Pahami Aturan Aman Minum Paracetamol yang Tepat
“Paracetamol kerap menjadi pengobatan pertama yang direkomendasikan untuk mengatasi demam dan rasa sakit. Obat ini aman dikonsumsi dan jarang menimbulkan efek samping bagi pemakainya. Untuk mendapatkan manfaatnya, kamu perlu mengetahui aturan pakai yang tepat.”
Halodoc, Jakarta – Meredakan demam dan rasa sakit menjadi salah satu manfaat paracetamol. Obat ini juga dapat meredakan nyeri dalam intensitas ringan hingga sedang. Contohnya seperti sakit gigi, sakit kepala, keseleo, dan pegal-pegal. Perhatikan beberapa hal berikut ini sebelum memutuskan untuk memakai paracetamol.
Ketahui Aturan Pakai yang Tepat
Pastikan mengonsumsi paracetamol sesuai dengan petunjuk dokter dan bacaan yang tertera pada label kemasan. Dosis yang dikonsumsi biasanya akan tergantung pada usia, berat badan, jenis, serta kadar obat yang digunakan. Berikut ini perbedaan aturan pakai pada orang dewasa dan anak-anak:
- Orang dewasa dapat mengonsumsi 1 atau 2 tablet 500 miligram paracetamol setiap 4-6 jam. Jangan lebih dari 4 gram atau 8 tablet 500 miligram dalam waktu 24 jam.
- Anak-anak di bawah 16 tahun disarankan untuk mengambil dosis yang lebih rendah, tergantung pada usia dan berat badan mereka. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa bertanya langsung dengan dokter.
- Untuk anak-anak, paracetamol biasanya diberikan dalam bentuk cairan menggunakan sendok takar atau jarum suntik oral.
Parasetamol bekerja dalam waktu satu jam setelah pemberian. Efeknya sendiri dapat berlangsung selama beberapa jam. Disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari dosis yang dianjurkan. Jika gangguan justru bertambah parah dalam 3 hari penggunaan obat, silahkan periksakan diri di rumah sakit terdekat.
Paracetamol tidak bisa dikonsumsi bersamaan dengan obat lain tanpa rekomendasi dari dokter. Kamu juga disarankan untuk segera memeriksakan diri jika mengalami sejumlah kondisi berikut ini:
- Masih mengalami demam setelah 3 hari penggunaan.
- Masih mengalami nyeri setelah 7 hari penggunaan.
- Mengalami ruam kulit, sakit kepala berkelanjutan, atau kemerahan atau pembengkakan.
- Mengalami keparahan gejala atau muncul gejala baru.
Jika kamu adalah pengidap diabetes yang mengalami perubahan kadar glukosa selama mengonsumsi paracetamol, segera bicarakan dengan dokter. Disarankan untuk menyimpan paracetamol pada suhu kamar selama penggunaan obat. Jauhi dari paparan matahari langsung dan udara lembap.
Jenis Paracetamol yang Umum Dikonsumsi
Obat ini tersedia dalam berbagai jenis. Berikut ini jenis paracetamol yang umum dikonsumsi:
- Tablet atau kaplet.
- Kapsul.
- Cair.
- Soluble tablet yang dilarutkan dalam air.
- Supositoria yang dimasukkan ke bagian dubur.
- Injeksi.
Untuk mengatasi pilek dan flu, terkadang dokter mengkombinasikannya dengan bahan lain. Jadi, pastikan untuk mengonsumsi obat sesuai dengan kondisi dan rekomendasi dokter, ya! Jika ada yang ingin diketahui, tanya dokter secara langsung lewat aplikasi Halodoc.
Siapa Saja yang Boleh Mengonsumsi Paracetamol?
Obat ini dapat digunakan semua jenis kalangan, termasuk:
- Wanita hamil.
- Ibu menyusui.
- Anak-anak di atas usia 2 bulan.
Bagi pengidap beberapa kondisi medis di bawah ini, sebaiknya diskusikan terlebih dulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk mengonsumsi paracetamol. Berikut ini beberapa kelompok orang tersebut:
- Mengidap masalah hati atau ginjal.
- Memiliki masalah dengan alkohol, seperti penyalahgunaan alkohol jangka panjang.
- Sangat kurus atau kekurangan gizi.
- Sedang mengonsumsi obat jenis lain.
Selain beberapa kelompok tersebut, pengidap alergi obat tertentu juga tidak disarankan untuk mengonsumsi paracetamol.
Terkait larangan obat cair, suspensi, obat tetes, hingga larutan oral yang tengah dilakukan BPOM belakangan ini, kamu pun disarankan untuk berhati-hati sebelum mengonsumsi obat apapun. Namun di luar sana masih banyak jenis obat aman yang bisa dikonsumsi.
Untuk informasi terkait kesehatan lainnya, kamu bisa segera download Halodoc sekarang juga.