Pentingnya Cegah Kaki Gajah dengan Obat
Halodoc, Jakarta - Coba tebak hewan apa yang paling banyak membunuh manusia di dunia tiap tahunnya? Bukan buaya, ular, paus, bukan pula singa Si Raja Hutan. Boleh percaya atau tidak, nyamuk yang terbilang kecil dan mungkin sering dianggap sepele oleh banyak orang, justru yang menjadi hewan “mematikan”.
Menurut data dari WHO, setidaknya 725 ribu orang harus kehilangan nyawa tiap tahunnya karena penyakit yang ditularkan melalui nyamuk. Sementara itu, malaria sendiri diperkirakan memengaruhi 200 juta orang dan menimbulkan 600 ribu kematian tiap tahunnya.
Ingat, nyamuk enggak cuma menjadi biang keladi dari demam dan malaria yang membuat banyak orang resah. Sebab, hewan kecil yang satu ini bisa menimbulkan beberapa penyakit lain, salah satunya adalah filariasis.
Penyakit ini disebabkan oleh cacing filaria. Kata ahli, penyakit ini bisa menyerang hewan maupun manusia. Namun yang perlu diawasi, penyakit ini bisa berakibat panjang bagi kesehatan. Sebab, bisa menimbulkan nyeri atau pembengkakan bagian tubuh pada waktu yang lama. Bahkan, juga dapat menghilangkan kemampuan seksual.
Hidup di Dalam Jaringan
Filariasis umumnya dikelompokkan berdasarkan lokasi habitat cacing dewasa dalam tumbuh manusia. Jenisnya, meliputi filariasis kulit, limfatik, dan rongga tubuh. Namun, filariasis limfatik merupakan jenis yang cukup banyak dialami orang-orang. Di negara kita, jenis yang satu ini lebih sering dikenal dengan sebutan kaki gajah. Setidaknya, menurut WHO sekitar 120 juta orang di dunia mengidap kaki gajah pada tahun 2000.
Biang keladi kaki gajah bisa disebabkan karena parasit Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Namun kata ahli, Wuchereria bancrofti merupakan parasit yang paling sering menyerang manusia. Kira-kira 9 dari 10 pengidap kaki gajah disebabkan oleh parasit ini.
Nah, parasit filaria ini bisa masuk ke tubuh melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi. Nantinya, parasit ini akan tumbuh dewasa dan berbentuk cacing. Namun yang bikin resah, cacing ini bisa bertahan hidup selama 6—8 tahun yang terus berkembang biak dalam jaringan limfa manusia. Tuh, ngeri kan?
Menurut studi, penyakit kaki gajah amat umum terjadi di negara-negara tropis dan subtropis. Misalnya, Asia, Pasifik Barat, dan Afrika. Ingat, kondisi medis ini bisa menyerang orang di segala usia, lho.
Cegah dan Lawan Lewat Obat
Berdasarkan rilis dari Kementerian Kesehatan RI, pemerintah sebenarnya sudah memiliki program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) filariasis sebanyak 1 dosis setiap tahun selama 5 tahun berturut-turut. Seluruh penduduk yang berusia 2—70 tahun dan tinggal di wilayah endemis penyakit kaki gajah, akan diingatkan untuk meminum obat ini.
Pasalnya, penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan yang cukup serius di negara kita. Penyakit ini enggak pandang bulu, baik anak-anak maupun dewasa dan pria atau wanita, bisa terserang kaki gajah. Namun yang perlu digarisbawahi, berbeda dengan penyakit DBD atau malaria. Kedua penyakit itu hanya ditularkan oleh satu jenis nyamuk. Sedangkan kaki gajah, bisa ditularkan oleh semua jenis nyamuk.
Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis (P2TVZ) Kemenkes RI, obat-obat pencegahan kaki gajah harus dilaksanakan selama lima tahun berturut-turut. Obat ini terdiri dari kombinasi tablet Diethylcarbamazine (DEC) 100 miligram dan tablet Albendazole 400 miligram. Bagaimana dengan dosisnya?
Untuk usia 2—5 tahun adalah 1 tablet DEC dan 1 tablet Albendazole. Sedangkan untuk usia 6—14 tahun, mendapat 2 tablet DEC dan 1 tablet Albendazole. Adapun di atas 14 tahun mendapat 3 tablet DEC dan 1 tablet Albendazole.
Selain bisa membunuh cacing filaria yang jadi biang keladinya, obat ini juga mampu membunuh cacing lainnya. Dengan kata kata lain, obat ini memberikan manfaat ganda. Sebab selain bisa mencegah filaria, obat ini juga bisa mencegah cacingan. Namun yang perlu diperhatikan, obat ini diminum sesudah makan dan dianjurkan diminum di depan petugas kesehatan.
Punya masalah kesehatan seperti di atas? Jangan tunda untuk segera bertanya kepada dokter untuk meminta saran dan penanganan yang tepat. Kamu bisa lho, bertanya langsung kepada dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Baca juga:
- Bikin Ganggu, Ini Daftar Penyakit Akibat Nyamuk
- 6 Penyebab Orang Disukai Nyamuk
- Cermat Ketahui 11 Gejala Demam Berdarah
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan