Overthinking Termasuk Mental Illness? Cek Faktanya
“Overthinking adalah kondisi saat seseorang berpikir secara berlebihan. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko mengalami masalah kesehatan mental pada seseorang, misalnya depresi atau gangguan kecemasan.”
Halodoc, Jakarta – Overthinking adalah suatu istilah yang mendefinisikan kondisi seseorang yang berpikir secara berlebihan. Tak sedikit orang yang keliru beranggapan bahwa sikap ini menunjukkan kewaspadaan atau kehati-hatian sebelum akhirnya mengambil suatu keputusan.
Faktanya, berpikir berlebihan dalam frekuensi yang terlalu sering juga bisa berdampak buruk pada kondisi kesehatan. Sayangnya, ahli belum mengetahui apa yang menjadi penyebab seseorang mengalami kondisi ini. Meski begitu, berpikir berlebihan sering terjadi pada orang-orang dengan masalah kejiwaan, misalnya depresi atau gangguan kecemasan.
Hubungi psikolog atau dokter ahli di Halodoc✔️ apabila kamu mengalami kesulitan dalam mengatasi depresi dan gangguan kecemasan.
Apa Saja Ciri-Ciri Orang Overthinking?
Meski begitu, kondisi ini tidak sama dengan pemikir. Sebab, seseorang yang mengalami overthinking kerap memikirkan berbagai hal remeh, tetapi secara berlebihan. Seseorang yang terlalu banyak berpikir biasanya tidak sadar jika dirinya sedang mengalami overthinking.
Inilah mengapa, kamu perlu mengenali apa saja ciri khas seseorang yang mengidap masalah ini, antara lain:
1. Tidak berfokus pada solusi saat menghadapi masalah
Kamu bisa menyelesaikan suatu permasalah dengan baik jika bisa menemukan solusi untuk meringankan beban. Namun, orang yang berpikir berlebihan justru mengalami kesulitan menemukan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah. Justru, mereka akan lebih berfokus dengan masalah yang sedang dihadapi dan memikirkan berbagai hal yang sebenarnya tidak perlu.
2. Merenungkan hal yang sama berulang kali
Merenungkan atau memikirkan hal yang sama berulang kali adalah tanda lain yang bisa kamu kenali dari seseorang yang overthinking. Pikiran ini umumnya akan berhubungan dengan masalah yang sedang mereka hadapi, kesalahan, dan kekurangan yang dimiliki. Akhirnya, tak jarang pengidap akan membayangkan bahwa hal buruk akan terjadi.
3. Kecemasan yang membuat sulit tidur
Selain itu, memikirkan hal yang sama berulang kali juga dapat memicu munculnya kecemasan yang membuat otak akan tetap aktif. Akibatnya, pengidapnya tidak akan merasa tenang dan sering mengalami kesulitan untuk beristirahat dengan nyenyak pada malam hari atau insomnia.
4. Sulit mengambil keputusan
Memang benar, kamu harus menghindari mengambil keputusan secara terburu-buru. Meski begitu, ini tidak berarti kamu harus menunjukkan sikap berpikir berlebihan. Sebab, mereka yang memiliki kondisi ini hanya berfokus pada masalah, sehingga sulit untuk mengambil keputusan.
5. Menyalahkan diri sendiri ketika keliru memutuskan
Tidak hanya itu, seseorang yang berpikir berlebihan sering kali kesulitan untuk move on dari keputusan yang sudah mereka buat. Terlebih kalau pengidapnya salah dalam memutuskan.
Bukan belajar dari kesalahan dan melanjutkan sibuk, pengidapnya justru terlalu memikirkan kemungkinan yang bisa terjadi andai mengambil keputusan lainnya. Alhasil, pengidap akan kerap menyalahkan diri sendiri.
Kamu perlu memahami bahwa overthinking bisa menimbulkan efek domino. Kamu akan mulai khawatir akan satu hal, kemudian mengkhawatirkan hal lain yang sangat berbeda. Misalnya, kamu mencemaskan pekerjaan, lalu uang, dan kecemasan akan kehilangan pekerjaan.
Apakah Overthinking Termasuk Gangguan Mental?
Ternyata, overthinking bukanlah suatu kondisi kesehatan mental atau mental illness. Sebaliknya, sikap ini merupakan salah satu pemicu dari masalah kesehatan mental, misalnya depresi atau kecemasan. Bahkan, masalah ini bisa menjadi pemicu dari OCD, seperti disebutkan dalam artikel Alasan Overthinking Bisa Jadi Gejala dari OCD
Overthinking umumnya berkaitan dengan gangguan kecemasan umum. Gangguan kesehatan jiwa ini muncul dengan gejala berupa kecenderungan untuk khawatir secara berlebihan tentang beberapa hal.
Seseorang dapat mengembangkan gangguan kecemasan umum karena gen, atau bisa juga masalah kepribadian lain. Misalnya, ketidakmampuan menoleransi ketidakpastian dalam hidup atau kombinasi dari banyak faktor.
Selain itu, seseorang yang mengalami gangguan kecemasan umum juga mungkin mengalami beberapa kondisi berikut ini.
- Khawatir berlebihan tentang beberapa hal selama setidaknya enam bulan.
- Kesulitan mengendalikan kecemasan yang dapat mengganggu kemampuan dan kerja tubuh.
- Gejala fisik yang mencakup kegelisahan, kesulitan berkonsentrasi dan masalah tidur.
Bagaimana Cara Mengatasi Overthinking?
Jika kamu merasa terlalu banyak berpikir, ada beberapa langkah yang dapat kamu coba untuk membatasi kekhawatiran dan mengatasi dengan cara yang lebih sehat. Tidak ada salahnya untuk bicara dengan psikolog atau psikiater. Mereka akan membantumu menemukan penyebab dan cara penanganan overthinking yang tepat.
Pengobatan overthinking yang paling efektif adalah terapi perilaku kognitif. Terapis nantinya akan membantu menghilangkan pikiran negatif sekaligus mengembangkan keterampilan mengatasi yang dapat membantu mengurangi kekhawatiran.
Selain itu, strategi koping positif seperti meditasi, membaca atau menulis kekhawatiran juga dapat membantu mengurangi kecemasan. Penting juga untuk memastikan adanya dukungan sosial yang memadai.
Jangan lupa untuk melakukan kebiasaan sehat seperti makan makanan yang seimbang dan berolahraga. Hindari semua hal atau kebiasaan yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental.
Perhatikan berapa banyak kafein atau alkohol yang kamu konsumsi, karena ini dapat meningkatkan gejala kecemasan dan masalah kesehatan mental lain. Selain itu, cobalah untuk menghindari pemakaian media sosial atau konsumsi berita berlebihan yang bisa membuat kamu mengalami overthinking.