Paru-Paru Bermasalah, Kapan Sebaiknya Menemui Dokter?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   09 Juni 2021
Paru-Paru Bermasalah, Kapan Sebaiknya Menemui Dokter?Paru-Paru Bermasalah, Kapan Sebaiknya Menemui Dokter?

Halodoc, Jakarta - Terkadang beberapa orang masih sering mengabaikan masalah kesehatan, atau bingung langkah yang harus dilakukan saat mengalami masalah kesehatan. Mengabaikan gejala yang ada, membuat kamu tidak menyadari bahwa terjadi gangguan kesehatan. Hal ini juga termasuk dalam mendeteksi gangguan pada paru-paru

Penyakit paru-paru kronis umumnya bisa diobati dengan baik ketika terdeteksi lebih awal. Semakin lama penyakit harus berkembang, maka semakin sulit pengobatannya dan semakin buruk hasilnya pada tubuh pengidap. Jika merasa paru-paru tidak nyaman, maka itulah saat yang terbaik untuk menemui dokter. 

Baca juga: Jangan Sepelekan Penyakit Paru-Paru Basah! Ini Ciri & Tips Mencegahnya

Temui Dokter saat Merasakan Gejala Paru-paru Bermasalah

Jika kamu merasakan gejala yang menandakan penyakit paru-paru, bicarakan dengan dokter sesegera mungkin. Lantas, kapan sebaiknya kamu ke dokter apabila mengalami gangguan pada paru-paru?

Perhatikan gejala yang ada. Gejala yang terjadi terus-menerus, seperti batuk, sesak napas, atau kesulitan bernapas dapat disebabkan oleh kerusakan atau penyakit pada paru-paru dan jaringan di sekitarnya. Masalah paru-paru juga bisa dipicu oleh masalah pada bagian lain dari sistem pernapasan, seperti kotak suara atau batang tenggorokan. 

Saat mengunjungi dokter, lakukan pemeriksaan untuk mengetahui seberapa banyak udara yang bisa ditahan di paru-paru dan seberapa cepat tubuh bernapas. Kamu mungkin juga diminta berolahraga untuk melihat bagaimana tubuh merespons peningkatan kebutuhan udara. 

Berikut ini masalah pada paru-paru yang perlu dikenali, yaitu:

  • Batuk Kronis

Jika kamu mengalami batuk selama lebih dari sebulan, maka secara medis dianggap sebagai batuk kronis. Hampir semua penyakit paru-paru mengalami batuk kronis sebagai salah satu gejala utama. Itu adalah tanda peringatan bahwa ada yang tidak beres pada paru-paru. 

  • Sesak Napas

Pada beberapa orang, akan mengalami kehabisan napas saat melakukan latihan fisik. Jika kamu mulai merasa kehabisan napas dalam situasi yang aneh, meskipun melakukan hal-hal yang tidak melibatkan fisik, sebaiknya segera temui dokter

Baca juga: Kerja Kantoran Terancam Kena Kanker Paru-Paru

  • Paru-paru Menghasilkan Lendir Berlebih

Lendir adalah pertahanan alami tubuh terhadap infeksi dan iritan di saluran udara. Jika kamu terserang flu atau pilek, mengeluarkan banyak dahak atau lendir adalah hal biasa.

Namun, apabila paru-paru secara teratur menghasilkan banyak lendir, maka ada penumpukan zat di paru-paru. Hal ini bisa mengindikasikan penyakit paru-paru kronis. 

  • Mengi

Mengi atau bernapas dengan berisik adalah tanda adanya sesuatu yang menghalangi saluran udara di paru-paru atau ada sesuatu yang membuatnya menyempit. 

  • Batuk Darah

Batuk darah bisa menjadi gejala adanya infeksi pada sistem pernapasan bagian atas atau paru-paru. Bagaimanapun, ini adalah sinyal yang jelas bahwa ada sesuatu yang salah dan tidak boleh diabaikan. 

  • Nyeri Dada

Setiap nyeri dada yang tidak bisa dijelaskan atau perasaan sesak di dada saat menarik dan membuang napas harus diperiksa oleh dokter. Terutama jika kondisi ini terus berlanjut selama lebih dari beberapa minggu. 

Baca juga: 4 Manfaat Ubi untuk Paru-paru Sehat

Cara Menjaga Kesehatan Paru-paru

Cara yang dapat dilakukan agar paru-paru dapat bekerja optimal dan terhindar dari berbagai penyakit, kita perlu menjaga kesehatannya. Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan:

  1. Menghentikan kebiasaan merokok. Merokok adalah penyebab utama penyakit paru-paru, seperti kanker paru dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Selain berhenti merokok, kamu dianjurkan untuk menghindari paparan asap rokok. Alasannya karena perokok pasif yang menghirup asap rokok memiliki risiko penyakit yang sama dengan perokok aktif.
  2. Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir. Risiko terinfeksi virus dan bakteri dapat dihindari dengan mencuci tangan setiap sebelum makan, sesudah makan dan sesudah buang air.
  3. Hindari polusi udara dan menjaga kebersihan udara. Polusi udara dapat mengiritasi atau menghancurkan jaringan paru-paru. Bahkan, polusi udara pada tingkatan yang rendah dapat menyebabkan masalah bagi kesehatan.
  4. Rutin berolahraga. Lakukan olahraga secara rutin minimal 30 menit setiap hari untuk menjaga kesehatan paru-paru, menjaga kestabilan emosi, dan membantu mengelola stres.

Itulah yang perlu diketahui tentang masalah paru-paru dan waktu yang tepat menemui dokter. Jika kamu ingin bertanya seputar masalah paru-paru lainnya, tanyakan ke dr Ahmad Aswar Siregar M. Ked (Paru), Sp.P (K) di aplikasi Halodoc. Dokter Ahmad Aswar merupakan dokter Spesialis Pulmonologi dan Respirasi yang berpraktek di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan dan Rumah Sakit Islam Malahayati. Beliau menamatkan pendidikan Spesialis Pulmonologi dan Respirasi di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan. Dokter Ahmad Aswar juga anggota Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.

Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
Temple Health. Diakses pada 2021. When to See a Doctor
Bronchiectasis News Today. Diakses pada 2021. 6 Warning Signs You May Have a Lung Disease