer Society, gejala kanker payudara di antaranya:
- Munculnya benjolan atau penebalan payudara yang berbeda dengan jaringan di sekitarnya;
- Adanya perubahan ukuran, bentuk, atau penampilan payudara;
- Perubahan pada kulit di atas payudara, seperti lesung pipit;
- Puting yang berubah terbalik;
- Terkelupasnya area berpigmen kulit di sekitar puting susu (areola) atau kulit payudara;
- Kemerahan atau bintik-bintik kulit di atas payudara seperti kulit jeruk.
Jika kamu mengalami tanda-tanda di atas, sebaiknya segera diperiksakan lebih lanjut. Kalau kamu berencana mengunjungi rumah sakit, kini kamu bisa membuat janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.
Baca Juga: Bukan Kanker, Ini 5 Benjolan padaPayudara yang Harus Diketahui
Jenis Pemeriksaan yang Dapat Dilakukan
Untuk memastikan adanya sel kanker pada payudara, ada sejumlah tes dan prosedur yang perlu dilakukan oleh dokter. Dikutip dari Mayo Clinic, prosedur dan tes yang dapat dilakukan yakni :
- Mammogram. Mammogram atau rontgen payudara digunakan untuk menyaring kanker payudara. Jika kelainan terdeteksi pada skrining mammogram, dokter merekomendasikan mammogram diagnostik untuk mengevaluasi kelainan yang terdeteksi lebih lanjut.
- Ultrasonografi payudara. Ultrasonografi adalah prosedur pemeriksaan menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar struktur di dalam tubuh. Ultrasonografi digunakan untuk menentukan apakah benjolan payudara baru adalah massa padat atau kista berisi cairan.
- Menghapus sampel sel payudara untuk pengujian (biopsi). Biopsi menjadi cara pasti untuk membuat diagnosis kanker payudara. Selama biopsi, dokter menggunakan alat jarum khusus yang dipandu oleh X-ray atau tes pencitraan lain untuk mengekstraksi inti jaringan dari area yang mencurigakan. Penanda logam kecil ditinggalkan di situs di dalam payudara, sehingga area tersebut mudah diidentifikasi pada tes pencitraan selanjutnya.
- Pencitraan resonansi magnetik payudara (MRI). Mesin MRI dilengkapi dengan magnet dan gelombang radio untuk membuat gambar interior payudara. Sebelum MRI dilakukan, dokter perlu menyuntikkan zat pewarna pada pasien. Tidak seperti jenis tes pencitraan lainnya, MRI tidak menggunakan radiasi untuk menghasilkan gambar.
Baca Juga: Waspada Kanker Payudara Bisa Menyebar di 5 Bagian Tubuh Ini
Tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker payudara. Namun, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk menurunkan risiko, seperti melakukan menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga, dan hindari gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok atau konsumsi alkohol.
Referensi :
American Cancer Society. Diakses pada 2020. Can I Lower My Risk of Breast Cancer?.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Breast cancer.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan