Pemeriksaan Penunjang untuk Mendiagnosis Demam Scarlet
Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah demam scarlet yang sering kali menimpa anak-anak berusia 5-15 tahun? Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam merah pada kulit anak, dan disertai dengan radang tenggorokan, juga demam tinggi. Jika gejala demam scarlet yang muncul dibiarkan begitu saja, kondisi ini akan berdampak pada organ tubuh lain, seperti jantung dan ginjal. Lantas, bagaimana langkah diagnosis demam scarlet yang tepat?
Baca juga: Begini Cara Membedakan Campak dengan Demam Scarlet
Begini Langkah Diagnosis Demam Scarlet
Mendiagnosis demam scarlet dilakukan dengan menanyakan riwayat gejala yang muncul, serta melakukan serangkaian pemeriksaan fisik, seperti melihat kondisi bagian dalam mulut, seperti lidah, tenggorokan, dan amandel. Selain itu, dokter juga akan memeriksa kelenjar getah bening, serta memeriksa tampilan dan tekstur ruam pada kulit. Jika hasil menunjukkan indikasi adanya demam scarlet pada anak, dokter kemudian akan melanjutkan pemeriksaan lanjutan.
Pemeriksaan lanjutan dilakukan dengan menjalankan kultur usap tenggorokan, yaitu swab test yang dilakukan dengan mengambil cairan di bagian belakang tenggorokan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium. Setelah diketahui positif mengidap kondisi ini, dokter akan menentukan langkah pengobatan yang tepat untuk mengatasi gejala yang muncul.
Secara umum gejala demam scarlet akan menghilang 4-5 hari pasca pengobatan berlangsung. Untuk mengatasi demamnya sendiri, biasanya dokter akan memberikan obat oral berupa antibiotik yang dikonsumsi selama 10 hari. Pengobatan harus dituntaskan, agar infeksi dapat hilang dengan sepenuhnya. Demam umumnya akan hilang dalam waktu 12-24 jam setelah mengonsumsi antibiotik.
Saat kondisinya tidak terlalu parah, penanganan mandiri di rumah dapat dilakukan dengan cara berikut:
- Pastikan tubuh anak terhidrasi dengan baik, agar tenggorokan tetap lembap, serta mencegah anak dari dehidrasi.
- Berkumur dengan larutan air garam, agar sakit tenggorokan yang dirasakan berkurang.
- Menggunakan pelembap udara, agar udara tidak kering dan tidak memicu radang tenggorokan.
- Menghindari paparan asap rokok, parfum ruangan, atau produk pembersih.
- Menggunakan losion dengan kandungan calamine guna meredakan gatal yang muncul akibat ruam.
Perlu diketahui bahwa demam scarlet yang tidak diatasi dengan baik dapat membuat bakteri menyebar ke organ tubuh lainnya, seperti ginjal, paru-paru, amandel, kulit, serta telinga bagian tengah. Pada kasus yang jarang terjadi, demam scarlet akan menyebabkan masalah pada sistem saraf, sendi, kulit, serta jantung.
Baca juga: Awas, Demam Scarlet Bisa Sebabkan Komplikasi
Gejala Demam Scarlet yang Perlu Diwaspadai
Demam scarlet disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pyogenes, yang ditemukan di mulut dan saluran hidung. Pada pengidap demam scarlet, bakteri ini melepaskan racun yang menyebabkan munculnya gejala berupa ruam merah pada kulit. Gejala biasanya akan muncul dalam waktu 2-4 hari setelah pengidap terpapar bakteri saat seseorang batuk atau bersin. Ini gejala lainnya yang perlu diwaspadai:
- Demam dan menggigil.
- Lidah kemerahan disertai dengan bintil-bintil kecil.
- Radang disertai dengan bercak putih atau kekuningan di tenggorokan.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
- Kemerahan pada wajah dan leher.
- Pucatnya kulit di sekitar bibir.
- Mual atau muntah.
- Kesulitan dalam menelan.
- Sakit kepala.
Untuk mencegah munculnya serangkaian gejala, ibu dapat melakukan beberapa langkah pencegahan. Di antaranya adalah mengajarkan anak untuk membiasakan diri mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, tidak menggunakan peralatan makan bergantian, serta mengajari anak menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin.
Baca juga: Anak Alami Demam Scarlet, Segera Lakukan 5 Hal Ini
Jika anak mengalami demam scarlet, istirahatkan anak di rumah selama 24 jam setelah diberikan antibiotik agar infeksi tidak menyebar. Namun, saat kondisi anak tidak kunjung membaik, segera temui dokter di rumah sakit terdekat untuk melakukan langkah penanganan yang tepat, ya!