Penggunaan Lensa Kontak Bisa Memicu Terjadinya Keratitis
Halodoc, Jakarta - Memiliki mata yang indah mungkin jadi daya tarik tersendiri bagi seseorang. Itulah sebabnya penggunakan lensa kontak jadi salah satu cara untuk menyempurnakan kecantikan mata. Meski beberapa orang menggunakannya untuk alasan tertentu, seperti pengganti kacamata minus. Namun, tahukah kamu bahwa penggunaan lensa kontak yang tidak tepat dapat memicu terjadinya keratitis?
Keratitis adalah infeksi pada mata, yang disebabkan oleh kuman. Bisa diakibatkan oleh bakteri, virus, jamur, ataupun parasit. Infeksi keratitis akibat penggunaan kensa kontak bisa terjadi karena banyak hal, misalnya kurang bersih, malas mencopot lensa kontak, terkena air biasa, atau tidak mengganti lensa kontak lebih dari waktu yang disarankan.
Baca juga: 9 Macam Tanda Kelainan Mata pada Anak
Tentang Keratitis Akibat Penggunaan Lensa Kontak
Seperti telah disebutkan tadi, keratitis merupakan infeksi pada mata, tepatnya peradangan pada kornea, yang biasanya terjadi akibat penggunaan lensa kontak yang tidak baik. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi kuman, seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit.
Pada keratitis yang disebabkan oleh bakteri, jenis bakteri yang menginfeksi umumnya adalah Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus. Bakteri tersebut biasnaya ada di permukaan tanah, air, dan tubuh manusia. Hal yang memicu terjadinya infeksi keratitis akibat bakteri biasanya adalah penggunaan lensa kontak yang terkena permukaan kulit tubuh atau benda tanpa dibersihkan terlebih dahulu.
Jenis selanjutnya, ada keratitis akibat virus, yang biasanya disebabkan oleh virus Herpes simplex (HSV). Cara virus ini menginfeksi biasanya dari kontak langsung dengan pengidap infeksi, atau penggunaan lensa kontak yang telah terkontaminasi. Lalu, kalau keratitis akibat infeksi jamur, biasanya disebabkan oleh jenis jamur Fusarium, Aspergillus dan Candida. Infeksi jenis ini juga disebabkan oleh penggunaan lensa kontak yang tidak bersih.
Lalu, jenis lainnya yaitu keratitis akibat parasit, biasanya memang jarang terjadi. Namun, keratitis jenis ini umumnya disebabkan oleh mikroorganisme parasit Acanthamoeba. Parasit ini dapat ditemukan pada permukaan tanah, air, atau AC yang lembap.
Baik karena bakteri, virus, jamur, ataupun parasit, keratitis dapat menimbulkan gejala yang sama, yaitu:
- Mata merah dan berair.
- Terasa nyeri pada bola mata.
- Sensitif terhadap cahaya.
- Penglihatan buram.
Keratitis juga dapat memicu efek lain pada mata, seperti infeksi selaput mata atau konjungtivitis, mata kering, luka pada kornea atau ulserasi, dan munculnya pembuluh baru pada mata sehingga membuatnya terlihat lebih merah. Jika kamu mengalami berbagai gejala yang telah disebutkan dan memiliki kebiasaan menggunakan lensa kontak, segera download aplikasi Halodoc untuk membicarakannya pada dokter, kapan dan di mana saja.
Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Melakukan Pemeriksaan Mata Anak?
Cegah Keratitis Akibat Penggunaan Lensa Kontak dengan Cara Ini
Untuk mencegah terjadinya keratitis atau infeksi pada mata, berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan:
- Selalu cuci tangan sebelum memasang dan melepas lensa kontak.
- Bersihkan lensa kontak hanya dengan cairan pembersih khusus, terutama setiap selesai digunakan.
- Simpan lensa kontak di tempat yang bersih dan steril dan tertutup. Ganti tempat lensa kontak setiap tiga bulan sekali.
- Baca aturan pakai lensa kontak pada kemasan dan patuhi berapa lama lensa kontak dapat digunakan.
- Jangan tidur, mandi, dan berenang, dengan lensa kontak yang terpasang.
- Lakukan pemeriksaan mata secara rutin.
Penting juga untuk selalu mengganti lensa kontak secara berkala, setidaknya setiap 3 bulan sekali. Jika lensa kontak terkena air biasa atau air kran, sebaiknya ganti dengan yang baru untuk menghindari infeksi akibat bakteri pada air.