Pengidap Penyakit Ginjal Boleh Berpuasa?
Halodoc, Jakarta - Sebelum mengetahui apakah pengidap penyakit ginjal boleh berpuasa atau tidak, kamu perlu mengetahui bagaimana kondisi fisik selama mengidap penyakit ginjal. Pakar kesehatan umumnya mengatakan pengidap gangguan ginjal kronis bisa menjalani puasa.
Justru puasa bisa menjadi salah satu terapi untuk pengobatan gagal ginjal. Namun, tentu saja puasa bisa dijalankan setelah mengetahui kondisi kesehatan terlebih dahulu. Bagaimana puasa berpengaruh pada orang dengan gangguan ginjal dan bagaimana aturan puasa buat pengidap penyakit ginjal? Informasi selengkapnya bisa dibaca dalam ulasan berikut!
Baca juga: Cara Tepat Mencegah Terjadinya Penyakit Ginjal
Tergantung pada Kondisi Fisik Pengidap Ginjal
Pada pengidap gangguan ginjal kronis, jumlah urine menurun drastis dan terkadang urine tidak keluar sama sekali. Ini dikarenakan ukuran ginjal mengecil dan mengalami penurunan fungsi. Berpuasa bagi pengidap ginjal kronis akan mengurangi cairan, sehingga mengurangi beban ginjal.
Di sisi lain, pengidap ginjal kronis disarankan untuk tidak terlalu banyak minum, sebab bisa membuat tubuh membengkak karena urine yang dikeluarkan sedikit. Kondisi ini dapat menyebabkan hiperkalemia. Kelebihan air justru jadi penyebab utama kematian pengidap ginjal kronis.
Hal yang perlu diketahui juga, puasa atau tidaknya tergantung pada kondisi fisik masing-masing pengidap ginjal. Pengidap ginjal yang mengalami masalah seperti poliuria, kadar gula darah tidak terkendali, tekanan darah selalu tinggi, mengalami infeksi hingga komplikasi fungsi jantung, sebaiknya tidak berpuasa terlebih dulu. Karena berpuasa dapat menyebabkan kondisi jadi semakin buruk.
Sementara itu, pengidap yang stabil dan tidak memiliki komplikasi lain, dapat mempertimbangan untuk menjalani puasa Ramadan. Tentu saja pengidap harus berdiskusi terlebih dulu ke dokter agar kesehatan tetap terpantau.
Aturan Berpuasa untuk Pengidap Penyakit Ginjal
Pengidap penyakit ginjal dapat berpuasa atas pertimbangan, izin, dan di bawah pemantauan dokter yang menangani. Pada dasarnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pengidap gangguan ginjal selama menjalani puasa:
1. Konsumsi obat sesuai anjuran dan resep dokter, minum saat sahur dan berbuka puasa. Hindari menghentikan konsumsi obat secara sengaja, karena dapat berakibat fatal.
2. Hindari konsumsi makanan yang mengandung kalium dan fosfor tinggi seperti kurma, aprikot, dan gorengan. Pada prinsipnya, pengidap ginjal harus menjaga agar kadar elektrolit, mineral, dan cairan dalam tubuh tetap dalam keadaan seimbang. Makanan yang dianjurkan adalah nasi, roti, buah (apel, nanas, pir, ceri), dan sayuran (brokoli, kol, wortel).
Baca juga: Pengidap Gagal Ginjal Hindari 6 Makanan Ini
3. Penuhi kebutuhan cairan tubuh selama berpuasa. Aturannya dua gelas air putih saat sahur, dua gelas saat berbuka, dan empat gelas saat makan malam. Sebaiknya hindari dan batasi konsumsi minuman berkafein, bersoda, dan beralkohol.
3. Rutin memeriksakan diri ke dokter, setidaknya 1-2 minggu sekali selama bulan puasa. Ini untuk memastikan kondisi ginjal tetap optimal. Jika ditemukan kelainan, dokter dapat mempertimbangkan kembali apakah puasa dapat dilanjutkan atau tidak.
Baca juga: Amankah Menjalani Diet Buah Saat Puasa?
Pengidap penyakit ginjal dianjurkan untuk segera mengunjungi dokter jika mengalami bengkak di beberapa bagian tubuh, merasa pusing, susah bernapas, dan merasa kelelahan.
Jadi intinya, semua bisa atau tidaknya pengidap ginjal berpuasa tergantung pada seberapa parah gangguan ginjal yang dialami. Maka itu, sebaiknya segera diskusikan pada dokter spesialis penyakit dalam dan spesialis gizi di Halodoc. Ayo, download aplikasinya segera di App Store atau Google Play!
Referensi:
NCBI. Diakses pada 2021. Effects of Ramadan fasting on moderate to severe chronic kidney disease.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan