Panduan Pola Makan untuk Pengidap Hepatitis D
“Pengidap hepatitis D perlu melakukan perubahan pola makan menjadi lebih sehat. Salah satunya dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayur.”

Halodoc, Jakarta – Hepatitis D merupakan kondisi peradangan hati akibat virus bernama hepatitis D virus (HDV). Hepatitis D membutuhkan virus hepatitis B untuk dapat menjangkiti sel hati. Jika terinfeksi, kemampuan dan fungsi organ hati bisa terganggu.
Oleh karena itu, penting bagi pengidap hepatitis D untuk melakukan perubahan gaya hidup, termasuk pola makan. Dengan begitu, risiko kerusakan hati lebih lanjut bisa diminimalisir.
Makanan yang Dianjurkan untuk Pengidap Hepatitis D
Sebenarnya, tidak ada pola makan atau diet khusus untuk pengidap hepatitis D. Pola makan yang harus dimiliki adalah bergizi seimbang untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Berikut ini beberapa makanan yang dianjurkan untuk pengidap hepatitis D:
- Buah-buahan dan Sayuran
Buah-buahan dan sayuran memberi tubuh vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan. Mengonsumsi makanan kaya serat ini juga dapat membantu mengurangi asupan makanan yang kurang sehat.
Misalnya seperti daging berlemak atau makanan manis, karena cukup mengenyangkan. Konsumsi sayuran berdaun hijau, khususnya, dapat memberikan manfaat bagi mereka yang mengidap hepatitis.
- Biji-bijian
Makanan dalam kategori biji-bijian termasuk roti gandum, pasta, dan oat. Sebaiknya konsumsi biji-bijian utuh yang minim proses, bukan biji-bijian olahan seperti roti putih, nasi putih, atau pasta putih. Biji-bijian utuh membantu meningkatkan asupan protein, yang dapat membantu mempertahankan massa otot.
- Makanan Berprotein
Pengidap hepatitis D juga perlu mengonsumsi protein dalam jumlah yang tepat. Terutama jika mengidap hepatitis D kronis. Makan cukup protein dapat membantu menghindari kekurangan gizi dan pengecilan otot.
Namun, mengonsumsi terlalu banyak protein dapat menyebabkan komplikasi termasuk kondisi yang dikenal sebagai ensefalopati. Sebaiknya, konsumsi protein secukupnya saja, ya. Daging tanpa lemak, susu, kacang-kacangan, dan keju adalah sumber protein yang baik.
- Lemak Sehat
Lemak tidak selamanya harus dijauhi oleh pengidap hepatitis D. Sumber lemak sehat justru sangat bermanfaat untuk menurunkan risiko penyakit jantung. Contohnya adalah minyak zaitun, minyak bunga matahari, dan alpukat.
Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari
Jika tadi adalah makanan yang baik untuk pengidap hepatitis D, berikut ini makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari, atau setidaknya dibatasi:
- Makanan Tinggi Garam
Makanan olahan, termasuk makanan ringan, gorengan, dan makanan yang dapat dihangatkan dengan microwave sering kali membuat seseorang kelebihan asupan garam. Batas ideal konsumsi garam untuk orang dewasa yang sehat adalah 2.300 mg sehari.
Jika kamu mengidap hepatitis D kronis, ini bisa berkembang menjadi sirosis hati. Kalau sudah terjadi sirosis, kemungkinan ada akumulasi cairan di perut, suatu kondisi yang disebut asites. Orang dengan asites harus membatasi asupan natrium mereka hingga kurang dari 1000 mg per hari.
- Makanan dan Minuman Manis
Gula tambahan yang terkandung dalam makanan dan minuman juga perlu dibatasi atau dihindari pengidap hepatitis D. Gula tambahan ini sering ditemukan dalam soda manis, minuman jus, dan makanan manis lainnya.
- Alkohol
Konsumsi alkohol menyebabkan peningkatan stres pada hati dan dapat menempatkan pengidap hepatitis D pada risiko yang lebih tinggi untuk kerusakan hati. Jika kamu mengidap hepatitis kronis, sebaiknya hindari konsumsi alkohol, ya.
Itulah panduan pola makan untuk pengidap hepatitis D. Mulai dari apa yang disarankan dan yang perlu dihindari. Lebih jelasnya, kamu bisa download Halodoc untuk bertanya pada dokter mengenai saran pola makan melalui chat.