Pemanis Pengganti Gula, Ini 5 Fakta Erythritol
“Erythritol merupakan pemanis pengganti gula yang mengandung rendah kalori. Mengonsumsi erythritol aman untuk kesehatan gigi, pengidap diabetes, dan meningkatkan kontrol gula darah.”
Halodoc, Jakarta – Ada banyak alternatif pemanis pengganti gula di luar sana, salah satunya erythritol. Erythritol atau gula alkohol merupakan pemanis buatan yang rendah kalori.
Erythritol sering terdapat pada produk yang mengklaim less sugar karena memiliki rasa manis yang hampir setara dengan gula tebu. Namun, kalorinya lebih rendah sehingga tidak membuat berat badan naik.
Nah, jika kamu tertarik beralih menggunakan erythritol sebagai pengganti gula, yuk ketahui fakta-faktanya berikut.
Fakta Mengenai Erythritol
Berikut adalah fakta mengenai erythritol yang perlu kamu ketahui:
1. Bisa ditemukan dalam buah-buahan
Erythritol sebenarnya adalah sejenis karbohidrat yang termasuk dalam kategori gula alkohol. Meskipun demikian erythritol bukanlah termasuk ke dalam jenis alkohol. Istilah alkohol merujuk pada struktur kimia di dalamnya.
Erythritol sebagai pemanis buatan sejak tahun 1990. Akan tetapi, erythritol secara alami terdapat pada buah-buahan atau sayuran, dan dalam tubuh manusia melalui proses metabolisme. Selain itu erythritol juga dapat terbentuk akibat proses fermentasi makanan seperti keju, bir, dan wine.
2. Rendah kalori dan nutrisi
Secara komersial, erythritol kerap kali sebagai pemanis buatan untuk produk makanan yang mengklaim less sugar atau low calorie. Hal ini bukan tanpa alasan, karena faktanya erythritol memang tidak mengandung kalori sama sekali.
Selain itu erythritol juga bebas lemak, bebas kolesterol, dan bebas sodium, serta hanya mengandung 4 gram karbohidrat. Namun, di balik kandungannya yang bebas kalori, erythritol juga tidak mengandung protein, vitamin, dan serat sama sekali. Jadi, dengan kata lain, pemanis buatan ini tidak memiliki cukup nutrisi.
3. Aman untuk tubuh
Secara keseluruhan, erythritol aman untuk dikonsumsi. Berbagai penelitian mengenai efek samping dan toksisitasnya pada metabolisme tubuh telah dilakukan pada hewan. Hasilnya, penggunaan erythritol aman untuk dikonsumsi manusia dan tidak menimbulkan efek samping yang serius.
Meskipun begitu, dalam menggunakan gula alkohol ada satu peringatan, yaitu pemanis buatan ini dapat menyebabkan masalah pencernaan. Hal ini karena struktur kimianya yang unik, yang tidak dapat dicerna oleh tubuh.
Ketika melalui sistem pencernaan, zat ini tidak akan mengalami perubahan hingga mencapai usus besar. Di usus besar, gula difermentasi oleh bakteri yang menghasilkan gas sebagai produk sampingan. Akibatnya, mengonsumsi gula alkohol dalam jumlah besar dapat menyebabkan kembung dan gangguan pencernaan.
Namun, erythritol atau pemanis buatan ini tidak membuat kembung. Sebab, sebagian besar kandungannya diserap ke dalam aliran darah sebelum mencapai usus besar. Lalu, setelah bersirkulasi dalam darah untuk sementara waktu, zat gula akan diekskresikan melalui urine.
4. Efek samping erythritol
Efek samping erythritol banyak berkaitan dengan masalah kardiovaskular. Artinya, orang yang dengan kadar erythritol tinggi dalam darah, rentan terhadap serangan jantung, stroke, dan bahkan kematian.
Untuk membuktikan ini, sebuah studi mempelajari darah lebih dari 4.000 orang di Amerika Serikat dan Eropa. Para peneliti mencari tahu penyebab yang dapat mengindikasikan peningkatan risiko kondisi jantung.
Berdasarkan penelitian ini, orang yang memiliki lebih banyak kadar erythritol dalam darah berisiko lebih tinggi mengalami masalah jantung.
Adapun penelitian lain juga menunjukan bahwa erythritol juga dapat meningkatkan trombosit, yang bisa berakibat pada pembekuan atau penggumpalan darah. Namun, masih butuh penelitian lebih lanjut.
5. Manfaat erythritol
Selain sebagai pemanis yang rendah kalori, erythritol juga memiliki manfaat lainnya yaitu:
- Aman untuk gigi
Salah satu dampak dari mengonsumsi gula adalah kerusakan gigi. Kerusakan gigi terjadi akibat bakteri di mulut bersentuhan dengan gula atau pati dan membentuk asam.
Asam memecah enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Nah, karena erythritol bukan gula atau pati jadi mengonsumsi erythritol lebih aman untuk gigi dan mencegahnya dari berlubang.
- Meningkatkan kontrol gula darah
Tubuh manusia tidak memiliki enzim untuk memecah erythritol. Setelah makan, erythritol mengapung di aliran darah dan keluar melalui urin tanpa perubahan. Proses inilah yang menyebabkan erythritol tidak memiliki efek pada lonjakan gula darah dan kenaikan kolesterol.
- Mengurangi Asupan Gula Secara Keseluruhan
Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan penambahan berat badan. Secara tidak langsung, kondisi ini berpotensi mengembangkan penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.
Bagi pengidap diabetes yang mencoba mengurangi asupan gula, erythritol dapat menjadi alternatif pemanis yang lebih sehat dengan kandungan bebas kalori dan kolesterol.
Untuk mengetahui fakta mengenai erythritol bagi pengidap diabetes, silahkan kunjungi laman berikut, “Amankah Pemanis Erythritol untuk Pengidap Diabetes?”
Itulah fakta mengenai pemanis buatan erythritol. Jika kamu memerlukan konsultasi mengenai pola makan atau ada keluhan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk segera tanyakan dokter melalui aplikasi Halodoc.
Kamu bisa memilih dokter sesuai dengan kebutuhan kesehatanmu, praktis hanya melalui smartphone. Yuk, tunggu apa lagi, download Halodoc sekarang.