Pencegahan Stunting
Penting untuk mengetahui pencegahan stunting sedini mungkin bahkan saat masa kehamilan.

Pencegahan stunting dapat dimulai sejak janin masih berada dalam kandungan. Selain itu, upaya untuk menghentikan rantai stunting pada generasi mendatang juga dapat dilakukan sejak masa remaja, terutama pada remaja putri.
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting pada anak:
1. Masa Kehamilan
Pencegahan stunting pada masa kehamilan dapat dilakukan melalui berbagai cara, di antaranya:
- Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk memantau kesehatan ibu dan janin.
- Mengonsumsi makanan bergizi dengan kandungan kalori, protein, serta mikronutrien yang cukup selama masa kehamilan.
- Menjalani pemeriksaan kesehatan guna mendeteksi adanya penyakit yang dapat memengaruhi perkembangan janin.
- Memastikan persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan agar ibu dan bayi mendapatkan perawatan yang optimal.
2. Masa Balita
Upaya pencegahan stunting pada balita dapat dimulai sejak 1.000 hari pertama kehidupan bayi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan meliputi:
- Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi untuk memastikan asupan nutrisi yang optimal.
- Memantau pertumbuhan dan perkembangan balita secara berkala guna mendeteksi tanda-tanda gangguan pertumbuhan sejak dini.
- Memberikan stimulasi perkembangan anak sejak dini, termasuk dalam aspek kognitif, motorik, dan sosial.
- Melakukan imunisasi sesuai program pemerintah agar anak terlindungi dari berbagai penyakit yang dapat menghambat pertumbuhannya.
3. Fase Remaja Putri
Remaja putri yang mengalami anemia berisiko tinggi mengalami anemia saat hamil, yang dapat menyebabkan komplikasi persalinan, seperti perdarahan, bayi lahir dengan berat badan rendah, hingga kelahiran bayi yang mengalami stunting.
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
- Mengonsumsi makanan bergizi yang kaya zat besi, vitamin B12, dan asam folat guna mencegah anemia.
- Menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi anemia sejak dini dan mendapatkan penanganan medis yang tepat.
- Menjaga pola makan yang sehat dengan rutin mengonsumsi makanan tinggi zat besi sejak usia remaja untuk mencegah risiko stunting pada generasi berikutnya.
4. Menerapkan Gaya Hidup Sehat
Gaya hidup sehat memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah stunting pada anak. Beberapa kebiasaan yang dapat diterapkan antara lain:
- Menerapkan pola makan seimbang baik untuk ibu maupun anak, guna memastikan asupan nutrisi yang cukup.
- Memberikan vaksinasi secara rutin serta melakukan pemeriksaan kesehatan berkala untuk memantau kondisi anak.
- Membiasakan aktivitas fisik agar anak tetap sehat dan aktif dalam masa pertumbuhannya.
5. Pemberian Makanan Tambahan pada Anak Usia 6–24 Bulan
Makanan tambahan sangat penting bagi anak setelah usia enam bulan. Namun, sebaiknya utamakan makanan berbasis protein hewani, seperti:
- Ikan
- Ayam
- Daging
- Susu
Konsumsi makanan ini dapat membantu memperbaiki kondisi stunting dan meningkatkan pertumbuhan anak secara optimal.
6. Edukasi tentang Pernikahan dan Pencegahan Pernikahan Dini
Pernikahan dini berisiko memicu stunting, karena dapat berdampak pada kesehatan ibu dan kehamilan.
Mengapa demikian?
- Kehamilan pada usia di bawah 18 tahun meningkatkan risiko komplikasi karena tubuh ibu belum sepenuhnya siap untuk mengandung dan melahirkan.
- Remaja yang menikah terlalu dini cenderung kurang memahami kesehatan reproduksi dan pengasuhan anak, sehingga bayi yang dilahirkan berisiko mengalami gangguan pertumbuhan.
- Oleh karena itu, penting untuk memberikan edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan pernikahan sehat guna mencegah stunting pada anak di masa depan.
7. Konseling Gizi
Program konseling gizi merupakan salah satu langkah penting dalam pencegahan stunting, yang umumnya dilakukan di puskesmas atau rumah sakit daerah.
Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pola makan sehat bagi keluarga, serta meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan menyusui.
Beberapa hal yang menjadi fokus dalam konseling gizi antara lain:
- Memberikan pengetahuan mengenai gizi seimbang untuk ibu dan anak.
- Meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan bagi ibu hamil dan menyusui.
- Menyediakan makanan sehat dan bergizi bagi ibu hamil, balita, dan anak sekolah.
Melalui langkah-langkah pencegahan ini, risiko stunting dapat dikurangi, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal serta memiliki kualitas hidup yang lebih baik di masa depan.
Itulah informasi seputar pencegahan stunting yang wajib orang tua ketahui. Apabila ibu ingin mengetahui lebih dalam terkait stunting, segera hubungi dokter spesialis anak di Halodoc.
Mereka bisa memberikan informasi lengkap serta saran untuk mencegah stunting pada anak lebih komprehensif. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!