Pemeriksaan Serologi untuk Deteksi Penyakit Sifilis
Halodoc, Jakarta - Salah satu jenis penyakit menular seksual yang cukup umum terjadi adalah sifilis. Penyakit ini terjadi akibat infeksi bakteri Treponema pallidum, yang bisa masuk ke tubuh melalui luka terbuka di kulit, hubungan intim, dan dari ibu hamil ke janinnya. Untuk mendeteksi penyakit sifilis, diperlukan pemeriksaan serologi.
Pemeriksaan serologi untuk mendeteksi penyakit sifilis bertujuan untuk mengetahui keberadaan bakteri penyebab sifilis di dalam tubuh. Dalam mendeteksi bakteri tersebut, dokter akan memeriksa keberadaan antibodi yang sudah dihasilkan tubuh untuk melawan infeksi sifilis.
Baca juga: 4 Fakta tentang Tes Serologi yang Perlu Diketahui
Jenis Pemeriksaan Serologi untuk Mendeteksi Sifilis
Pemeriksaan serologi untuk mendeteksi sifilis ada dua jenis, yaitu tes treponema dan nontreponema. Pelaksanaan pemeriksaan yang satu harus diikuti dengan pemeriksaan lainnya, untuk menguatkan hasil pemeriksaan. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang pemeriksaan serologi untuk mendeteksi sifilis:
1.Tes Treponema
Pemeriksaan serologi jenis ini bertujuan untuk mendeteksi adanya antibodi yang secara spesifik berkaitan dengan bakteri penyebab sifilis. Pemeriksaan ini harus tetap dikombinasikan dengan tes nontreponema, agar bisa membedakan apakah infeksi yang terjadi aktif atau merupakan infeksi yang terjadi di masa lalu, tetapi sudah berhasil disembuhkan.
Ada beberapa macam tes treponema yang bisa dilakukan untuk mendeteksi sifilis, yaitu FTA-ABS (fluorescent treponemal antibody absorption), TP-PA (treponema pallidum particle agglutination assay), MHA-TP (microhemagglutination assay), dan IA (immunoassays).
2.Tes Nontreponema
Pemeriksaan serologi jenis ini memang tidak sespesifik tes treponema. Antibodi yang dideteksi bisa dihasilkan oleh tubuh ketika terinfeksi bakteri penyebab sifilis, atau juga dihasilkan pada kondisi lain. Jenis tes nontreponema yang bisa dilakukan untuk mendeteksi sifilis ada dua, yaitu rapid plasma reagin (RPR) test, dan venereal disease research laboratory (VDRL) test.
Baca juga: Inilah 5 Manfaat Serologi yang Perlu Diketahui
Bagaimana Prosedur Pemeriksaan Serologi untuk Mendeteksi Sifilis?
Pemeriksaan serologi untuk mendeteksi sifilis sebenarnya tidak memerlukan persiapan khusus. Dalam prosedurnya, sampel darah diambil melalui pembuluh darah vena. Berikut beberapa tahapannya:
- Dokter atau petugas medis meminta kamu duduk atau berbaring di ruang pemeriksaan.
- Lalu, tali pengikat elastis akan dipasang mengelilingi lengan atas, agar darah di dalam pembuluh darah vena terbendung dan menonjol.
- Setelah itu, petugas medis akan akan membersihkan area yang akan ditusuk jarum dengan cairan antiseptik, dan memasukkan jarum ke pembuluh darah vena.
- Kemudian, setelah darah terkumpul di tabung isap, dokter akan melepaskan tali pengikat, mencabut jarum, menekan kapas pada area bekas tusukan jarum, dan menempelkan plester.
- Selanjutnya, sampel darah akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.
Setelah prosedur pemeriksaan serologi telah selesai, dokter akan memberi tahu hasilnya dalam 3 hingga 5 hari. Kombinasi pemeriksaan tersebut dapat menentukan apakah kamu sedang mengidap sifilis aktif dan perlu diobati, pernah mengidap sifilis tapi sudah tidak aktif, atau tidak mengidap sifilis.
Baca juga: Alasan Harus Puasa Sebelum Cek Darah
Meski begitu, hasil negatif yang didapatkan terkadang perlu diwaspadai. Terutama jika pemeriksaan dilakukan pada tahap yang masih terlalu awal. Dokter biasanya akan menyarankan untuk kembali menjalani tes setelah beberapa waktu, jika diduga kuat mengidap sifilis.
Itulah sedikit penjelasan mengenai pemeriksaan serologi untuk mendeteksi sifilis. Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter, kapan dan di mana saja.