Pengidap Xerosis Rentan Alami Dermatitis Numularis
Halodoc, Jakarta - Eksim yang menyerang kulit terbagi menjadi beberapa jenis. Salah satunya adalah eksim numularis atau disebut dermatitis numularis dalam istilah medisnya. Kelainan ini, tentu saja, menyerang kulit tubuh, lebih sering pada bagian tangan atau kaki dengan tanda khas ruam kemerahan berbentuk oval yang diikuti dengan rasa nyeri pada area yang terinfeksi. Kondisi ini bisa terjadi karena beragam hal, termasuk luka bakar, gigitan serangga, hingga gesekan yang berlebihan.
Bercak yang tampak pada permukaan kulit yang terinfeksi biasanya mengumpul dan mengeluarkan cairan, bertambah besar ukurannya dan berubah warna menjadi kekuningan jika ada infeksi akibat bakteri Staphylococcus aureus. Kondisi ini dapat mengganggu kenyamanan, apalagi pada perempuan, dermatitis numularis lebih sering menyerang usia remaja dan dewasa.
Benarkah Pengidap Xerosis Rentan Alami Dermatitis Numularis?
Sebenarnya, apa penyebab terjadinya dermatitis numularis belum diketahui dengan pasti. Namun, luka bakar, gigitan serangga, dan gesekan yang berlebihan dapat memicu terjadinya kondisi ini. Ada anggapan bahwa dermatitis numularis terjadi karena sensitivitas kulit pada logam, formaldehida, dan obat-obatan tertentu. Namun, benarkah pengidap xerosis juga rentan mengidap kelainan kulit ini?
Baca juga: Kenali Lebih Dekat Tentang Dermatitis Numularis
Ya, xerosis meningkatkan risiko terhadap terjadinya eksim numularis. Xerosis merupakan istilah medis yang menggambarkan kondisi kulit yang kering. Gejalanya adalah kulit terasa sangat kering, kasar, dan bersisik, terutama pada area tungkai kaki dan lengan. Lalu, kulit juga terlihat pucat dan kusam, bisa juga berwarna kemerahan karena iritasi, pecah-pecah, mengelupas, bahkan mengeluarkan darah.
Jika kamu memiliki kecenderungan mengalami xerosis dengan menunjukkan gejala seperti di atas, segera periksakan kondisi kesehatan ke dokter untuk menghindari terjadinya dermatitis numularis. Kamu bisa bertanya pengobatan yang sesuai langsung pada dokter ahli kulit melalui fitur Tanya Dokter di aplikasi Halodoc atau membuat janji langsung dengan dokter di rumah sakit mana saja yang terdekat dengan lokasimu.
Baca juga: Perbedaan Gejala Dermatitis Numularis dan Kurap
Selain xerosis, ada lagi faktor lain yang meningkatkan risiko seseorang terserang dermatitis numularis. Beberapa di antaranya adalah memiliki riwayat dermatitis statis atau dermatitis atopik, pembengkakan yang terjadi pada kaki, aliran darah yang tidak optimal, cedera pada kulit karena digigit serangga, gesekan, dan senyawa kimia, infeksi karena bakteri, stres, perubahan temperatur yang signifikan, dan iritan yang berasal dari lingkungan, termasuk penggunaan sabun mandi yang tidak tepat.
Pencegahan Dermatitis Numularis
Sayangnya, kulit yang mengering dan rusak karena dermatitis numularis tidak mudah untuk diobati. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan tindakan pencegahan yang tepat agar terhindar dari kelainan kulit ini. Tentu saja dengan melindungi kulit dari berbagai hal yang bisa meningkatkan risikonya, seperti bahan pakaian yang memicu gesekan berlebihan dan menghindari kulit dari paparan langsung senyawa kimia.
Baca juga: Harus Tahu, 5 Fakta Penting Seputar Dermatitis Numularis
Selanjutnya, jangan lupa untuk menjaga kelembapan kulit. Kamu bisa rutin menggunakan pelembap kulit atau mandi dengan menggunakan air panas. Kalau kamu sudah mengidap dermatitis numularis, usapkan pelembap setelah mandi untuk mengurangi munculnya sisik pada kulit dan rasa gatal yang muncul. Namun, penggunaannya sebaiknya harus tetap berdasarkan pada arahan dokter.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. Nummular Eczema.
Medscape. Diakses pada 2019. Nummular Dermatitis.
WebMD. Diakses pada 2019. Dry Skin and What You Can Do About It.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan