Pentingnya Memahami Ilmu Parenting sebelum Berkeluarga
Banyak pasangan yang tak terpikirkan untuk belajar parenting sebelum berkeluarga.

1. Ilmu parenting penting dipelajari sebelum berkeluarga.
2. Mempersiapkan diri menghadapi tantangan dalam membesarkan anak.
3. Membantu menciptakan lingkungan keluarga yang positif.
4. Jenis pola asuh: Otoritatif (ideal), otoriter, permisif, lalai
5. Memilih pola asuh yang tepat penting bagi tumbuh kembang anak.
6. Pemahaman parenting akan membantu hubungan orang tua dan anak menjadi lebih sehat.
Parenting atau pengasuhan anak adalah proses yang melibatkan aktivitas, sikap, dan tanggung jawab orang tua dalam mendidik, membimbing, serta membentuk kepribadian dan mental anak agar menjadi individu yang sehat, mandiri, dan bertanggung jawab.
Menurut American Psychological Association (APA), parenting bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan dasar anak seperti makanan, tempat tinggal, dan pendidikan.
Parenting juga mencakup aspek emosional dan psikologis yang penting dalam membentuk karakter anak di masa depan.
Itulah alasan ilmu parenting menjadi sangat penting dipelajari sebelum seseorang memutuskan untuk memiliki anak. Sebab, tugas mengasuh dan mendidik anak bukanlah perkara yang mudah.
Kenapa Harus Memahami Parenting Sebelum Memutuskan Punya Anak?
Memahami ilmu parenting sebelum memutuskan untuk memiliki anak adalah langkah penting. Sayangnya, hal ini masih sering diabaikan oleh banyak pasangan.
Memiliki anak bisa membawa perubahan besar, tidak hanya dalam kehidupan pribadi dan keuangan, tetapi juga dalam cara pandang terhadap dunia.
Parenting adalah tugas yang panjang dan membutuhkan banyak energi serta komitmen.
Pemahaman yang baik tentang ilmu parenting bisa memberikan dasar yang kuat untuk mendidik dan mengasuh anak dengan lebih bijak dan efektif.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Early Human Development, orang tua yang memiliki pengetahuan parenting yang baik akan lebih siap secara emosional dan mental dalam menghadapi tantangan yang muncul selama proses pengasuhan.
Dengan belajar ilmu parenting sejak awal, calon orang tua dapat memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi berbagai situasi.
Mereka bisa memahami bahwa setiap anak memiliki karakter yang unik dan memerlukan pendekatan yang berbeda dalam mendidik.
Hal ini tidak hanya mencegah kesalahan pengasuhan yang berpotensi mengganggu perkembangan mental anak tetapi juga mengurangi stres pada orang tua.
Terutama saat menghadapi konflik atau masalah anak di masa pertumbuhan.
Selain itu, pemahaman tentang ilmu parenting yang baik juga dapat membantu orang tua menciptakan lingkungan yang positif, aman, dan nyaman bagi anak.
Kata Ahli Soal Parenting
Menurut The National Academy of Sciences, ada empat tanggung jawab utama bagi orang tua yakni:
- Menjaga kesehatan dan keselamatan anak.
- Mempromosikan kesejahteraan emosional mereka.
- Menanamkan keterampilan sosial.
- Mempersiapkan anak secara intelektual.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh menjadi percaya diri dan bertanggung jawab mendapatkan kasih sayang yang cukup.
Orang tuanya juga mampu memahami perasaan merek dan bisa memberikan aturan yang jelas secara konsisten
Fakta Menarik tentang Parenting
Untuk membesarkan anak menjadi pribadi yang baik, orang tua bisa memegang prinsip “Empat C”, yaitu care, consistency, choices, consequences.
1. Care (perhatian), yakni menunjukkan penerimaan dan kasih sayang.
2. Consistency (konsistensi), dengan (mempertahankan lingkungan yang stabil.
3. Choice (pilihan), yaitu memberi anak kesempatan untuk membuat pilihan kecil.
4. Consequences (konsekuensi), jelaskan kepada anak bahwa setiap tindakan memiliki akibat. Orang tua bisa memberi hadiah untuk perilaku yang baik atau hukuman ringan untuk perilaku yang buruk.
Prinsip Utama dalam Parenting Anak
Memahami beberapa prinsip utama dalam ilmu parenting sangat penting sebagai panduan bagi orang tua untuk bisa mendidik anak dengan cara yang efektif.
Berikut adalah beberapa prinsip utama yang perlu orang tua ketahui:
1. Kesabaran dan empati
Parenting adalah perjalanan panjang yang memerlukan kesabaran. Orang tua yang sabar dan penuh empati mampu mengendalikan emosi mereka dan merespons kebutuhan anak dengan tepat.
Hal ini sangat penting karena anak bisa peka terhadap perasaan dan emosi orang tua.
Rasa empati ini akan menumbuhkan rasa aman dalam diri anak sehingga mereka merasa didukung dan dicintai.
Yuk ketahui lebih dalam tentang Pola Asuh Anak – Jenis yang Paling Ideal.
2. Konsistensi dan disiplin
Konsistensi sangat penting dalam pola asuh. Anak-anak cenderung merasa nyaman jika mereka tahu apa yang diharapkan dari mereka.
Disiplin yang konsisten membantu anak belajar tentang tanggung jawab dan memahami batasan tanpa merasa tertekan.
Namun, disiplin ini perlu dijalankan dengan penuh kasih sayang, bukan dengan cara yang keras atau otoriter.
3. Komunikasi yang terbuka
Komunikasi adalah kunci dalam membangun hubungan yang sehat antara orang tua dan anak.
Dengan komunikasi yang baik, anak merasa nyaman berbagi pikiran, perasaan, atau masalah yang mereka alami tanpa takut dihakimi.
Menurut UNICEF, komunikasi yang baik sejak dini sangat membantu dalam membentuk keterampilan sosial anak di kemudian hari.
4. Bangun kemandirian
Salah satu tujuan utama parenting adalah mendidik anak menjadi individu yang mandiri dan percaya diri.
Anak-anak perlu diajarkan untuk melakukan hal-hal kecil sendiri, seperti merapikan mainan, mengerjakan tugas rumah, atau menyelesaikan konflik dengan bijak.
Kemandirian yang terbangun sejak kecil akan membantu mereka menjadi lebih siap menghadapi kehidupan dewasa.
Selain menerapkan parenting yang baik, pahami juga soal Perkembangan Anak – Jenis, Tahapan, dan Gangguan yang bisa terjadi.
5. Beri dukungan emosional
Seorang anak membutuhkan dukungan emosional yang kuat dari orang tua mereka.
Dukungan ini dapat berupa perhatian penuh, dorongan positif, dan afirmasi yang membuat anak merasa dihargai dan dicintai.
Dukungan emosional yang kuat akan membantu anak tumbuh menjadi individu yang stabil secara emosional dan mampu menghadapi tekanan dari luar dengan lebih baik.
Jenis-jenis Pola Asuh Parenting
Setiap orang tua memiliki gaya pengasuhan yang berbeda-beda, dan ini sangat memengaruhi perkembangan anak. Secara umum, ada empat jenis pola asuh yang paling dikenal:
- Pola asuh otoritatif: Orang tua bersikap hangat, responsif, dan menetapkan aturan yang jelas, tetapi tetap memberikan kebebasan pada anak. Pola asuh ini dianggap paling ideal karena menciptakan anak yang mandiri, percaya diri, dan bertanggung jawab.
- Pola asuh otoriter: Orang tua bersikap kaku, tegas, dan menuntut, tanpa memberikan banyak ruang bagi anak untuk berpendapat. Pola asuh ini bisa membuat anak menjadi penakut, kurang percaya diri, dan cenderung memberontak.
- Pola asuh permisif: Orang tua bersikap sangat longgar, penuh kasih sayang, dan jarang menetapkan aturan. Pola asuh ini bisa membuat anak menjadi manja, kurang disiplin, dan kesulitan mengendalikan diri.
- Pola asuh lalai: Orang tua bersikap acuh tak acuh, tidak responsif, dan kurang terlibat dalam kehidupan anak. Pola asuh ini bisa membuat anak merasa tidak dicintai, kurang percaya diri, dan kesulitan membangun hubungan sosial.
Memahami berbagai jenis pola asuh ini penting agar kamu bisa memilih gaya pengasuhan yang paling sesuai dengan nilai-nilai keluarga dan kebutuhan anak.
Itulah penjelasan seputar parenting yang perlu kamu ketahui.
Jika ingin mengetahui informasi lebih dalam tentang pengasuhan anak, jangan ragu menghubungi psikolog di Halodoc.
Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!