Penjelasan Tentang Pemeriksaan Uroflowmetri dan Cara Melakukannya
Halodoc, Jakarta – Dibandingkan wanita, para pria memang lebih berisiko mengalami masalah dalam berkemih atau buang air kecil. Apalagi para pria kerap dihantui oleh adanya risiko terkena Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat yang bisa menyebabkan kesulitan dalam berkemih. Bila kamu adalah pria yang mengalami gejala-gejala berupa pancaran kencing lemah atau terputus-putus, tidak bisa berkemih sampai tuntas, terasa nyeri saat berkemih, bisa jadi kamu mengalami BPH.
Nah, untuk mendeteksi adanya BPH atau pembesaran prostat, dokter biasanya akan menganjurkan kamu untuk melakukan pemeriksaan uroflowmetri. Apa itu pemeriksaan uroflowmetri dan bagaimana cara melakukannya? Simak penjelasannya lebih jauh di sini.
Baca juga: Pria Sulit Buang Air Kecil? Hati-Hati Pembesaran Prostat
Apa Itu Pemeriksaan Uroflowmetri?
Pemeriksaan uroflowmetri adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengukur kekuatan aliran urine seseorang ketika buang air kecil. Pemeriksaan yang disebut juga dengan tes uroflow ini sering digunakan untuk mendiagnosis berbagai gangguan pada saluran kemih, yang gejalanya berupa masalah berkemih, seperti susah buang air kecil dan buang air kecil dengan lambat.
Hasil dari pemeriksaan uroflowmetri bisa membantu dokter untuk menilai apakah fungsi kandung kemih atau sfingter kamu normal atau tidak. Hasil tersebut juga bisa membantu untuk mendiagnosis adanya gangguan pada saluran kemih.
Cara Melakukan Pemeriksaan Uroflowmetri
Untuk menjalani pemeriksaan uroflowmetri, kamu akan diminta untuk buang air kecil di toilet yang dilengkapi dengan alat pengukur bernama uroflowmetri elektronik. Kamu hanya perlu buang air kecil seperti biasanya saja, tanpa berusaha memperlambat atau mempercepat keluarnya urine. Secara otomatis, alat ini akan mengukur hal-hal berikut:
- Jumlah urine yang dikeluarkan.
- Kecepatan keluarnya urine (per detik).
- Waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan seluruh isi kandung kemih.
- Tingkat keparahan obstruksi kandung kemih bila diduga terjadi penyumbatan.
Kemudian, hasil dari pemeriksaan uroflowmetri akan dibandingkan dengan standar aliran kemih normal, yang ditentukan berdasarkan usia dan jenis kelamin. Pada orang yang buang air kecilnya normal, urine awalnya akan mengalir secara perlahan, lalu perlahan kecepatannya meningkat, kemudian melambat lagi.
Bila kamu memiliki hasil yang di bawah standar normal, bisa dipastikan kamu memiliki masalah buang air kecil. Kemudian, dokter akan menggunakan hasil tes dan tes lainnya untuk menentukan diagnosis dan rencana pengobatan.
Baca juga: Jenis Penyakit yang Dideteksi oleh Pemeriksaan Uroflowmetri
Pada beberapa kasus, pemeriksaan uroflowmetri dilakukan sebelum dan setelah pengobatan untuk menilai keefektifan pengobatan.
Kamu tidak perlu melakukan persiapan khusus untuk melakukan pemeriksaan uroflowmetri. Kamu hanya akan diminta banyak minum air putih agar bisa berkemih pada saat menjalani pemeriksaan.
Tes ini juga aman dilakukan dan tidak menimbulkan komplikasi apapun. Kamu juga tidak akan mengalami ketidaknyamanan selama prosedur pemeriksaan berlangsung.
Pemeriksaan uroflowmetri disarankan bagi orang yang memiliki masalah dalam berkemih, seperti:
- Urine keluar sangat lambat, yang bisa menjadi gejala dari penyumbatan kandung kemih parsial.
- Kesulitan memulai atau mempertahankan aliran urine.
- Retensi urine atau tidak bisa buang air kecil. Kondisi ini akan menyebabkan pembengkakan dan ketidaknyamanan pada kandung kemih, yang bisa mengakibatkan timbulnya masalah kesehatan yang serius.
- Frekuensi buang air kecil meningkat dalam satu hari.
- Inkontinensia urine atau tidak dapat menahan buang air kecil.
Bila kamu memiliki masalah dalam berkemih seperti di atas, coba bicarakan ke dokter tentang kemungkinan diperlukan pemeriksaan uroflowmetri untuk mengetahui adanya gangguan saluran berkemih. Setelah melakukan pemeriksaan uroflowmetri, dokter akan menjelaskan hasil pemeriksaan tersebut dan dapat memberikan pengobatan lebih lanjut.
Baca juga: Sering Buang Air Kecil Tengah Malam, Ini Masalah Kesehatannya
Bila kamu ingin mengetahui lebih jauh mengenai tes spirometri, tanyakan saja langsung ke ahlinya dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan