Orangtua Perlu Tahu Perubahan Sosial dan Emosional pada Anak Usia 10-15 Tahun
Halodoc, Jakarta - Mungkin beberapa orangtua berpikir bahwa mengurus anak paling melelahkan saat mereka masih balita, atau saat usia awal sekolah. Namun, nyatanya orangtua juga masih harus mendampingi anak sampai mereka benar-benar dewasa. Meski cara mendampinginya akan berbeda dibanding mendampingi mereka saat balita.
Memasuki usia remaja, dan pra remaja, anak ada banyak perubahan yang akan anak alami. Ia mungkin sudah tidak memerlukan mainan baru lagi, dan teman-teman bermainnya akan mulai banyak memengaruhinya. Orangtua harus memahami perubahan sosial dan emosional yang dialami anak menginjak usia 10 hingga 15 tahun.
Baca juga: Perkembangan Fisik Remaja yang Perlu Diketahui
Perubahan Sosial pada Anak Usia 10-15 Tahun
Ada beberapa aspek yang mengalami perubahan pada diri anak, antara lain:
-
Identitas. Pada usia 10 hingga 15 tahun, anak mulai mencari siapa dirinya dan di kalangan mana mereka akan merasa cocok. Di usia ini, berbagai gaya berpakaian, musik, teman, akan ia coba satu per satu. Nah, di sini orangtua berperan penting untuk membantunya membentuk diri ke arah yang positif.
-
Kemandirian. Pada usia ini, ia akan mau semuanya dilakukan sendiri. Mulai dari pergi sendiri, memilih pakaian sendiri, menghabiskan waktu luang sendiri, dan berbelanja sendiri. Ia akan mulai lebih senang menghabiskan waktu bersama teman dibanding keluarga.
-
Tanggung Jawab. Pada usia ini, anak sudah bisa diberi tanggung jawab lebih seperti misalnya ikut organisasi di sekolah atau diberi tugas rumah tangga.
-
Mencari Pengalaman. Anak akan mulai penasaran dengan banyak hal dan keinginannya cukup tinggi untuk melakukan berbagai hal, termasuk yang berisiko. Orangtua harus mendampingi karena remaja belum bisa berpikir jauh mengenai konsekuensi akan keputusan atau tindakan yang ia lakukan.
-
Nilai dan Moral. Anak akan mulai mempertanyakan nilai dan moral, mulai sadar bahwa ada konsekuensi nilai dari apa yang ia perbuat. Orangtua perlu membantu anak untuk menyadari mana yang “benar” dan mana yang “salah”.
-
Pengaruh Orang Lain. Seperti yang disebutkan sebelumnya, ia mulai lebih dekat dengan temannya. Bahkan pada usia ini, anak bisa saja lebih percaya perkataan orang di media sosial dan ini bisa sangat mempengaruhinya. Malah mereka bisa saja lebih percaya orang lain dibanding orangtuanya sendiri. Maka penting sekali untuk menempatkan mereka di lingkungan yang “aman” dan mengarahkan mereka untuk mengidolakan seseorang yang memang inspiratif.
-
Ketertarikan Lawan Jenis. Pada usia ini, anak mulai menyukai teman sebayanya. Pastikan orangtua mendampingi anak dan sesuaikan dengan nilai keluarga.
Baca juga: Ketahui Dampak Gadget pada Psikologis Remaja
Perubahan Emosional pada Anak Usia 10-15 Tahun
Sementara itu, perubahan emosional yang akan anak alami antara lain:
-
Moody. Suasana hati anak pada usia ini jadi tidak terduga dan perasaannya meledak-ledak. Oleh karena itu, ia rentan sekali berkonflik dengan orangtua. Ini hal yang wajar karena anak sedang mencoba meluapkan emosi dengan cara yang lebih dewasa.
-
Sensitif. Pada usia ini juga anak makin bisa berempati dan memahami perasaan orang lain.
-
Self-conscious. Ia akan mulai terpengaruh pada penampilan, bentuk tubuh, dan hal fisik lainnya. Jadi cukup wajar jika mereka mulai membandingkan diri dengan temannya. Ingatkan pada anak bahwa semua orang dilahirkan dengan keunggulan masing-masing. Ini perlu agar anak tidak merasa rendah hati atau bahkan tinggi hati.
-
Pengambilan Keputusan. Pada usia ini, semua keputusan diambil secara impulsif karena skill mengambil keputusannya masih berkembang.
Baca juga: 5 Tips Membantu Remaja Memahami Konsep Penerimaan Diri
Itulah perubahan yang akan anak alami saat menginjak usia 10 hingga 15 tahun. Jika kamu membutuhkan saran mengenai kondisi psikologi anak, kamu bisa diskusikan pada psikolog di Halodoc. Psikolog akan memberikan semua saran yang kamu butuhkan langsung melalui chat. Mudah bukan? Tunggu apa lagi, segera download aplikasi Halodoc sekarang!