Pengaruh Body Dysmorphic Disorder pada Kesehatan Fisik
Halodoc, Jakarta - Tidak sedikit wanita yang ingin melihat tubuhnya selalu cantik. Hal apapun mungkin saja dilakukan oleh orang tersebut agar selalu terlihat menawan. Namun, jika kamu sudah merasa terlalu cemas terhadap penampilan fisik, kemungkinan kamu mengidap body dysmorphic disorder.
Kelainan yang disebut juga dengan gangguan dismorfik tubuh terjadi ketika seseorang terlalu memikirkan bagian tubuhnya karena tidak sesuai keinginannya. Orang tersebut akan berusaha keras untuk merubah bagian tubuh tertentu dengan cara apa pun. Hal tersebut dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik. Berikut ulasannya!
Baca juga: Benarkah Body Dysmorphic Disorder Dipicu Masalah Mental?
Body Dysmorphic Disorder Dapat Pengaruhi Kesehatan Fisik
Gangguan body dysmorphic disorder adalah sebuah gangguan mental yang menyebabkan pengidapnya selalu memikirkan kekurangan pada tubuhnya. Padahal, kekurangan yang terjadi mungkin saja tidak terlihat oleh orang lain. Orang ini akan merasa malu dan cemas, sehingga menghindari situasi sosial.
Pengidap kelainan ini akan sangat terobsesi pada tampilan tubuhnya, sehingga jika ada satu kekurangan langsung merasa cemas. Orang tersebut sering melihat tubuhnya di cermin mungkin hingga hitungan jam setiap hari. Jika bagian yang kekurangan tidak dirubah, tidak menutup kemungkinan orang tersebut akan merasa depresi.
Seseorang yang terserang body dysmorphic disorder umumnya akan berusaha keras untuk mengubah kekurangan tersebut atau menghilangkannya. Salah satu cara yang dipilih adalah melakukan operasi plastik agar kekurangan tersebut diubah menjadi sesuatu yang orang tersebut inginkan.
Kesehatan fisik juga akan terganggu oleh kelainan ini. Beberapa dampak yang dapat terjadi pada bagian tubuh adalah ketika mengalami operasi plastik yang gagal. Banyak komplikasi yang dapat terjadi jika hal tersebut gagal, seperti:
-
Bekas Luka
Salah satu dampak terhadap fisik pengidap body dysmorphic disorder adalah terjadinya bekas luka sebagai dampak dari operasi plastik. Ketika terjadi, seseorang yang mengidap gangguan tersebut mungkin saja menjadi lebih panik karena hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Selain itu, mungkin juga terjadi jaringan parut.
Baca juga: Apa Penyebab Body Dysmorphic Disorder?
-
Kerusakan Saraf
Dampak body dysmorphic disorder lainnya yang terjadi karena dampak dari operasi plastik adalah kerusakan saraf. Dokter mungkin secara tidak sengaja menyebabkan saraf kamu rusak selama operasi plastik dilakukan. Saraf yang mati pada kulit dapat menyebabkan mati rasa.
-
Infeksi
Kamu juga dapat mengalami infeksi sebagai dampak dari operasi plastik karena terserang body dysmorphic disorder. Hal tersebut disebabkan bakteri yang masuk ketika operasi dilakukan atau melalui luka dari bekas sayatan. Maka sebaiknya kamu berhati-hati jika ingin melakukan operasi plastik.
Selain itu, jika kamu mempunyai pertanyaan terkait kelainan body dysmorphic disorder, dokter dari Halodoc dapat membantu kamu untuk menjawabnya. Kamu hanya perlu untuk download aplikasi Halodoc di smartphone-mu. Dengan aplikasi tersebut, kamu juga dapat melakukan pembelian obat tanpa keluar rumah.
Baca juga: Begini Cara Diagnosis Body Dysmorphic Disorder
Komplikasi yang Dapat Disebabkan oleh Body Dysmorphic Disorder
Seseorang yang mengidap BDD umumnya akan mengisolasi dirinya dari lingkungan sosial. Hal ini menyebabkan dirinya selalu menyendiri dan tidak pernah tampil di depan umum. Kelainan ini juga berdampak buruk bagi sekolah atau pekerjaannya.
BDD juga dapat menyebabkan pengidapnya mengalami depresi berat. Jika gangguan ini terlalu intens, seseorang dengan gangguan tersebut mungkin saja melakukan bunuh diri. Maka dari itu, pencegahan dini harus dilakukan agar dapat mencegah komplikasi tersebut.