Obat-obatan yang Bisa Digunakan untuk Mengatasi GERD Pada Bumil
“Penyakit asam lambung dapat dialami oleh semua orang, tanpa terkecuali pada ibu hamil akibat perubahan hormon. Kondisi ini tidak dapat disepelekan karena dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bagi Ibu. Untuk itu, penting diketahui pengobatan apa saja yang dapat mengatasi gejalanya.”

Halodoc, Jakarta – Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux (GERD) kerap dialami oleh para ibu hamil. Kondisi ini umum dirasakan ketika bulan kedua kehamilan dan dapat berlangsung sepanjang kehamilan. Penyebab dari kondisi asam lambung naik saat hamil dipengaruhi oleh perubahan hormon.
Ketika mengandung, seorang ibu akan memproduksi hormon progesteron dan relaxin. Kedua hormon tersebut dapat melemaskan jaringan otot polos di seluruh tubuh, termasuk saluran pencernaan. Hal tersebut mengakibatkan makanan lebih lama dicerna, serta memicu masalah pencernaan lain seperti begah, heartburn, hingga perut kembung. Selain itu, rahim yang semakin membesar juga dapat menjadi faktor pemicunya, karena mengakibatkan rahim tertekan.
Namun, ada beberapa cara yang bisa digunakan dalam mengatasi GERD saat hamil, salah satunya konsumsi obat. Penasaran apa saja? Simak infonya di sini!
Baca juga: Tips Mengatasi Heartburn pada Ibu Hamil
Obat-obatan untuk Mengatasi GERD Saat Hamil
Bila Ibu mulai mengalami penyakit asam lambung saat hamil, ibu wajib untuk menemui dokter terlebih dahulu. Melansir dari Healthline, sejumlah obat-obatan memiliki efek samping bila dikonsumsi oleh ibu hamil. Untuk itu, konsumsilah obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter. Nah, umumnya dokter akan meresepkan obat-obatan, seperti:
- Antasida
Golongan obat antasida bekerja dengan cara menetralkan asam lambung. Namun, obat ini dapat menghambat penyerapan zat besi pada usus. Maka, jangan sembarangan dalam menggunakannya. Ibu harus mengikuti resep dan petunjuk yang diberikan dokter.
Lama penggunaan dan dosis yang dianjurkan akan disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Penggunaannya dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti sembelit, sakit kepala, atau diare. Ibu hamil juga sebaiknya menghindari antasida yang mengandung alumunium, karena dapat memicu sembelit.
- Omeprazole
Obat ini adalah golongan penghambat pompa proton atau proton pump inhibitors (PPIs). Cara kerjanya adalah mengurangi jumlah asam yang dihasilkan oleh lambung. Penggunaan obat ini sebenarnya relatif aman bagi ibu hamil, namun ada beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan, seperti muntah, sakit kepala, diare, hingga mual. Oleh sebab itu, penting sekali mengikuti petunjuk dokter jika mengonsumsi obat ini.
- Ranitidin
Ranitidin merupakan golongan obat yang dikenal dengan kelompok histamin (H2) blocker. Ranitidin dapat mengurangi produksi asam lambung, sehingga dapat meringankan penyakit asam lambung. Umumnya, obat ini dikonsumsi dua kali sehari dengan kemungkinan timbulnya efek samping seperti sembelit, sakit kepala, dan mengantuk.
- Prokinetik
Dokter terkadang juga meresepkan golongan obat prokinetik untuk membantu mempercepat pengosongan perut sekaligus memperkuat otot kerongkongan bagian bawah. Namun, obat ini tetap memiliki efek samping, seperti mual, depresi, kelelahan, lemas, hingga diare.
Baca juga: Mag pada Ibu Hamil, Harus Apa?
Untuk mengetahui obat mana yang cocok guna mengatasi kondisi yang saat ini ibu rasakan, maka segeralah konsultasikan kepada dokter. Dokter yang terpercaya akan memberikan resep dan petunjuk penggunaan yang sesuai dengan keluhan dan kondisi tubuh ibu saat ini. Nah, ibu dapat konsultasikan langsung melalui aplikasi Halodoc lewat chat atau video call.
Cara Mencegah GERD saat Hamil
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko munculnya rasa tidak nyaman akibat GERD yang muncul saat hamil, antara lain:
- Menghindari makanan dan minuman yang memicu asam lambung. Seperti makanan asam, gorengan, makanan berlemak, daging olahan, makanan pedas, makanan dan minuman yang mengandung kafein.
- Hindari makan dan minum terlalu banyak. Hal ini penting untuk dihindari karena asam lambung mudah naik, bila perut terlalu penuh, atau kekenyangan.
- Merencanakan waktu makan malam dengan baik. Hal ini bertujuan agar proses pencernaan makanan tidak terganggu akibat posisi berbaring. Maka, ada baiknya untuk makan malam setidaknya dua jam sebelum tidur.
- Tidak tergesa-gesa saat makan. Hindari makan terlalu cepat dan banyak sekaligus dalam porsi yang besar. Pasalnya, makan terlalu banyak dapat membuat perut lebih mudah begah. Makanlah secara perlahan, dengan porsi yang kecil, tetapi dengan intensitas yang sering.
- Kelola stress dengan baik. Penyakit asam lambung juga dapat disebabkan oleh faktor stres yang tinggi. Maka, ibu hamil dianjurkan untuk menghindari stres yang berlebihan dan juga menjaga berat badan dalam kondisi ideal.
- Hindari kondisi sembelit. Ibu perlu untuk mengonsumsi banyak serat setiap hari, guna melancarkan pencernaan. Pilihlah makanan yang aman dan dianjurkan bagi pengidap asam lambung.
- Tidak merokok dan minum alkohol. Zat-zat beracun yang terkandung dalam rokok maupun alkohol dapat memperparah gejala asam lambung. Kedua hal ini juga dapat menimbulkan dampak fatal bagi ibu dan kandungannya.
Baca juga: Penyakit Asam Lambung Kambuh, Apa yang Harus Dilakukan?
Bila ibu sudah mendapatkan resep obat yang cocok dari dokter terpercaya, terkait pilihan obat yang tepat untuk penanganan asam lambung saat hamil, ibu juga dapat pesan obatnya langsung melalui aplikasi Halodoc. Dengan kemudahan tersebut, ibu tidak perlu lagi repot mengantri di apotek. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi: