Pengobatan untuk Batuk 100 Hari yang Susah Sembuh
“Batuk 100 hari yang susah sembuh bisa membuat pengidapnya sulit tidur, dan sangat terganggu saat beraktivitas. Pengobatan yang umum diberikan dokter untuk mengatasi kondisi ini adalah terapi antibiotik. Namun, penting untuk mendeteksi penyakit ini sedini mungkin, agar proses pemulihan berjalan cepat.”
Halodoc, Jakarta – Mengalami batuk 100 hari yang susah sembuh? Dalam medis, kondisi ini dikenal dengan nama batuk rejan atau pertusis. Disebut batuk 100 hari karena batuk jenis ini bisa berlangsung jangka panjang, hingga 100 hari, atau bahkan lebih.
Batuk ini bisa menular dengan sangat mudah. Meski paling sering terjadi pada bayi, orang dari segala usia juga bisa tertular. Lantas, bagaimana pengobatan untuk batuk ini? Yuk simak pembahasannya!
Baca juga: Ini Alasan Batuk Rejan Sebabkan Sesak Napas
Mengatasi Batuk 100 Hari yang Susah Sembuh
Pengobatan untuk batuk 100 hari yang susah sembuh biasanya tergantung pada durasi dan tingkat keparahan penyakit. Namun, pengobatan umum untuk kondisi ini adalah terapi antibiotik.
Pemberian antibiotik sesegera mungkin setelah terdiagnosis dapat mengurangi keparahan gejala, mempercepat pemulihan, dan mencegah penularan penyakit ke orang lain. Bila diperlukan, dokter juga dapat meresepkan antibiotik untuk anggota keluarga yang tinggal serumah.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pengobatan antibiotik paling efektif diberikan selama 2-3 minggu pertama infeksi atau sebelum batuk dimulai. Namun, pengobatan seringkali terlambat diberikan, atau diberikan setelah sudah parah.
Selain konsumsi antibiotik yang diresepkan dokter, pengobatan rumahan untuk batuk ini adalah:
- Banyak minum air putih.
- Istirahat yang cukup.
- Rutin mencuci tangan.
- Makan dalam porsi kecil tapi sering, untuk menghindari muntah.
- Menghindari pemicu batuk, seperti asap, bahan kimia kuat, dan alergen.
Pemulihan dari batuk ini dapat memakan waktu beberapa minggu, bahkan hingga berbulan-bulan, tergantung keparahan kondisi yang dialami.
Baca juga: Fakta Tentang Batuk Rejan yang Dapat Dialami Anak
Memahami Tahapan Gejalanya
Gejala batuk 100 hari yang susah sembuh terjadi dalam beberapa tahap. Ketika seseorang tertular bakteri bernama Bordetella, gejala biasanya akan berkembang dalam 5-10 hari setelahnya. Namun, beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala selama beberapa minggu.
Berikut ini tahapan gejala yang biasanya dialami:
- Tahap 1: The Catarrhal Stage
Di tahap awal ini, gejala yang muncul cukup ringan, seperti pilek yang berlangsung selama 1-2 minggu. Gejala yang biasanya muncul adalah:
- Bersin-bersin.
- Demam ringan.
- Kelelahan.
- Batuk ringan.
- Mata berair.
- Tahap 2: The Paroxysmal Stage
Setelah melewati tahap 1, tahap selanjutnya ditandai dengan batuk yang parah dan terus-menerus yang membuat terengah-engah. Di tahap ini, potensi penularan tetap bisa terjadi. Lama gejala pada tahap ini adalah 1-6 minggu.
- Tahap 3: The Convalescent Stage
Ini adalah tahap akhir dari batuk 100 hari yang susah sembuh. Di tahap ini, batuk akan berangsur membaik dan frekuensinya lebih jarang. Potensi penularan pun menjadi semakin rendah. Namun, meski tidak lagi menularkan, pengidap batuk ini rentan terkena infeksi lain yang bisa menghambat pemulihan.
Baca juga: Seberapa Efektif Pencegahan Batuk Rejan dengan Vaksin?
Itulah pembahasan mengenai batuk 100 hari yang susah sembuh. Dapat diketahui bahwa batuk ini adalah jenis batuk jangka panjang yang disebut juga pertusis atau batuk rejan.
Karena terjadi jangka panjang, gejala batuk ini dapat mengganggu kualitas hidup seseorang. Namun, pengobatan dengan antibiotik sedini mungkin bisa membantu mempercepat pemulihan.
Jadi, jika kamu mengalami gejala batuk yang tak kunjung sembuh, jangan tunda untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Pastikan kamu sudah download aplikasinya di ponselmu, ya!
Referensi:
CDC. Diakses pada 2021. Pertussis (Whooping Cough) – Diagnosis and Treatment.
MyDoc. Diakses pada 2021. The 100 Days Cough: What Are The Symptoms And What Can You Do?
Very Well Health. Diakses pada 2021. What You Need to Know About Whooping Cough.
Medical News Today. Diakses pada 2021. What To Know About Whooping Cough In Adults.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan