Penetrasi Seksual dan Tahapannya, Kunci Sukses Berhubungan Intim
“Penetrasi seksual menjadi tahapan yang penting dalam hubungan intim bersama pasangan. Sebab, hal ini dapat membantu meningkatkan kepuasan seksual setelah melalui fase foreplay.”
Halodoc, Jakarta – Dalam hubungan intim, penetrasi adalah salah satu tahapan yang sangat penting. Memang benar, tak semua aktivitas seksual harus melalui penetrasi, tetapi tahapan ini dapat meningkatkan kepuasan kamu dan pasangan.
Ketika pertama kali melakukannya, bukan tidak mungkin pasangan akan merasa takut atau cemas. Inilah sebabnya, pasangan harus mengetahui dengan baik bagaimana melakukan malam pertama yang tepat dan mengesankan dengan pasangan.
Mengenal Penetrasi Seksual
Jadi, penetrasi adalah aktivitas ketika pria memasukkan penis ke dalam vagina ketika berhubungan intim.
Sebelum memulai berhubungan intim, pasangan biasanya akan melakukan tahapan yang bernama petting. Kamu bisa cari tahu lebih lanjut dari artikel → Mengenal Petting, Aktivitas Seksual Tanpa Penetrasi.
Tak sedikit yang menyebutkan kalau petting ini sama dengan foreplay. Saat melakukan foreplay, sebaiknya kamu dan pasangan tidak terburu-buru. Nikmati setiap rangsangan yang kamu dapatkan dan berikan pada pasangan sehingga aktivitas seksual menjadi semakin menggairahkan.
Ingin tahu caranya? Kamu bisa coba Trik Foreplay untuk Hubungan Intim Berkualitas. Sebenarnya, foreplay sendiri menjadi tahapan yang cukup penting, terutama bagi wanita.
Sebab, aktivitas ini membantu mempercepat proses lubrikasi pada vagina. Dengan begitu, penetrasi akan berlangsung lebih mudah dan tidak membuat vagina terasa sakit karena kering.
Selanjutnya, pria akan mulai melakukan penetrasi. Ketika melakukannya, pria juga harus memastikan bahwa penis telah berada pada titik paling maksimal atau puncak. Alhasil, kamu dan pasangan bisa sama-sama merasakan kepuasan.
Apa Saja Tahapannya?
Faktanya, penetrasi tidak sebatas pada memasukkan penis dalam vagina ketika kamu dan pasangan melakukan hubungan seksual. Proses ini terjadi pada empat tahapan yang perlu kamu ketahui, yaitu:
- Pertama, kondisi penis yang sangat lemas.
- Kedua, penis yang mulai membesar karena mendapatkan rangsangan seksual dari pasangan.
- Ketiga, kondisi penis akan terasa sedikit keras dengan bentuk seperti sosis yang panjang.
- Keempat, organ satu ini telah sangat keras seperti kaki meja dan siap untuk melakukan penetrasi pada vagina.
Namun, waspada jika ketika melakukan hubungan seksual mengalami Sulit Penetrasi Akibat Vagina Nyeri, Waspadai Kondisi Vaginismus.
Lantas, bagaimana jika pria telah melakukan penetrasi seksual, tetapi penis masih belum mencapai titik maksimal? Bukan tidak mungkin, pria akan mengalami kondisi yang bernama ejakulasi dini.
Selanjutnya, sebelum pasangan sampai pada puncak kenikmatan atau orgasme, penis telah kembali mengecil. Tak heran jika kondisi ini kerap membuat pasangan kehilangan gairah seksualnya.
Jika terjadi berulang kali, pasangan bukan tidak mungkin mengalami trauma dan tidak ingin lagi melakukan hubungan seks. Tak hanya itu, cairan semen akan tertinggal pada vagina hingga beberapa jam setelah selesai berhubungan intim yang dapat membuat pasangan merasa kurang nyaman ketika melakukan aktivitas.
Pasangan perlu mengetahui kalau penetrasi seharusnya tidak menyakitkan. Namun, kalau terasa sakit, kamu dan pasangan bisa melakukan foreplay dalam durasi yang lebih lama.
Selain itu, kamu bisa menggunakan pelumas atau mengganti posisi bercinta. Bukan tanpa alasan, penetrasi yang dalam dapat menyebabkan memar dan robekan internal jika pasangan mengabaikan rasa sakit. Namun, pastikan perhatikan Keamanan dalam Penggunaan Pelumas untuk Kelancaran Bercinta.
Jadi, jika kamu mengalami masalah dalam berhubungan intim dengan pasangan atau kesulitan melakukan penetrasi seksual karena berbagai kondisi, jangan ragu untuk chat dokter spesialis kesehatan seksual dari Halodoc.✔️