Paracetamol Vs Ibuprofen, Mana yang Paling Efektif Redakan Nyeri?
“Walaupun sama-sama berfungsi meredakan nyeri, paracetamol dan ibuprofen memiliki cara kerja yang berbeda. Keduanya dapat secara efektif bekerja mengurangi rasa sakit tergantung pada jenis rasa nyeri yang dirasakan.”

Halodoc, Jakarta – Di antara berbagai pilihan, paracetamol dan ibuprofen adalah dua nama yang sering muncul sebagai obat pereda nyeri dan menurunkan demam.
Meskipun sama-sama berfungsi untuk meredakan nyeri, keduanya sebenarnya memiliki mekanisme kerja dan efek yang berbeda.
Sebelum memilih salah satu obat, penting untuk memahami perbedaan di antara keduanya. Apa perbedaan mendasar antara keduanya, dan bagaimana kita dapat menentukan pilihan yang tepat untuk meredakan nyeri?
Perbedaan Paracetamol dan Ibuprofen
Meskipun paracetamol dan ibuprofen memiliki efek serupa, keduanya sebenarnya merupakan obat yang sangat berbeda. Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan antara paracetamol dan ibuprofen:
1. Apa itu Paracetamol?
Paracetamol atau disebut juga acetaminophen merupakan obat pereda nyeri yang paling banyak digunakan. Sejauh ini, mekanisme cara kerja paracetamol belum banyak diketahui oleh para ilmuwan. Namun, diketahui bahwa obat ini diproses di bagian hati oleh tubuh.
Paracetamol kemungkinan besar bekerja dengan cara menghalangi jalur di sistem saraf yang membawa pesan rasa sakit. Artinya, sinyal sakit tersebut tidak dapat sampai ke otak sehingga nyeri terasa berkurang. Selain itu, obat ini juga efektif untuk menurunkan suhu tubuh yang tinggi saat demam.
Paracetamol tersedia dalam variasi bentuk tablet, kapsul, serbuk oral, dan cairan oral. Obat ini juga dikenal memiliki sedikit efek samping. Maka dari itu, obat ini cocok untuk berbagai usia termasuk anak-anak berusia satu bulan dan ibu hamil selama digunakan dalam dosis yang tepat.
Berbeda dengan kebanyakan obat, kamu juga dapat meminum obat ini saat perut kosong.
Kamu bisa membaca artikel berikut ini untuk mengetahui rekomendasi paracetamol yang ampuh redakan nyeri: “Ini 7 Obat Paracetamol yang Ampuh dan Aman untuk Menurunkan Demam serta Nyeri”.
2. Apa itu Ibuprofen?
Berbeda dengan paracetamol yang diproses di hati, ibuprofen diproses oleh tubuh di ginjal. Ibuprofen termasuk dalam kategori obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs). Artinya, obat ini bekerja dengan memblok enzim yang menghasilkan bahan prostaglandin.
Prostaglandin merupakan bahan kimia yang berperan dalam peradangan, nyeri, dan demam. Dengan menghalangi prostaglandin, ibuprofen mengurangi rasa sakit dan meredakan peradangan.
Ibuprofen juga tersedia dalam berbagai bentuk seperti tablet, kapsul, sirup, dan gel oles. Berbeda dengan paracetamol, obat ini terkadang memiliki efek samping seperti pusing dan sakit kepala. Maka dari itu, obat ini hanya dapat digunakan oleh anak di atas 3 bulan dan juga tidak disarankan untuk ibu hamil.
Umumnya, mengonsumsi ibuprofen saat perut kosong dapat menyebabkan rasa sakit perut. Oleh sebab itu, kamu disarankan untuk mengonsumsi obat ini dengan makanan atau dengan susu.
Baca artikel berikut ini untuk mengetahui rekomendasi obat ibuprofen ampuh: “Ini 5 Pilihan Obat Ibuprofen untuk Meredakan Nyeri dan Demam”.
Manakah yang Lebih Efektif Meredakan Nyeri?
Karena masing-masing obat memiliki mekanisme yang berbeda, parasetamol atau ibuprofen dapat digunakan secara efektif tergantung pada jenis nyeri yang dirasakan.
Perbedaan utama antara kedua obat tersebut adalah ibuprofen bersifat antiinflamasi dan dapat mengurangi peradangan, sedangkan parasetamol tidak.
Maka dari itu, Ibuprofen adalah pilihan yang lebih baik untuk nyeri yang berhubungan dengan peradangan. Contohnya seperti rheumatoid arthritis, sakit sinus, nyeri haid, nyeri otot, dan nyeri akibat operasi. Meskipun begitu, ibuprofen lebih beresiko memiliki efek samping dan interaksi negatif dengan obat lain.
Sementara itu, parasetamol memang tidak mengurangi peradangan. Namun, obat ini merupakan pilihan yang lebih baik untuk mengatasi demam dan rasa sakit secara umum. Contohnya, saat kamu sedang pilek atau flu. Paracetamol juga memiliki efek samping dan interaksi negatif yang minimal sehingga aman digunakan oleh ibu hamil.
Pada kasus tertentu, kamu juga dapat meminum kedua jenis obat tersebut secara bersamaan, karena masing-masing obat memiliki mekanisme yang berbeda.
Namun, kamu tentunya perlu berhati-hati dalam mengonsumsi paracetamol maupun ibuprofen. Pastikan untuk selalu memperhatikan dosis dan aturan pemakaian obat.
Pastikan untuk mematuhi dosis yang direkomendasikan dan aturan pemakaian obat agar terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan.
Dengan mengetahui perbedaan serta kelebihan masing-masing obat tersebut, kamu dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam memilih obat yang sesuai dengan jenis nyeri yang kamu alami.
Untuk memperoleh paracetamol, ibuprofen, dan berbagai produk kesehatan lainnya, kamu dapat mengunjungi Toko Kesehatan Halodoc untuk kemudahan berbelanja obat secara online.