Pemeriksaan Rutin yang Dibutuhkan oleh Pengidap Hipertensi

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   06 April 2023
Pemeriksaan Rutin yang Dibutuhkan oleh Pengidap HipertensiPemeriksaan Rutin yang Dibutuhkan oleh Pengidap Hipertensi

Halodoc, Jakarta - Tekanan darah tinggi atau hipertensi, terjadi ketika tekanan darah meningkat ke tingkat yang tidak sehat. Pengukuran tekanan darah memperhitungkan berapa banyak darah yang melewati pembuluh darah dan jumlah resistensi yang ditemui darah saat jantung memompa. 

Arteri yang sempit meningkatkan resistensi. Semakin sempit arteri, semakin tinggi tekanan darah seseorang. Dalam jangka panjang, hipertensi bisa menyebabkan masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung. Itulah pentingnya melakukan pemeriksaan darah secara rutin, terutama pada pengidap hipertensi.

Baca juga: 9 Makanan yang Harus Dihindari Pengidap Darah Tinggi

Pengidap Hipertensi Perlu Pemeriksaan Rutin

Pemeriksaan tekanan darah mengukur tekanan di arteri saat jantung memompa. Pengidap hipertensi perlu menjalani pemeriksaan tekanan darah sebagai bagian dari pemeriksaan rutin dengan dokter atau sebagai skrining untuk hipertensi). Beberapa orang menggunakan pemeriksaan tekanan darah di rumah untuk melacak kesehatan jantung. 

Dokter akan meminta pengidap hipertensi mencatat tekanan darah di rumah sebagai tambahan informasi dan memastikan apakah seseorang memiliki hipertensi. Pemantauan rumah adalah cara penting untuk memastikan apakah seseorang memiliki tekanan darah tinggi, untuk memeriksa apakah pengobatan tekanan darah bekerja atau untuk mendiagnosis tekanan darah tinggi yang memburuk. 

Terdapat alat monitor tekanan darah rumahan yang bisa dibeli, kamu tidak perlu resep untuk membelinya. Hanya saja, pemeriksaan rutin tekanan darah di rumah bukanlah pengganti kunjungan ke dokter. Karena pemeriksaan rutin tekanan darah di rumah mungkin memiliki beberapa keterbatasan. 

Pastikan untuk menggunakan perangkat yang divalidasi, dan periksa apakah perangkat berfungsi dengan baik. Kamu bisa membawa perangkat saat kunjungan ke dokter untuk memeriksa keakuratannya setahun sekali. Bicarakan dengan dokter cara mulai memeriksa tekanan darah di rumah. 

Baca juga: Bisakah Darah Tinggi Diobati secara Alami?

Sementara itu pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh dokter juga perlu dilakukan. Dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan untuk memastikan diagnosis dan memeriksa kondisi dasar yang menyebabkan hipertensi. 

  • Tes Laboratorium. Pemeriksaan berupa tes urine (urinalisis) dan tes darah, termasuk tes kolesterol. 
  • Elektrokardiogram (EKG). Pemeriksaan ini cepat dan tanpa rasa sakit, fungsinya mengukur aktivitas listrik jantung. 
  • Ekokardiogram. Tergantung pada tanda dan gejala dan hasil tes, dokter mungkin merekomendasikan ekokardiogram untuk memeriksa lebih banyak tanda penyakit jantung. Ekokardiogram menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambaran aktivitas jantung.

Kini kamu bisa melakukan cek hipertensi dari rumah dengan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya) atau buat janji cek hipertensi di rumah sakit pilihanmu di Halodoc.

Pengidap Hipertensi Perlu Modifikasi Gaya Hidup

Mengubah gaya hidup bisa membantu mengontrol dan mengelola tekanan darah tinggi. Dokter akan menyarankan agar kamu melakukan perubahan gaya hidup, seperti:

  • Konsumsi makanan sehat untuk jantung dengan sedikit garam.
  • Lakukan aktivitas fisik secara teratur. 
  • Jaga berat badan sehat atau turunkan berat badan jika berlebih atau obesitas.
  • Batasi konsumsi alkohol. 

Namun tetap saja, perubahan gaya hidup saja tidak cukup. Pola makan dan olahraga tidak akan cukup membantu. Dokter akan merekomendasikan obat untuk menurunkan tekanan darah. Jenis obat yang diresepkan untuk hipertensi tergantung pada pengukuran tekanan darah dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. 

Baca juga: Mengenal Tekanan Darah Normal pada Pria dan Wanita

Pengidap diabetes harus menargetkan tujuan pengobatan tekanan darah kurang dari 130/80 mmHg jika:

  • Merupakan orang dewasa sehat berusia 65 tahun atau lebih.
  • Orang dewasa yang sehat di bawah usia 65 tahun dengan risiko 10 persen atau lebih terkena penyakit kardiovaskular dalam 10 tahun ke depan. 
  • Mengidap penyakit ginjal kronis, diabetes atau penyakit arteri koroner.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. High blood pressure (hypertension)
WebMD. Diakses pada 2021. Tests for High Blood Pressure
Healthline. Diakses pada 2021. Everything You Need to Know About High Blood Pressure (Hypertension).