Orangtua Wajib Tahu, 6 Tips Mencegah Penculikan Anak
Halodoc, Jakarta – Akhir-akhir ini kasus penculikan anak sedang marak terjadi. Seperti yang diberitakan baru-baru ini, seorang anak balita berumur tiga tahun menjadi korban penculikan di daerah Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Balita ini diketahui diculik oleh seorang wanita pada Selasa siang (28/7) lalu. Setelah dilaporkan hilang oleh orangtuanya, akhirnya balita tersebut ditemukan polisi Banten bersama wanita yang diduga penculik.
Kasus penculikan anak seperti ini membuat sebagian besar orangtua khawatir dan waswas. Sebenarnya, kasus penculikan sebenarnya bisa dicegah apabila orangtua lebih memerhatikan keamanan dan keselamatan anak-anak mereka. Berikut ini penjelasannya.
Baca juga: Pola Asuh yang Tepat Agar Anak Tunggal Tidak Manja
Tips Mencegah Penculikan Anak yang Perlu Orangtua Ketahui
Dilansir dari laman Kids Health, berikut ini tips mencegah penculikan anak yang wajib para orangtua ketahui, yaitu:
1. Beri Batasan dan Pengawasan
Setiap orangtua perlu memberikan batasan kepada anak-anak ke mana saja mereka boleh pergi. Awasi mereka di tempat-tempat seperti mal, bioskop, taman, kamar mandi umum, atau sekadar bermain di sekitar rumah sekalipun. Bagi anak yang berusia lebih kecil, jangan pernah meninggalkan anak-anak sendirian di mobil atau kereta dorong, meskipun hanya sebentar.
2. Pilih Pengasuh dengan Hati-Hati
Sebelum mempekerjakan pengasuh pengasuh anak, pastikan ayah dan ibu sudah mengetahui rekam jejak pengasuh tersebut. Selain itu, bila ibu telah mempekerjakan seseorang untuk menjemput anak-anak dari sekolah atau tempat penitipan anak, diskusikan pengaturan sebelumnya dengan anak-anak bersama dengan sekolah atau pusat penitipan anak.
3. Jangan Dandani Anak Terlalu Mencolok
Hindari mendandani anak-anak dengan pakaian dan nama mereka. Ini karena, anak-anak cenderung mempercayai orang dewasa yang sudah tahu nama mereka. Selain itu, hindari mengenakan anak dengan perhiasan yang dapat menarik perhatian orang asing yang mungkin mengincarnya.
4. Awasi Kegiatan Anak di Internet
Di era yang serba digital ini, bukan hanya orang dewasa saja yang sudah bisa menggunakan gadget. Anak-anak yang terbilang masih balita kini banyak yang sudah bisa menggunakan perangkat ini. Untuk anak-anak yang sudah lebih besar, orangtua mungkin harus lebih waspada terhadap ancaman di internet.
Baca juga: 6 Trik Mendidik Anak dengan Rasa Percaya Diri Tinggi
Oleh sebab itu, pastikan ayah dan ibu mengawasi kegiatan internet anak-anak Anda. Pastikan mereka tidak pernah memberikan informasi pribadi. Selain itu, sebaiknya hindari memposting informasi identitas atau foto anak-anak secara online.
5. Beri Pemahaman Tentang Orang Asing
Penting untuk ayah dan ibu agar memberi pemahaman tentang orang asing kepada Si Kecil. Beritahu anak untuk jangan pernah menerima permen atau hadiah apa pun dari orang asing. Jangan pernah pergi bersama dengan orang asing, meskipun kedengarannya menyenangkan. Predator dapat memancing anak-anak dengan pertanyaan menarik yang menarik perhatian Si Kecil.
Ingatkan anak-anak bahwa orang dewasa yang tidak mereka kenal seharusnya tidak pernah meminta untuk membantu atau melakukan sesuatu untuk mereka. Ibu dan ayah juga perlu mengajari anak untuk selalu minta izin sebelum meninggalkan rumah, halaman, tempat bermain atau pergi ke rumah teman.
6. Ajari Anak untuk Membela Diri
Orangtua mungkin perlu mengajari anak-anak untuk membela diri dari kecil. Katakan pada Si Kecil untuk lari dan berteriak jika ada seseorang mengikuti mereka atau mencoba memaksa masuk ke mobil. Katakan tidak kepada siapa pun yang mencoba membuat mereka untuk melakukan sesuatu yang menurut ayah dan ibu salah atau menyentuh mereka dengan cara yang membuat anak merasa tidak nyaman.
Baca juga: Ini Cara Efektif untuk Melatih Keterampilan Sosial Anak
Itulah sejumlah tips yang bisa ayah dan ibu lakukan untuk mencegah kasus penculikan yang berisiko dialami Si Kecil. Bila ayah dan ibu punya kendala dalam mengasuh Si Kecil, hubungi dokter atau psikolog di aplikasi Halodoc saja. Lewat aplikasi, ibu dan ayah dapat menghubungi dokter atau psikolog kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.