Pentingnya Imunitas dan Protokol Kesehatan Anak di Masa Pandemi

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   02 September 2020
Pentingnya Imunitas dan Protokol Kesehatan Anak di Masa PandemiPentingnya Imunitas dan Protokol Kesehatan Anak di Masa Pandemi

Halodoc, Jakarta - Masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) transisi menuju new normal sudah berjalan beberapa pekan. Berbagai aktivitas mulai kembali berjalan, sambil tetap mematuhi protokol kesehatan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pun tengah berancang-ancang untuk membuka kembali aktivitas belajar tatap muka di sekolah, mulai Juli atau awal tahun ajaran baru 2020/2021.

Nantinya, sekolah akan dibuka secara bertahap. Mulai dari SMP-SMA sederajat, lalu SD sederajat dua bulan kemudian. Namun, kabarnya hanya sekolah yang berada di zona hijau saja yang diperbolehkan untuk dibuka, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, dan atas izin dari orangtua. Lantas, apa yang bisa dilakukan orangtua saat anak masuk sekolah di masa new normal?

Baca juga: 5 Penyakit yang Sering Menyerang Anak

Cara Jaga Imun Tubuh Anak dan Persiapan Masuk Sekolah di New Normal

Mendengar wacana bahwa anak akan kembali bersekolah tentu membuat setiap orangtua ketar-ketir. Terlebih angka kasus COVID-19 di Indonesia masih terus bertambah. Namun, orangtua sebenarnya tidak perlu panik berlebihan kok. Tetap tenang dan persiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk jaga imun tubuh anak adalah kunci untuk mempersiapkan anak masuk sekolah saat new normal

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk jaga imun tubuh anak, agar aktivitasnya berjalan lancar dan terhindar dari risiko tertular COVID-19:

1. Jelaskan Konsep “New Normal” dan Pentingnya Pakai Masker

Sambil menunggu penerapan new normal dan keputusan untuk kembali bersekolah, beri pemahaman pada anak tentang apa itu COVID-19 dan konsep new normal. Tentunya, penjelasan harus dilakukan dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami anak. Jelaskan bahwa COVID-19 adalah penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus corona.

Virus tersebut bisa mudah menular jika berdekatan dengan orang lain, tanpa menggunakan masker atau jarang cuci tangan. Dengan begitu, anak akan paham pentingnya selalu memakai masker dan rajin cuci tangan. Namun, orangtua sebaiknya jangan hanya “ceramah”. Berilah contoh langsung dalam kehidupan sehari-hari, agar anak kemudian meniru apa yang orangtua lakukan.

2. Selalu Bawakan Bekal Makan Siang untuk Anak

Untuk jaga imun tubuh anak, memperhatikan keseimbangan asupan nutrisi dari makanan sehari-hari sangatlah penting. Jika memang nantinya anak harus kembali bersekolah, sebaiknya selalu bawakan bekal makan siang dan camilan yang cukup untuk anak. Hal ini agar ia tidak perlu lagi jajan di kantin, yang kebersihannya belum tentu terjamin dan rentan penularan. 

Bekal yang dibawakan pun sebaiknya diperhatikan gizinya. Selalu tambahkan sayur dan buah dalam menu makan siang anak, agar kebutuhan vitamin dan mineralnya tercukupi. Jika asupan vitamin dan mineral cukup, imun tubuh anak akan lebih terjaga. Agar lebih mudah memakannya, pastikan untuk membawakan buah praktis dimakan, misalnya dengan memotong-motongnya jadi satu suapan. 

Baca juga: 5 Nutrisi Penting untuk Pertumbuhan Anak

3. Ingatkan untuk Selalu Jaga Jarak Fisik saat Bermain

Jika anak sudah kembali bersekolah, orangtua tentu tidak bisa mengawasinya setiap detik. Saat jam istirahat tiba misalnya, anak tentu senang berkumpul dan bermain dengan teman-teman sekelasnya. Nah, agar anak tetap bisa bermain tanpa takut tertular COVID-19, ingatkan anak agat selalu menjaga jarak fisik 1-2 meter dengan temannya saat bermain di sekolah atau saat pulang. Dengan begitu, anak dan temannya bisa tetap bermain sambil menjaga jarak fisik yang aman satu sama lain.

4. Minta Anak untuk Segera Bersih-Bersih dan Bercerita Sepulang Sekolah

Saat anak pulang sekolah, ingatkan Si Kecil untuk segera bersih-bersih diri setelah sampai di rumah. Misalnya dengan melepas semua baju yang dipakai, lalu mandi dan cuci tangan yang bersih, baru ia bisa makan atau bersantai. Setelah itu, mintalah anak untuk bercerita apa saja yang tadi terjadi di sekolah secara rinci. Termasuk dengan siapa ia bermain, adakah kontak fisik yang dilakukan dengan temannya, atau apakah ia membuka masker saat di sekolah. 

Dari apa yang diceritakan anak, kamu bisa segera melakukan tindakan pencegahan atau membawa anak ke dokter ketika tiba-tiba mengalami demam atau batuk setelah melakukan kontak fisik dengan orang lain. Dengan begitu, penularan virus corona pada anak di sekolah bisa dideteksi sedini mungkin.

Agar lebih mudah dan cepat, ibu bisa download aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter tentang Si Kecil. Dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut jika ada indikasi anak tertular corona atau memberi saran soal perawatan rumahan yang bisa dilakukan. 

Baca juga: Inilah 8 Pilihan Camilan Sehat untuk Anak

5. Beri Vitamin untuk Jaga Imun Tubuh Anak

Ada kalanya, asupan vitamin dari makanan sehari-hari yang dikonsumsi anak tidaklah cukup untuk menjaga imun tubuhnya. Apalagi, anak-anak memang memiliki daya tahan tubuh yang belum sekuat orang dewasa. Itulah sebabnya, pemberian vitamin tambahan kerap diperlukan, agar daya tahan tubuh anak tetap terjaga dan risiko tertular penyakit akan terminimalisir.

Dua dari banyaknya nutrisi penting untuk menunjang imun tubuh anak adalah vitamin C dan zinc. Telah lama dikenal manfaatnya bagi kekebalan tubuh, vitamin C bekerja dengan cara merangsang produksi sel darah putih dan produksi antibodi, menghalau radikal bebas, dan memperbaiki kerusakan sel-sel tubuh.

Sementara itu, zinc berperan sebagai “gate keeper” bagi fungsi kekebalan tubuh, karena menjaga regulasi sinyal antar sel imun tubuh. Zinc juga berperan penting dalam proses penyembuhan peradangan, menginduksi sel imun, dan membantu fungsi neutrofil dalam sistem imun. Sayangnya, dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak lebih rentan mengalami defisiensi atau kekurangan zinc, yang kemudian menyebabkan penurunan konsentrasi limfosit. 

Jadi, memberi anak produk suplemen yang mengandung vitamin C dan zinc, dapat menjadi upaya terbaik untuk menjaga imun tubuhnya, saat harus kembali ke sekolah nanti. Dua nutrisi tersebut bisa kamu dapatkan dalam IMUNPED. Dengan kombinasi vitamin C dan zinc dalam takaran yang tepat, IMUNPED bisa bantu tingkatkan imun tubuh anak. IMUNPED tersedia dalam bentuk sirup dan drop IMUNPED dengan tasterite technology menutup rasa kelat zinc dengan rasa apel merah yang pasti disukai anak-anak.

Referensi:
UNICEF. Diakses pada 2020. 6 ways parents can support their kids through the coronavirus.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Diakses pada 2020. Anjuran Ikatan Dokter Indonesia Menjelang Akhir Masa Tanggap Darurat COVID-19. 
US National Library of Medicine, National Institutes of Health. Diakses pada 2020. Zinc: An Essential Micronutrient.
WebMD. Diakses pada 2020. The Benefits of Vitamin C.
International Journal of Molecule Medicine. Diakses pada 2020. Zinc and respiratory tract infections; March 2020.
The Potential Impact of Zinc Supplementation on COVID-19 Pathogenesis; Diakses pada 2020. Frontiers in Immunology June 2020.
Maggini, et al, Essential Role of Vitamin C and Zinc in Child Immunity and Health, The Journal of International Medical Research, 2010;38 : 386-414.