Obat Semprot Hidung Bisa Picu Rhinitis?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   27 April 2020
Obat Semprot Hidung Bisa Picu Rhinitis?Obat Semprot Hidung Bisa Picu Rhinitis?

Halodoc, Jakarta - Penggunaan obat semprot hidung sebagai cara mengatasi alergi menjadi pilihan sebagian besar masyarakat dibandingkan dengan obat minum.

Alasannya sederhana, obat semprot dinilai lebih efektif dan cepat dalam menyembuhkan alergi yang menyebabkan hidung menjadi tersumbat. Meski begitu, penggunaan yang tidak sesuai aturan mengakibatkan komplikasi serius yang membahayakan. Selengkapnya ada di bawah ini!

Bahaya di Balik Obat Semprot Hidung

Tadi sudah disinggung kalau penggunaan obat semprot hidung bisa jadi berbahaya. Jika obat semprot mengandung steroid, harus digunakan lebih berhati-hati karena dapat menyebabkan penggunanya rentan terkena infeksi saluran pernapasan serta mimisan.

Memang, gejala rhinitis alergi seperti pilek dan flu bisa mereda dengan menggunakan obat semprot. Kandungan dekongestan menyempitkan pembuluh darah, sehingga kamu bisa kembali bernapas dengan normal.

Inilah mengapa orang-orang lebih memilih obat semprot dibandingkan dengan obat minum, seperti tablet atau kapsul. Namun, obat semprot tidak dianjurkan untuk digunakan lebih dari lima hari dan lebih dari tiga kali dalam satu hari. Pasalnya, penggunaan jangka panjang bisa mengakibatkan penebalan selaput lendir pada hidung dan ketergantungan.

Penggunaan Obat Semprot Hidung Picu Rhinitis Alergi

Faktanya, obat semprot hidung yang digunakan hanya untuk meredakan hidung tersumbat bisa berakibat terjadinya rhinitis alergi. Penggunaan jangka panjang dari obat ini memicu terjadinya rhinitis medicamentosa, kondisi rhinitis lebih kronis karena akumulasi dari kandungan bahan obat semprot di dalam hidung.

Baca juga: Peduli Kesehatan, Ini Bedanya Rhinitis Alergi dan Rhinitis Non-Alergi

Tidak hanya itu, penggunaan dalam jangka waktu yang lama membuat saluran pernapasan, termasuk hidung menjadi lebih kebal terhadap obat-obatan. Pada akhirnya, penggunaan obat semprot tidak lagi terasa efektif. Jika demikian, kamu dapat meningkatkan dosis pemakaiannya supaya efeknya bisa lebih terasa.

Ketika obat tidak disemprotkan, hidung kembali tersumbat dan membuat kamu kembali mengalami kesulitan bernapas. Selain itu, saluran pernapasan mengalami pembengkakan karena ketergantungan terhadap bahan kimia pada obat semprot tadi. Semakin lama penggunaannya, hidung lebih sering mengalami penyumbatan dengan diikuti gejala lain yang lebih parah.

Jika rhinitis yang kamu alami menjadi lebih akut akibat dari penggunaan obat semprot hidung yang terlalu lama, kamu membutuhkan tindakan medis dengan segera. Seperti jika kamu mengalami rhinitis medicamentosa, tindakan pembedahan bisa jadi alternatif terakhir yang dilakukan untuk mengatasi gangguan pernapasan yang kamu alami.

Baca juga: Waspada Komplikasi Rhinitis Bila Tak Segera Ditangani

Rhinitis alergi yang terjadi bukan karena alergi memang bisa diatasi dengan menggunakan obat semprot. Namun, penggunaan yang berlebihan dan terlalu lama membuat gejalanya semakin buruk. Jika demikian, kamu harus mencari pengobatan lain atau bertanya langsung pada dokter obat yang efektif untuk mengatasi rhinitis selain obat semprot hidung.

Dokter mungkin merekomendasikan resep obat dekongestan atau semprot lainnya, tentu dengan kandungan yang berbeda. Jika kondisi rhinitis yang kamu alami telah masuk ke tahap akut, tindakan operasi mungkin dibutuhkan.

Baca juga: Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Rhinitis dan Sinusitis

Jadi, pastikan kamu selalu menggunakan obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan atau resep dokter. Jangan asal dalam menggunakan obat, jika gejala tidak sembuh, segera tanyakan pada dokter alternatif obat lain yang bisa digunakan.

Gunakan aplikasi Halodoc untuk memudahkan kamu bertanya jawab dengan dokter. Jika kamu mendapatkan resep baru, kamu juga bisa langsung menebusnya dengan aplikasi Halodoc. Yuk, download sekarang!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Nonallergic rhinitis.
Healthline. Diakses pada 2020. Vasomotor Rhinitis.