Orang Tua Wajib Tahu, Ini Nutrisi Penting Saat Anak Puasa
Halodoc, Jakarta - Sebentar lagi Ramadan akan menyambut. Pastinya, sudah ada persiapan menyambut bulan puasa ini bukan? Bagaimana dengan Si Kecil? Apakah ibu sudah melatih dan membiasakannya untuk berpuasa di bulan ini? Pasti tidak mudah ya, mengajari anak puasa?
Tidak ada salahnya membiasakan anak mulai berpuasa, supaya nantinya ia tidak kaget ketika harus melakukannya secara rutin. Namun, ibu juga tidak boleh lupa, Si Kecil masih berada pada masa krusial, ketika dirinya masih terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Artinya, diet dan nutrisi anak harus dipenuhi meski ia sedang berpuasa, agar pertumbuhan serta perkembangan tubuhnya tetap terjaga. Pastikan menu puasa anak memiliki nutrisi berikut ini.
-
Kalsium
Salah satu bagian tubuh anak yang masih terus bertumbuh hingga ia beranjak remaja adalah tulang. Artinya, anak membutuhkan cukup kalsium untuk menjaga pertumbuhan sekaligus kekuatan tulang di tubuhnya. Tidak hanya itu, nutrisi ini penting untuk mencegah pembekuan darah, mempertahankan fungsi saraf dan otot, serta membuat jantung tetap berdetak dengan normal.
Baca juga: Bolehkah Kita Mengenalkan Puasa pada Anak Balita?
Banyak makanan yang mengandung kalsium yang bisa ibu temukan dengan mudah, seperti brokoli, susu, keju, yoghurt, dan tofu. Setidaknya, ibu pun harus tahu kebutuhan kalsium Si Kecil berdasarkan usianya. Usia sekitar 4 hingga 9 tahun membutuhkan setidaknya 1.000 miligram kalsium setiap harinya, atau setara dengan mengonsumsi susu sebanyak 3 gelas.
-
Vitamin
Nutrisi satu ini tidak boleh terlupa, karena membantu meningkatkan kekebalan tubuh anak sekaligus sebagai antioksidan yang mencegah paparan radikal bebas. Vitamin yang harus ada dalam diet dan nutrisi anak ketika ia puasa adalah vitamin A, C, dan E. Vitamin Z baik untuk kesehatan mata sekaligus mendukung pertumbuhan sel dan jaringan tubuh.
Tidak hanya menjaga dan meningkatkan kekebalan tubuh, vitamin C juga bagus untuk memperbaiki serta menguatkan sel darah merah dan pembuluh darah juga mempercepat terjadinya penyembuhan luka. Sementara vitamin E membantu kelancaran proses metabolisme dalam tubuh. Buah dan sayuran bisa menjadi menu sahur dan berbukanya setiap hari, agar asupan gizi anak tetap terpenuhi.
Baca juga: Agar Anak Semangat Puasa, Ibu Bisa Lakukan Ini
-
Protein
Lalu, ada pula protein, salah satu nutrisi yang berperan penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tubuh anak. Protein berfungsi sebagai zat pembangun sekaligus membantu membentuk dan memperbaiki jaringan tubuh. Protein bisa ibu berikan dalam bentuk hewani atau nabati. Namun, protein hewani memiliki kandungan asam amino yang lebih lengkap, sehingga lebih disarankan.
Berdasarkan usianya, anak yang berada dalam rentang usia antara 4 hingga 6 tahun memiliki angka kebutuhan protein sebesar 35 gram setiap harinya, sementara anak dalam rentang usia 7 hingga 9 tahun membutuhkan protein sebesar 49 gram setiap hari.
-
Zat Besi
Ibu, jangan abaikan peran zat besi untuk tumbuh kembang anak, ya. Zat ini sangat penting untuk menjaga sang buah hati dari bahaya anemia. Nutrisi ini dibutuhkan tubuh untuk mengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh. Bayam menjadi sayuran hijau yang sangat kaya zat besi, jadi baik untuk diberikan sebagai menu sahur dan berbuka. Setidaknya, anak membutuhkan zat besi sebesar 10 miligram setiap harinya.
Baca juga: Bolehkah Menjanjikan Hadiah pada Anak yang Belajar Puasa?
Supaya puasa anak tetap lancar, ibu bisa memberikan asupan suplemen vitamin untuknya. Sekarang beli vitamin dan obat lebih mudah, lho, karena ada aplikasi Halodoc. Ibu hanya perlu download aplikasi Halodoc dan memilih Beli Obat. Masukkan saja vitamin yang ingin ibu beli dan alamat tujuan. Coba sekarang yuk!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan