Orang Tua Bercerai, Ini Dampak Psikologi pada Anak

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   29 Juni 2023

“Orang tua mempunyai peranan penting dalam penyesuaian diri anak ketika terjadi perceraian. Karenanya, butuh strategi untuk mengurangi dampak buruk terhadap psikologi anak.”

Orang Tua Bercerai, Ini Dampak Psikologi pada AnakOrang Tua Bercerai, Ini Dampak Psikologi pada Anak

Halodoc, Jakarta – Perceraian memiliki dampak psikologis yang sangat besar bagi anak. Dunia anak adalah dunia yang bergantung pada orang tua, terutama anak-anak yang berusia antara 7 sampai 13 tahun, yang mulai merasakan perbedaan ketika orang tuanya tiba-tiba berpisah.

Seringkali orang tua berpikir bahwa sang anak tidak akan mengalami perubahan apapun selama pertemuan dengan ayah dan ibunya berjalan dengan baik. Padahal, perceraian orang tua sangat mempengaruhi psikologi anak. Kecemasan dan depresi pada anak meningkat ketika orang tua bercerai.

Anak yang terkena dampak perceraian orang tua memiliki risiko lebih tinggi terjadi masalah kesehatan mental termasuk gangguan emosi dan perilaku, prestasi sekolah yang buruk, depresi, kecemasan, ide bunuh diri, percobaan bunuh diri, merokok dan penyalahgunaan zat.

Ibu dan ayah juga dapat membaca artikel mengenai Dampak Perceraian Orangtua pada Anak untuk mengetahui dampak-dampak lainnya yang mungkin terjadi.

Biasanya, respon jangka pendek seorang anak ketika mengetahui tentang perpisahan orang tuanya adalah dengan bertanya siapa yang akan merawat mereka di masa depan? Akankah cinta orang tuanya untuknya tetap sama? Juga, rasa takut kehilangan perhatian orang tua. 

Dampak Perceraian Terhadap Psikologi Anak

Beberapa hal di bawah ini adalah dampak psikologi pada anak ketika orang tua memutuskan untuk bercerai.

1. Mendadak Menjadi Pendiam

Kegembiraan dan kebahagiaan anak tiba-tiba berkurang ketika orang tua mereka tidak lagi bersama. Ini karena pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab yang tertera di atas, membuatnya sibuk dengan pikiran piciknya dan mengabaikan hal-hal di sekitarnya. Anak-anak biasanya akan sering melamun dan tidak seaktif biasanya. 

2. Menjadi Agresif

Beda anak beda juga caranya menanggapi sebuah perubahan. Ada anak yang menjadi pendiam, namun ada juga anak yang tiba-tiba menjadi agresif.

Jika orang tua memperhatikan perubahan karakter anak, jika anak tiba-tiba marah, jika anak ingin memukul teman atau melempar benda, ini mungkin cara mereka untuk menarik perhatian.

3. Tidak Percaya Diri

Salah satu dampak akibat orang tua bercerai terhadap anak-anak adalah mereka menjadi tidak percaya diri. Perceraian sendiri menguras emosi anak ketika anak-anak lain memiliki orang tua yang sempurna dan dia tidak. 

Anak merasa tersisih dari lingkungan karena, seperti kebanyakan teman mereka, mereka kehilangan keterampilan sosial. Akibatnya, anak menarik diri dari lingkungan sosial serta sering menjadi gugup saat berhadapan dengan orang banyak. 

4. Pesimis Terhadap Cinta

Saat anak harus menerima perceraian orang tuanya di usia muda, anak cenderung pesimis terhadap cinta. Terlintas dalam pikirannya bahwa orang tuanya, yang saling mencintai, mungkin bercerai, atau dia mungkin tidak menemukan cinta sejati. 

Dampak dari perceraian orang tua dapat mempengaruhi anak hingga dewasa. Sebagai seorang anak, kenangan perpisahan, perasaan sedih, kekecewaan meninggalkan kesan dan membuatnya pesimis memandang hubungan pria dan wanita.

5. Marah Terhadap Dunia

Pengaruh orang tua yang bercerai terhadap anak dapat membuat anak menjadi agresif dan mudah marah. Anak akan mengungkapkan kebencian yang tidak wajar terhadap orang-orang di sekitarnya dengan dalih bahwa orang lain juga merasa tidak senang dengan pengalaman tersebut. 

Kemarahan yang tidak wajar ini sering berupa bentuk kehebohan, membuat kegaduhan di sekolah, melanggar peraturan di rumah dan sekolah, dan dengan sengaja mengganggu orang-orang di sekitarnya.

Cara Membantu Anak Menyesuaikan Diri

Orang dewasa yang mengalami perceraian selama masa kanak-kanak mungkin mengalami lebih banyak kesulitan hubungan. Tingkat perceraian lebih tinggi untuk orang yang orang tuanya bercerai. 

Orang tua memainkan peran utama dalam bagaimana anak menyesuaikan diri dengan perceraian. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat mengurangi dampak psikologis perceraian pada anak-anak:

1. Jangan menyuruh anak untuk memilih

Meminta anak untuk memilih orang tua mana yang paling mereka sukai atau memberi mereka pesan untuk diberikan kepada orang tua lain tidaklah tepat. Anak-anak yang menemukan diri mereka terjebak di tengah lebih mungkin mengalami depresi dan kecemasan.

2. Pertahankan Hubungan yang Sehat

Komunikasi positif, kehangatan orang tua, dan tingkat konflik yang rendah dapat membantu anak menyesuaikan diri dengan perceraian dengan lebih baik.

Hubungan orang tua-anak yang sehat telah terbukti membantu anak-anak mengembangkan harga diri yang lebih tinggi dan prestasi akademik yang lebih baik setelah perceraian.

3. Pantau pertumbuhan anak

Ketika orang tua memperhatikan dengan seksama apa yang remaja lakukan dan dengan siapa mereka menghabiskan waktu, remaja cenderung menunjukkan masalah perilaku setelah perceraian. Itu berarti berkurangnya kemungkinan penggunaan zat dan lebih sedikit masalah akademik.

4. Ajarkan anak keterampilan

Anak-anak dengan strategi koping aktif, seperti keterampilan memecahkan masalah dan keterampilan restrukturisasi kognitif, beradaptasi lebih baik terhadap perceraian. Ajari anak cara mengelola pikiran, perasaan, dan perilakunya dengan cara yang sehat.

Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional, harapannya dapat menjadi momentum untuk menumbuhkan rasa kebersamaan antar anggota keluarga. Sekiranya walaupun ayah dan ibu sudah bercerai, namun perannya dalam kehidupan anak tetap dapat optimal.

Ketika orang tua berpikir bahwa perceraian hanya mempengaruhi hubungan ayah dan ibu saja, justru anak-anaklah yang paling terpengaruh. Jika ingin mempelajari lebih lanjut mengenai dampak psikologis perceraian orang tua terhadap anak, bisa tanyakan langsung ke Halodoc.

Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha menawarkan solusi terbaik. Jadi tunggu apalagi, segera download Halodoc sekarang juga! 

Referensi:
Psychology Today. Diakses pada 2023. The Impact of Divorce on Children.
PubMed. Diakses pada 2023. The effects of parental divorce on children.
VeryWell Family. Diakses pada 2023. The Psychological Effects of Divorce on Children.