Pengguna Vape Lebih Berisiko Mengalami Asma
“Vape mampu memanaskan larutan yang mengandung nikotin, perasa, dan zat lain yang kemudian diubah menjadi uap atau aerosol untuk diisap. Perangkat ini dianggap kurang berbahaya daripada rokok, karena tidak mengandung ratusan bahan kimia berbahaya yang ditemukan dalam asap rokok. Padahal, vape dan rokok sama-sama berisiko menyebabkan masalah pernapasan, salah satunya asma”
Halodoc, Jakarta – Bagi orang yang ingin berhenti merokok, vape sering dijadikan alternatif untuk berhenti merokok. Nyatanya, vape ternyata tidak jauh berbeda dengan rokok konvensional. Bedanya, vape merupakan rokok berbentuk perangkat bertenaga baterai yang menghasilkan aerosol. Vape sering kali mengandung nikotin dan zat aditif lainnya.
Melansir dari Healthline, sebuah penelitian menunjukkan bahwa vape juga dapat menimbulkan efek kesehatan jangka panjang. Selain itu, vape juga dapat memperburuk kondisi kesehatan lain yang sudah ada sebelumnya, seperti asma. Ini alasan mengapa vape dapat memicu asma.
Baca juga: Lebih Bahaya Mana, Mengisap Vape atau Rokok Tembakau
Alasan Vape Picu Penyakit Asma
Vape adalah rokok elektrik berupa perangkat bertenaga baterai. Perangkat ini mampu memanaskan larutan yang mengandung nikotin, perasa, dan zat lain yang kemudian diubah menjadi uap atau aerosol untuk di hisap. Perangkat ini dianggap kurang berbahaya daripada rokok karena tidak mengandung ratusan bahan kimia berbahaya yang ditemukan dalam asap rokok.
Namun, vape adalah teknologi yang relatif baru dan para ilmuwan masih meneliti seberapa aman perangkat ini untuk kesehatan. Penelitian lebih lanjut mulai menunjukkan bahwa vape ternyata juga dapat meningkatkan peradangan di saluran udara dan menyebabkan kesulitan bernapas. Jika digunakan dalam jangka panjang, bukan tidak mungkin vape bisa memicu serangan asma.
Sebuah studi dari University of California menemukan bahwa vape meningkatkan risiko penyakit paru-paru kronis termasuk asma. Menurut penelitian, pengguna rokok elektrik lebih mungkin mengembangkan penyakit paru-paru kronis sekitar 30 persen.
Berbagai Efek Samping Vape Lainnya
Efek samping dari vape sebenarnya bisa berbeda dari orang ke orang. Beberapa efek samping yang dilaporkan oleh para penggunanya antara lain:
- Sakit tenggorokan dan mulut.
- Tenggorokan dan mulut kering.
- Masalah gusi.
- Batuk.
- Dehidrasi.
- Sakit kepala.
- Pusing.
- Mual.
- Sakit perut.
Baca juga: Bergaya tapi Berbahaya, Vape bisa Sebabkan Chemical Pneumonia
Efek samping dari vape ini disebabkan oleh bahan kimia yang terkandung didalamnya, seperti nikotin, gliserin, dan propilen glikol (PG). Tergantung pada jenis rokok elektrik, mungkin ada tambahan rasa dan zat aditif juga.
Tips Berhenti Merokok
Rokok maupun vape sama-sama terbukti mengandung nikotin yang dapat menimbulkan efek candu. Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahaya nikotin terhadap kondisi kesehatan secara keseluruhan. Sifat kecanduan nikotin membuat merokok menjadi kebiasaan yang bisa sangat sulit untuk dihentikan. Namun, tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok. Semakin cepat kamu berhenti, maka risiko berbagai masalah kesehatan pun semakin dapat dicegah. Berikut sejumlah tips yang bisa kamu coba saat ingin berhenti merokok:
- Cari dukungan. Mintalah dukungan dari orang-orang terdekat saat kamu ingin berhenti merokok. Dukungan dari orang lain membantu kamu supaya tetap termotivasi untuk berhenti merokok.
- Sibukkan diri atau lakukan hobi. Salah satu alasan orang menikmati merokok adalah karena merasa rokok dapat membantu menghilangkan stres. Temukan cara lain yang dapat mengalihkan perhatian dari rokok, misalnya seperti melakukan hobi yang kamu sukai atau aktivitas lain yang membuat kamu sibuk sampai tidak sempat untuk merokok.
- Hindari pemicu. Merokok adalah kebiasaan yang sering dikaitkan dengan berbagai pemicu. Misalnya, mengunjungi tempat di mana kamu sering merokok. Jika memungkinkan, sebaiknya hindari hal-hal yang bisa memicu keinginan untuk merokok.
- Dapatkan bantuan profesional. Jika kamu merasa membutuhkan dukungan ekstra untuk berhenti merokok, sebaiknya minta dukungan dari profesional, seperti dokter atau psikolog.
Baca juga: Orangtua Harus Apa saat Anak Kecanduan Vape?
Bagi kamu yang punya riwayat asma, berhenti merokok dapat sangat membantu meringankan gejala asma serta mencegah komplikasi-komplikasinya. Selain berhenti merokok, kamu juga wajib menjalani pola hidup sehat untuk menjaga imunitas tubuh dengan rutin minum air putih, perbanyak makan sayur dan buah, olahraga dan cukup tidur. Supaya imun lebih terjaga kamu mungkin perlu minum vitamin dan suplemen yang bisa dibeli di toko kesehatan Halodoc. Tak usah repot keluar rumah, tinggal klik lalu pesanan akan diantar ke tempatmu!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. vape and Asthma: Is it Safe?
Global Allergy & Airways Patient Platform. Diakses pada 2021. Smoking and vape with Asthma: Causes, Triggers and More.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan